Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini mengangkat piala dan piagam Socrates Award di halaman Balai Kota , Surabaya (20/4). Penghargaan untuk kategori Future City, Kota Masa Depan dari Europe Bussiness Award (EBA) ini sebagai apresiasi terhadap Pemerintah Kota Surabaya yang telah berhasil membangun. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Surabaya - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini asyik bermain layang-layang di Lapangan Edupark, Grand Island, Pakuwon City, Ahad, 14 September 2014. Ia berhasil menerbangkan layang-layang bergambar lambang Kota Surabaya.
"Asyik ternyata. Jadi keenakan," kata Risma tertawa sembari terus mengendalikan tali layang-layangnya.
Meski dibantu orang lain saat menerbangkan layang-layang, Risma terlihat menikmatinya. Risma datang untuk membuka Festival Layang-layang Surabaya 2014.
Tahun ini merupakan ke-17 kalinya Festival Layang-layang digelar. Ada 84 pemain layang-layang yang turut serta dari 16 daerah, antara lain Jakarta, Bali, dan Makassar. Selain itu, ada pula peserta dari luar negeri, yaitu Swedia dan Malaysia, yang ikut berpartisipasi.
Festival dibuka dengan revolution exhibition dari pemain layang-layang Rigaluh Tanresila dan Mohamad Nasir. Meski sempat pingsan dua hari lalu, Risma tampak fit membuka festival. (Baca juga: Kecapekan, Wali Kota Risma Jatuh di Acara Warga)
Risma harus mengatur ritme tenaganya agar bisa hadir dalam festival ini. "Untung bisa datang, bisa lihat revolusi layang-layang, bisa lihat aeromodel paralayang," kata Risma dalam sambutan pembuka.
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
17 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.