Diusung PAN, Wali Kota Kediri Tolak RUU Pilkada  

Reporter

Sabtu, 13 September 2014 12:14 WIB

Calon Walikota Kediri Abu Bakar. ANTARA/Rudi Mulya

TEMPO.CO, Kediri - Wali Kota Kediri, Jawa Timur, Abdullah Abu Bakar yang diusung Partai Amanat Nasional memilih bertanggung jawab kepada masyarakat secara langsung ketimbang lewat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah. Abu Bakar yang baru dilantik lima bulan lalu mengatakan dirinya merupakan produk pemilihan langsung. "Masyarakat yang punya hak menilai kinerja saya," katanya, Sabtu, 13 September 2014.

Dia mempertanyakan alasan partai anggota Koalisi Merah Putih menolak pemilihan langsung dengan dalih politik uang. Sebab, apa yang ia lakukan saat mengikuti proses pemilihan kepala daerah lalu betul-betul berbasis komunikasi dari rumah ke rumah.

Jika hal itu dituding sebagai bentuk pelanggaran etika yang dikaitkan dengan politik uang, ujar Abu Bakar, tidak ada yang bisa menjamin pemilihan melalui DPRD akan lebih steril. "Saya kira akan sama saja," tuturnya. (Baca berita yang lain: Menteri: Tak Ada Jaminan Pemilu Terbatas Baik)

Justru, dengan pemilihan langsung, kata Abu Bakar, akan memberikan amanat lebih besar kepada kepala daerah dalam bekerja. Sebab, pertanggungjawaban kinerjanya akan diberikan langsung kepada masyarakat dan bukan melalui partai politik.

Sikap Abu Bakar berseberangan dengan Ketua Dewan Pengurus Cabang PAN Kota Kediri Kolifi Yunon. Pejabat sementara Ketua DPRD Kota Kediri ini tetap mengikuti keputusan partainya yang mendukung pemilihan kepala daerah oleh DPRD.

Menurut dia, pemilihan Wali Kota Kediri yang baru usai menunjukkan ada pihak-pihak yang mempertontonkan praktik politik uang yang luar biasa. "Ini menunjukkan masyarakat kita belum siap berpolitik," ujarnya. (Baca: Menteri Amir: Presiden Tak Bisa Tarik RUU Pilkada)

Saat ini pemerintah dan DPR membahas Rancangan Undang-Undang Pilkada. Satu bagian yang hendak diubah adalah mekanisme pemilihan secara langsung. Kementerian Dalam Negeri mengusulkan pemilihan oleh DPRD.

Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi mengakui bahwa usul pemilihan oleh DPRD berasal dari kementeriannya. Pertimbangan dan tujuannya adalah mengikis ongkos pemilihan secara langsung yang sangat besar. Gamawan menyebut betapa mahalnya biaya cetak surat suara, dana kampanye, serta ongkos sosial yang timbul seusai pemilihan langsung. (Baca juga: Ide Ridwan Kamil Agar Pilkada Langsung Hemat)

HARI TRI WASONO


Terpopuler
Jaksa Patahkan Kesaksian Mertua Anas Soal Dollar
PAN: Pilkada Langsung Itu Budaya Barat
Surya Paloh Temui Petinggi Partai Komunis Cina
Begini Cara Copot Ahok
Pesan untuk Anas, Baratayuda hingga Ronggowarsito




Berita terkait

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

2 hari lalu

Kecuali Partai Gelora, Gerindra-Golkar-PAN-Demokrat Buka Peluang PKS Gabung ke Prabowo

Sejumlah partai politik yang tergabung dalam KIM membuka peluang PKS untuk bergabung ke Prabowo, kecuali Gelora. Apa alasan Gelora menolak PKS?

Baca Selengkapnya

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

7 hari lalu

Respons Bima Arya soal Maju Pilgub Jabar 2024, Singgung Nama Ridwan Kamil dan Dedi Mulyadi

Mantan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyatakan dirinya siap maju di Pilkada 2024 setelah mendapat arahan dari Ketum PAN, tapi...

Baca Selengkapnya

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

7 hari lalu

Respons KPU dan Ketum PAN soal Gugatan PDIP di PTUN

KPU dan Ketum PAN Zulkifli Hasan menanggapi gugatan PDIP di PTUN terkait pencalonan Gibran di Pilpres 2024. Begini kata mereka.

Baca Selengkapnya

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

19 hari lalu

Profil Zita Anjani, Putri Ketum PAN yang Didorong Berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta

Zita Anjani didorong berduet dengan Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta. Berikut profil putri Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan itu.

Baca Selengkapnya

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

17 Agustus 2023

Riwayat Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Tempat Deklarasi Golkar-PAN Dukung Prabowo

Museum Perumusan Naskah Proklamasi memiliki riwayat panjang, selain menjadi tempat deklarasi Golkar dan PAN mendukung Prabowo. Ini riwayatnya.

Baca Selengkapnya

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

17 Agustus 2023

Deklarasi Dukung Prabowo di Museum Proklamasi: Disesalkan PDIP, Dilaporkan MPMI ke Bawaslu

PDIP menilai deklarasi Golkar-PAN dukung Prabowo di Museum Perumusan Naskah Proklamasi tidak etis. Museum bagian dari tempat sakral.

Baca Selengkapnya

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

17 Juni 2023

Romahurmuziy PPP: KIB Bisa Lanjut Jika Golkar dan PAN juga Usung Ganjar Pranowo

Romahurmuziy mengatakan Koalisi Indonesia Bersatu tak mungkin mengusung capres sendiri karena PPP sudah menjatuhkan pilihan ke Ganjar Pranowo.

Baca Selengkapnya

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

3 Juni 2023

Megawati Ungkap Disodorkan Banyak Sosok Cawapres dan Ganjar Petugas Partai

Megawati menyinggung sosok cawapres yang banyak disodorkan kepada dirinya, termasuk Ganjar sebagai petugas partai.

Baca Selengkapnya

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

3 Juni 2023

PAN di Antara Pilihan Capres: Ganjar, Prabowo atau Airlangga

PAN belum menjatuhkan pilihan terhadap Ganjar sebagai capres 2024. PAN masih punya opsi lain, yakni Prabowo dan Airlangga.

Baca Selengkapnya

Hasto PDIP Sebut Megawati Konsisten Berhubungan Baik dengan PAN

2 Juni 2023

Hasto PDIP Sebut Megawati Konsisten Berhubungan Baik dengan PAN

Sementara yang lain baru mendekat ke PDIP.

Baca Selengkapnya