Pimpinan RMS, Semi Waelaruny, Ditahan Lagi

Reporter

Editor

Kamis, 5 Mei 2005 13:26 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Pimpinan Yudikatif Front Kemerdekaan Republik Maluku Selatan (RMS), Semi Waelaruny, Kamis (5/5), pukul 07.00 Wita ditahan di Polres Pulau Ambon. Semi sebelumnya juga pernah ditahan selama tiga tahun dengan tuduhan makar, dengan berencana mendirikan Negara Republik Maluku Selatan. Nasib sial terjadi lagi pada Semi, dalam perjalanannya menuju Ambon dengan pesawat Lion Air pagi tadi, Semi langsung digiring ke Mapolres Pulau Ambon dari Bandara Pattimura Ambon. Langsung ditahan oleh Polres Ambon dan Pulau Lease dengan surat penahanan terkait kasus makar dan dikenai pasal 106 KUHP. Surat penangkapan tersebut yang ditandatangani oleh Kasad Reskrim Polres Pulau Ambon berlaku hingga tanggal 5-6 Mei dan masih dilakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan. Kuasa hukum Semi, Johanis L. Hahury, tak diperbolehkan menemui dan mendampingi kliennya. Menurut Kapolres Pulau Ambon dan pulau-pulau Lease, Ajun Komisaris Besar Leonidas Braksan, Semi Waelaruny ditahan berdasarkan hasil pemeriksaan sebelumnya dan berdasarkan laporan dari intelejen, bahwa ia masih aktif sebagai pimpinan yudikatif FKMRMS. "Yang bersangkutan berkaitan dengan rencana penaikan bendera 25 April 2005 lalu, yang bertepatan dengan HUT RMS,"kata Leonidas. Berdasarkan data intelejen pihak kepolisian, Semi berencana akan melakukan upacara kemerdekaan 25 April lalu 2005, namun dengan ketatnya penjagaan yang dilakukan sehingga acara kemerdekaanpun tidak dapat dilaksanakan. Selain penahanan rumah Semi di Pulau Gangsa, Kecamatan Silimau, Ambon juga digeledah. Polisi menemukan beberapa dokumen, antara lain ; sejumlah dokumen FKMRMS dan sebuah surat kemerdekaan tertanggal 25 April tahun 1950, yang ditandatangani oleh JH Manuhutu dan R. Wairisal. Kapolres Pulau Ambon mengaku punya bukti yang cukup bahwa yang bersangkutan akan menaikan bendera dan melakukan kegiatan HUT Proklamasi. Yusnita

Berita terkait

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

3 Oktober 2022

Profil RPKAD, Penumpas G30S 1965: Sejarah Pembentukan dan Siapa Pencetusnya

TEMPO.CO--RPKAD atau Resimen Pasukan Komando Angkatan Darat merupakan nama untuk Pasukan Khusus Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat sebelum menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus.

Baca Selengkapnya

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

16 Mei 2021

Polresta Ambon Tetapkan 3 Tersangka dalam Pengibaran Bendera RMS

Polresta Pulau Ambon menetapkan tiga orang sebagai tersangka pelaku pengibaran bendera separatis RMS di Desa Ulath,

Baca Selengkapnya

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

21 Desember 2020

Wisata Sejarah Jejak Portugis di Ambon, Papalvo Papalele Tak Pernah Ingkar Janji

Papalele memainkan peran yang amat penting selama konflik Ambon terjadi pada 1999. Prinsipnya kemanusiaan, kepercayaan, dan kesetiaan.

Baca Selengkapnya

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

26 April 2020

3 Petinggi RMS Ini Ditangkap Polda Maluku

Ketiga petinggi RMS tadi memasuki halaman Kantor Polda Maluku dengan membentangkan bendera RMS.

Baca Selengkapnya

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

1 Agustus 2018

Traveling Cuma Sehari di Kota Ambon

Kami menginap di hotel yang berlokasi di tengah Kota Ambon untuk memulai traveling.

Baca Selengkapnya

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

27 Januari 2017

Bendera RMS Dikibarkan Orang Tak Dikenal di Sekolah  

Bendera itu diturunkan pada pukul 07.00 oleh polisi. "Polisi sempat meminta keterangan pihak sekolah sebagai saksi."

Baca Selengkapnya

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

31 Oktober 2016

Mantan Laskar Jihad Ambon Serahkan Senjata Api kepada Polisi

Senjata yang diserahkan secara sukarela itu terdiri atas 1 pucuk laras panjang, 3 pucuk laras pendek, 2 mortir, dan ratusan peluru.

Baca Selengkapnya

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

22 April 2016

Presiden RMS: Biarkan Rakyat Maluku Menentukan Nasib Sendiri

RMS menjadi anggota Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berkedudukan di Vanuatu, sama seperti yang dilakukan Papua.

Baca Selengkapnya

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

21 Mei 2015

Konflik yang Dipicu Keberagaman Budaya Indonesia

PBB mencatat sebanyak 75 persen dari konflik besar yang terjadi di dunia saat ini berakar pada dimensi kultural.

Baca Selengkapnya

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

8 Juli 2014

Rindu Tanah Air, RMS Berharap Jokowi Jadi Presiden

"Jika Jokowi menang, mungkin sakit hati kami bisa lebih melunak. Kami bisa bicara dengan beliau. Kami juga manusia yang rindu keadilan."

Baca Selengkapnya