Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahok melambaikan tangan usai meninjau tes uji kompetensi seleksi dan promosi jabatan lurah dan camat DKI di SMA 1, Jakarta, (27/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama menyatakan dirinya tak akan pindah partai jika mundur dari Gerindra. Bahkan ia tak mau masuk ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. "Saya tidak akan masuk ke PDIP," ucap Ahok di Balai Kota, Rabu, 10 September 2014.
Ahok mengatakan akan berkonsentrasi menjalankan tugasnya sebagai wakil gubernur. "Ya sudah, lebih baik saya tidak usah ada hubungan dengan partai selama tiga tahun. Saya konsen kejar target beresin Jakarta. 2017, ya, balik lagi. Selamat tinggal," kata Ahok.(Baca: PDIP Buka Pintu untuk Ahok)
Ahok meyakini, tanpa partai pun, dirinya bisa menjalankan amanah sebagai kepala daerah. Sebab, menurut Ahok, tanggung jawab kepala daerah bukan pada partai, tapi pada rakyat.
Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tak mau berkomentar banyak soal rencana pengunduran diri Ahok dari Gerindra. "Tanya Pak Ahok. Kami punya urusan masing-masing. Kapan jadi gubernur dan wakil, kapan ranah partai," ucap Jokowi.
Jokowi menilai mundurnya Ahok dari partai tak akan berpengaruh banyak terhadap pemerintahan. "Kita ini orientasinya ke masyarakat, melayani masyarakat," kata Jokowi. (Baca:Ahok Siapkan Surat Undur Diri dari Gerindra)
Gerindra bersama Koalisi Merah Putih setuju dengan revisi Rancangan Undang-Undang Pemilihan Kepala Daerah. Dalam rancangan itu, kepala daerah akan dipilih oleh Dewan, bukan rakyat. ERWAN HERMAWAN