Korban Lumpur Lapindo, Hari Suwandi, yang melakukan aksi jalan kaki dari Porong, Sidoarjo, menuju Jakarta, disambut aktivis Kontras saat tiba di kawasan Tugu Proklamasi, Jakarta, Minggu (08/07). Setelah berjalan kaki selama 25 hari, Hari Suwandi akan berusaha menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono untuk meminta keadilan bagi korban luapan lumpur Lapindo. TEMPO/Dasril Roszandi
TEMPO.CO, Sidoarjo - Bupati Sidoarjo Saiful Illah, yang juga anggota Dewan Pengarah Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS), mengaku kecewa terhadap Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto. Musababnya, sang menteri punya acara mendadak sehingga membatalkan pertemuan di Sidoarjo. Hal itu berbuntut dengan batalnya agenda pengaduan warga Sidoarjo terkait dengan proses ganti rugi lumpur Lapindo yang akan disampaikan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono hari ini, Selasa, 9 September 2014.
Menurut Saiful, masalah pembayaran ganti rugi warga korban lumpur Lapindo harus segera di selesaikan. Pasalnya, BPLS sudah tidak bisa beraktivitas di kawasan kolam lumpur raksasa karena dilarang oleh warga yang ganti ruginya belum terlunasi. Sementara itu, genangan terus bertambah dan terakhir dikabarkan hampir mencapai bibir tanggul atau siaga satu. "Saya juga tidak bisa berbuat banyak karena yang menggagalkan ini Menteri PU," kata Saiful lagi.
Pejabat Sementara Desa Renokenongo, Subakrie, mengatakan semua warga korban lumpur juga kecewa pada sikap Menteri PU yang dianggap semena-mena menggagalkan agenda pertemuan. "Kami kecewa pada Dewan Pengarah BPLS, terutama Menteri PU," kata dia.