Pabrik Semen Pati Butuh 2.600 Hektar Lahan Hutan  

Reporter

Selasa, 9 September 2014 08:25 WIB

Pabrik PT. Semen Gresik Tuban III, Tuban, Jatim. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Semarang - Rencana pendirian pabrik semen PT Sahabat Mulia Sakti (anak perusahaan PT Indocement) di Kecamatan Tambakromo dan Kayen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, membutuhkan lahan penambangan sebagai bahan baku semen. Direktur PT Sahabat Mulia Sakti (SMS) Alexander Frans menyatakan pabrik dengan nilai investasi Rp 5 triliun itu akan menggunakan lahan tambang seluas 2.600 yang berstatus lahan hutan.

“Lahan hutan tersebut milik PT Perhutani,” kata Alexander kepada Tempo, Selasa, 9 September 2014. (Baca: Ganjar Pranowo Tunggu Hasil PTUN Kasus Semen)

Jika nanti sudah mengantongi izin kelayakan pendirian pabrik semen, PT SMS akan segera mengajukan izin ekploitasi lahan hutan. Status pemakaian lahan hutan itu adalah izin pinjam pakai. Sesuai aturan, jika lahan hutan dialihfungsikan, maka pengembang harus mengganti satu banding dua. Satu hektar lahan hutan yang ditambang wajib diganti dengan dua hektar lahan biasa untuk dijadikan hutan. (Baca: Izin Proyek Pabrik Semen di Rembang Digugat)

Alexander menyatakan prosentase lahan yang digunakan untuk penambangan semen tersebut kecil dibanding dengan seluruh lahan pertanian di Pati.

Selain lokasi tambang, PT SMS juga akan membutuhkan lahan seluas 180 hektar sebagai lokasi pabrik semen. Dari jumlah itu, sebanyak 100 hektar lahan milik masyarakat dan 80 hektar lahan hutan milik Perhutani dan lahan bengkok desa.

Alexander mengakui pihaknya belum melakukan proses pembebasan lahan. PT SMS akan mengikuti aturan, yakni pembebasan lahan baru dilakukan jika izin kelayakan pabrik semen sudah dikeluarkan pemerintah Kabupaten Pati. Hal itu tidak seperti rencana pendirian pabrik semen di lokasi lain yang izin kelayakan pabrik belum keluar, tapi jual beli lahan sudah terjadi.

Pada 3 September lalu sudah digelar sidang komisi amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) untuk membahas kelayakan rencana pendirian pabrik. Kini tim sudah bekerja untuk melakukan koreksi dan mengakomodir masukan dari publik.

Setelah itu, PT SMS akan kembali mengajukan dokumen itu ke Badan Lingkungan Hidup sebagai syarat untuk memperoleh izin kelayakan pendirian pabrik semen. Alexander mengakui pendirian pabrik semen menimbulkan berbagai dampak, mulai dari aspek ekonomi, ekologi, sosial dan lain-lain. Akan tetapi, pemrakarsa amdal sudah bisa menjawab bagaimana mengelola dampak-dampak tersebut.

Rencana pendirian pabrik semen di Pati ini menuai polemik. Ada beberapa lembaga swadaya masyarakat dan kelompok-kelompok masyarakat yang menolak.

Koordinator Society for Health, Education, Environment, and Peace (SHEEP) Jawa Tengah, Husaini, menyatakan pendirian pabrik semen dengan investasi senilai Rp 5 triliun ini mengancam lingkungan Pegunungan Kendeng, Pati. “Jika nanti Bupati menerbitkan surat kelayakan lingkungan pasca-amdal dan disahkan oleh komisi penilai, kami langsung ajukan gugatan hukum,” kata Husaini. (Baca juga: Warga Pati Tolak Rencana Pembangunan Pabrik Semen)

Husaini mengaku bahwa pemrakarsa amdal sering memberikan kesempatan pihak-pihak berkepentingan memberi masukan. Akan tetapi, berbagai masukan yang masuk hanya dianggap sebagai proses legal formal. “Substansi dan isi masukan diabaikan,” katanya.

ROFIUDDIN

TERPOPULER
UU Pilkada Sah, Koalisi Prabowo Borong 31 Gubernur
Temui Mega, Risma Tak Bersedia Jadi Menteri Jokowi
Identitas Jack the Ripper Akhirnya Terungkap
Begini Peta Kekuatan Jokowi-Prabowo di DPR


Berita terkait

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

1 April 2021

Tahun 2020, PT Semen Baturaja Kempit Pendapatan Rp 1,72 Triliun

PT Semen Baturaja meraup pendapatan Rp1,72 triliun pada 2020 di tengah pelemahan industri semen akibat dampak dari penyebaran COVID-29.

Baca Selengkapnya

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

18 Agustus 2020

Banyak Proyek Ditunda, Konsumsi Semen Nasional Turun 16,3 Persen

Penundaan berbagai proyek konstruksi oleh pemerintah maupun sektor swasta diduga menjadi faktor utama rendahnya konsumsi semen per Juli 2020.

Baca Selengkapnya

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

18 Februari 2020

Semen Kupang Curhat Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasokan di NTT

Kondisi berbeda disampaikan oleh Direktur Utama Semen Kupang Ery Susanto mengenai bisnis semen di Nusa Tenggara Timur.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

27 Oktober 2018

Industri Semen Kelebihan Pasokan 30 Juta Ton

Kondisi industri semen tanah air tengah menghadapi tantangan.

Baca Selengkapnya

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

9 Agustus 2018

PT Semen Padang Ingin Produknya Digunakan Tol Padang-Pekanbaru

PT Semen Padang saat ini tengah mengalami kelebihan suplai.

Baca Selengkapnya

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

1 Agustus 2018

Harga Batu Bara Naik, Industri Semen Minta Insentif ke Pemerintah

Christian Kartawijaya mengatakan industri semen tengah tertekan karena lonjakan harga batu bara.

Baca Selengkapnya

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

31 Juli 2018

Industri Semen Menjerit, Tertekan Lonjakan Harga Batu Bara

Melonjaknya harga batu bara memukul industri semen.

Baca Selengkapnya

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

21 November 2017

Pulau Jawa Jadi Penopang Utama Penjualan Semen Indonesia

Pasar Semen Indonesia di Pulau Jawa mencapai 38 persen.

Baca Selengkapnya

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

21 November 2017

Penjualan Semen Indonesia Grup Oktober 2017 Naik 11,8 Persen

Penjualan domestik dan ekspor Semen Indonesia Grup pada Oktober 2017 sebesar 2,91 juta ton.

Baca Selengkapnya

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

20 November 2017

Semen Thailand Bangun Pabrik US$ 600 Juta di Cilegon

Pabrik Siam Cement Group (SCG) didorong merealisasikan pembangunan pabrik naphtha cracker di Cilegon dengan nilai investasi US$ 600 juta.

Baca Selengkapnya