Bupati Bantaeng: RUU Pilkada Kental Motif Politik  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Senin, 8 September 2014 12:57 WIB

Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah. TEMPO/Kink Kusuma Rein

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah, menganggap pembahasan Rancangan Undang-Undang Pemilu Kepala Daerah sarat kepentingan politik. Musababnya, tidak ada kegaduhan soal rancangan ini sebelum Mahkamah Konstitusi mengesahkan kemenangan Joko Widodo-Jusuf Kalla pada 21 Agustus 2014.

Menurut Nurdin, bila kegaduhan muncul setelah putusan MK, berarti ada kelompok yang ingin memanfaatkan situasi politik saat ini. Situasi politik yang ia maksud ialah enam fraksi dari Koalisi Merah Putih, pendukung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. "Merasa di atas angin karena menguasai kursi di parlemen saat ini," katanya kepada Tempo, Senin, 8 September 2014. (Baca: Perebutan Kursi Ketua DPR, PDIP Coba Lobi Politik)

Wacana pemilihan kepala daerah oleh DPR kembali bergaung. Isu itu digulirkan partai pengusung Koalisi Merah Putih, seperti Golkar, Gerakan Indonesia Raya, Partai Amanat Nasional, dan Partai Persatuan Pembangunan. Mereka menganggap model pilkada yang berjalan saat ini melahirkan masalah dalam anggaran negara dan koordinasi serta melahirkan konflik antarmasyarakat.

Secara hitungan matematis, kursi koalisi PDI Perjuangan tak melampaui kubu Gerindra. PDI Perjuangan, yang ditopang tiga partai lain--Partai Kebangkitan Bangsa, Partai Hanura, dan Partai NasDem--total memiliki 207 dari 560 kursi DPR. Mereka perlu satu partai lagi untuk memenuhi syarat paket lima orang pimpinan DPR. Demokrat memiliki 61 kursi netral. Sisa kursi lain diisi koalisi pro-Prabowo. (Baca: Jokowi: Saya Jangan Diisolasi dari Rakyat)

Nurdin mengatakan koalisi pro-Prabowo tampak terburu-buru mengesahkan rancangan ini sebelum kepemimpinan internal di sejumlah partai politik berubah, yang berarti berpotensi mengalihkan dukungan kepada pemerintahan baru. "Tak ada jaminan salah satu partai di Koalisi Merah Putih tidak mendukung pemerintahan baru," kata Nurdin. (Simak pula: PDIP-Jokowi Tak Berkutik di Depan Koalisi Prabowo)

Nurdin mengklaim semua argumentasi pentingnya RUU Pilkada ialah ulasan prematur. Sebab, anggapan pemilu langsung boros dan rawan politik transaksional ialah argumentasi tak berdasar. "Yang perlu diperbaiki sistem rekrutmen kepala daerah yang memungkinkan proses penyaringan berlangsung dengan ketat dan selektif," ujarnya.

RAYMUNDUS RIKANG

Terpopuler
PDIP: Ada Mafia Migas Besar dan Recehan
Pria Ini Rela Membayar Rp 900 Juta untuk Ciuman
IP Address Penghina Ridwan Kamil di Jakarta
Ahok Pede Kasus Bank DKI Tak Ganggu Kinerja
'Polisi Syariat' Berpatroli di Jerman


Berita terkait

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

7 menit lalu

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House di Depok

Presiden Jokowi mengharapkan pembukaan IDHT memperkuat ekosistem digital lokal.

Baca Selengkapnya

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

29 menit lalu

Reaksi Internal KIM atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Gerindra menyatakan Prabowo sudah mendiskusikan pembentukan presidential club sejak bertahun-tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

1 jam lalu

Tiga Arahan Jokowi untuk Sinkronisasi Rencana Kerja Pemerintahan Prabowo-Gibran

Presiden Jokowi juga mengatakan RKP harus didasarkan pada hasil dengan memperhatikan return ekonomi yang dihasilkan.

Baca Selengkapnya

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

3 jam lalu

Kewarganegaraan Ganda Arcandra Tahar Pernah Jadi Persoalan, Jokowi Tunjuk sebagai Wakil Menteri ESDM

Eks Menteri ESDM, Arcandra Tahar tersangkut soal kewarganegaraan ganda hingga dicopot dari jabatan. Kkemudian diangkat Jokowi lagi jadi wakil menteri.

Baca Selengkapnya

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

3 jam lalu

Ini Pesan Jokowi ke Prabowo untuk Lanjutkan Program di Bidang Kesehatan

Presiden Jokowi menyoroti urgensi peningkatan jumlah dokter spesialis di Indonesia. Apa pesan untuk pemimpin baru?

Baca Selengkapnya

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

3 jam lalu

Kepala Bappenas Sanjung Pemerintahan Jokowi: Ekonomi RI Stabil di Kisaran 5 Persen

Menteri PPN/Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa menyanjung pemerintahan Presiden Jokowi karena pertumbuhan ekonomi RI stabil pada kisaran 5 persen.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

15 jam lalu

Presidential Club Bentukan Prabowo Bisa Buka Peluang Jokowi Cawe-cawe di Pemerintahan Mendatang?

Adapun rencana membentuk Presidential Club diungkap oleh juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak.

Baca Selengkapnya

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

15 jam lalu

Respons DPR atas Rencana Prabowo Bentuk Presidential Club

Anggota DPR Saleh Partaonan Daulay menilai perlu usaha dan kesungguhan dari Prabowo untuk menciptakan presidential club.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

16 jam lalu

Terkini Bisnis: Pemilik Sepatu Bata hingga Jokowi Minta Timbal Balik Ekonomi

Siapa pemilik merek sepatu Bata yang pabriknya tutup di Purwakarta?

Baca Selengkapnya

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

16 jam lalu

Habiburokhman Sebut Ide Prabowo Bikin Presidential Club Sudah Sejak 2014

Prabowo disebut memiliki keinginan untuk secara rutin bertemu dengan para presiden sebelum dia.

Baca Selengkapnya