TEMPO.CO, Palembang - Hotspot atau titik panas di Sumatera Selatan cenderung mengalami peningkatan. Unit Pelayanan Teknis Dinas (UPTD) Pengendalian Kebakaran Lahan dan Hutan (PKLH) Dinas Kehutanan Sumatera Selatan mencatat terdapat 36 titik panas. Sehari sebelumnya, UPTD PKLH mencatat hanya ada 11 hotspot. Akibatnya, udara di Kota Palembang menjadi kotor dan berbahaya jika dihirup oleh manusia.
Kepala UPTD PKLH Dinas Kehutanan Sumatera Selatan Achmad Taufik menjelaskan titik panas banyak terdapat di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yakni 10 titik. Sementara di Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan terdata 8 titik panas. Selanjutnya titik panas juga terdeteksi sebanyak 5 di Musi Rawas Utara, 5 di Muara Enim, Musi Rawas, 4 di Musi Banyuasin, dan 3 di Lahat. "Ada peningkatan dibandingkan kemarin," kata Achmad, Sabtu, 6 September 2014. (Baca: Kabut Asap, Jarak Pandang di Kalteng 300 Meter)
Dia menambahkan pihaknya kembali menggiatkan patroli udara untuk memantau titik panas dan titik api. Dua unit helikopter disiapkan untuk melakukan pemadaman di wilayah OKI, OKU, serta Banyuasin. "Dari pagi tadi sampai sore ini dua heli ini masih melakukan pemantauan dan pemadaman." (Baca: Kebakaran Ganggu Penerbangan di Dua Bandara)
Kebakaran lahan dan hutan di sekitar Kota Palembang seperti di kawasan Ogan Ilir dan Ogan Ilir, berakibat udara di Palembang beraroma sangit. Selain itu mata sebagian warga juga terasa perih. Kondisi ini sudah berlangsung dalam sepekan terakhir ini. Edi Prima, warga yang bermukim di Kompleks Talang Kelapa mengaku merasakan sangit itu di pagi hari dan sore hari. "Biasanya mata juga perih apalagi di waktu mengendarai sepeda motor," kata Edi.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang Anton Suwindro belum dapat menjelaskan akibat yang ditimbulkan dari kebakaran lahan dan hutan bagi warganya secara detail. Namun menurutnya, penderita ISPA dipastikan akan meningkat jika hujan tidak juga turun dalam waktu dekat. "Sebab ISPA, salah satunya oleh kualitas udara yang tidak sehat."
PARLIZA HENDRAWAN
Berita Lain
Tiga Sebab Ini Bikin SBY Kesal pada Tim Transisi
Mercy AKBP Idha Ternyata dari Bandar Narkoba
Kurikulum 2013 Ditolak, Menteri Nuh Malah Bangga
Motorola Perbarui Moto X dan Moto G
Berita terkait
Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T
10 hari lalu
Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.
Baca SelengkapnyaPertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023
18 hari lalu
Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.
Baca SelengkapnyaBNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera
43 hari lalu
Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.
Baca SelengkapnyaRisiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api
46 hari lalu
Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.
Baca SelengkapnyaPenugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca
48 hari lalu
Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.
Baca SelengkapnyaTentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah
48 hari lalu
Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.
Baca SelengkapnyaMendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla
48 hari lalu
Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.
Baca SelengkapnyaPara Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan
49 hari lalu
Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaSuhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas
53 hari lalu
Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?
Baca SelengkapnyaKebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla
3 Maret 2024
Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?
Baca Selengkapnya