TEMPO.CO, Surabaya - Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Surabaya Wisnu Sakti Buana ternyata tidak satu suara dengan seniornya Wakil Ketua PDIP Jawa Timur, Bambang Dwi Hartono. Berbeda dengan Bambang yang menolak Tri Rismaharini maju lagi sebagai Wali Kota Surabaya, Wisnu justru sebaliknya. (Baca: Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi)
Wisnu mendukung Tri Risma, alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, maju kembali sebagai wali kota untuk periode kedua. "Saya katakan ke ketua umum waktu dipanggil, saya siap mengawal Bu Risma sampai 6 tahun," kata Wisnu pada wartawan di gedung DPRD Surabaya, Jumat, 5 September 2014. (Baca: Ditolak PDIP, Gerindra Siap Usung Risma)
Enam tahun yang dimaksud Wisnu terhitung dari 2014 sejak dia ditunjuk sebagai wakil wali kota menggantikan Bambang D.H., mendampingi Risma. Sebagai kader partai, Wisnu mengaku siap untuk mengawal Risma sesuai dengan instruksi dewan pimpinan pusat sampai ada perintah selanjutnya. (Baca: Pergantian Walikota 2015, Risma: Jangan Ada KKN)
Sedari awal, kata Wisnu, sikap DPC mengikuti perintah DPP. Sekarang ini, DPC dan internal partai masih menunggu petunjuk pelaksanaan dan petunjuk teknis dari DPP ihwal penjaringan calon wali kota Surabaya. Soal penunjukannya, Wisnu mengaku tidak masalah. Pihaknya siap mengamankan rekomendasi DPP baik itu pilihan langsung ataukah pilihan DPRD.
Mantan pimpinan DPRD Surabaya ini mengatakan politik tidak bisa dihitung secara matematis. Semua bisa berubah sewaktu-waktu bergantung pada situasi politik. Apalagi, pemilihan wali kota masih lama berlangsung sehingga perubahan bisa saja terjadi.
Ditanya soal siapa yang akan dicalonkan sebagai orang nomor satu di Surabaya, Wisnu memberikan sinyalnya. "Kalau kita sudah terbaca. Saya hanya menjalankan instruksi ketua umum partai," ujarnya.
Terkait dengan pernyataan Bambang D.H. yang menolak mengusung Risma, Wisnu menyebutnya sebagai wewenang Bambang selaku pengurus DPD dan kader partai. Bagaimanapun, sebagian besar internal PDIP menerima Risma. "Sebagian besar internal partai menerima Risma. (Soal penolakan Bambang) itu haknya, sah-sah saja," katanya.
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
5 hari lalu
Kemensos Lakukan Asesmen Biopsikososial Terhadap 284 ODGJ
Menteri Sosial (Mensos), Tri Rismaharini, melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Sumba Timur, untuk memastikan penanganan Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ)
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
23 hari lalu
Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris
Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.