Ormas Agama dan LSM Diajak Mencegah Politik Uang  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 05:26 WIB

Ari Nugroho Project Manager MSI (kiri), Alex Komang dari Badan Perfilman Indonesia dan Abraham Samad, Ketua KPK (kanan) berpose saat menghadiri Festival Film Anti Korupsi di Gelanggang Remaja (GOR) Bulungan, Jakarta, 27 Agustus 2014. TEMPO/Nurdiansah

TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi menggandeng organisasi masyarakat keagamaan dan lembaga swadaya masyarakat untuk mencegah merebaknya politik uang dalam pemilihan umum. Wakil Ketua KPK Busyro Muqoddas mengatakan upaya ini menindaklanjuti hasil sigi bagian penelitian dan pengembangan KPK soal integritas pemilu. (Baca: MUI Minta Pemuka Agama `Melek` Seluk-beluk Korupsi)

"Kami analisis banyak hal menarik dan relevan dengan peran ormas agama dan LSM. Pendekatan kami lebih pada meng-inline-kan peran masyarakat sipil," ujar Busyro, Jumat, 5 September 2014. Menurut dia, ada beberapa hal yang menarik dari hasil polling tersebut. Antara lain, ada 85 persen responden dengan pendidikan S-1 ke atas menjawab hal yang lumrah kalau ada pemberian uang dalam pemilu.

"Ini persoalan 'permisifisme' dan 'permisifitas', dan terjadi 'permisifikasi' dalam pemilihan legislatif, pemilihan kepala daerah, dan presiden," ujar mantan Ketua Komisi Yudisial tersebut. Dia menuturkan peta masyarakat ini menjadi terganggu dengan adanya politik uang. Menurut dia, agama menjadi alat kontrol tata kelola negara yang di sana-sini banyak masalah. (Baca: Pesantren Jadi Lahan Empuk Pencucian Uang)

Perwakilan Wali Gereja Indonesia, Yani kardono, mendukung program pencegahan KPK. Hal ini sejalan dengan program lembaganya dalam memberikan pendidikan dalam memilih calon dengan melihat rekam jejak dan integritasnya. Dukungan senada diungkapkan perwakilan dari agama Hindu, Yanto Jaya.

Perwakilan dari Perkumpulan Pemilu untuk Demokrasi (Perludem), Fadli Ramadanil, mengakui besarnya praktek politik uang. Menurut dia, hasil survei Tim Litbang KPK perlu dikaji lebih dalam. Kita harus mendidik agar warga tidak toleran terhadap praktek politik uang.

LINDA TRIANITA




Berita terkait

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

4 jam lalu

KPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini

KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020

Baca Selengkapnya

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

4 jam lalu

KPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya

Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli

Baca Selengkapnya

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

6 jam lalu

Konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho

Baca Selengkapnya

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

7 jam lalu

KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej

Baca Selengkapnya

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

8 jam lalu

Ekuador Gugat Meksiko di ICJ karena Beri Suaka Mantan Wakil Presiden

Meksiko sebelumnya telah mengajukan banding ke ICJ untuk memberikan sanksi kepada Ekuador karena menyerbu kedutaan besarnya di Quito.

Baca Selengkapnya

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

9 jam lalu

Periksa 15 ASN Pemkab Sidoarjo, KPK Dalami Keterlibatan Gus Muhdlor di Korupsi BPPD

KPK memeriksa 15 ASN untuk mendalami keterlibatan Bupati Ahmad Muhdlor Ali alias Gus Muhdlor dalam dugaan korupsi di BPPD Kabupaten Sidoarjo

Baca Selengkapnya

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

16 jam lalu

Belum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej, KPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak membantah ada tekanan dari Mabes Polri sehingga belum menerbitkan sprindik baru untuk Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

17 jam lalu

KPK Sempurnakan Administrasi Sebelum Terbitkan Sprindik Baru Eddy Hiariej

KPK akan menyempurnakan proses administrasi sebelum menerbitkan sprindik baru untuk eks Wamenkumham Eddy Hiariej.

Baca Selengkapnya

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

18 jam lalu

KPK: Potensi Korupsi di Sektor Pengadaaan Barang Jasa dan Pelayanan Publik di Daerah Masih Tinggi

Deputi Bidang Koordinasi dan Supervisi KPK memprioritaskan lima program unggulan untuk mencegah korupsi di daerah.

Baca Selengkapnya

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

22 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya