Kebakaran Ganggu Penerbangan di Dua Bandara  

Reporter

Sabtu, 6 September 2014 05:20 WIB

Kepulan asap dari hutan terbakar terlihat di Cagar Biosfer Giam Siak Kecil Kabupaten Bengkalis, Riau (28/2). Kebakaran di kawasan konservasi yang diakui oleh UNESCO itu diduga karena perambahan dan pembalakan liar. ANTARA/Lanud Roesmin Nurjadin

TEMPO.CO, Jakarta - Kebakaran hutan dan lahan di Kalimantan Tengah membuat penerbangan di dua bandar udara di provinsi itu terganggu. Pihak bandara terpaksa menunda keberangkatan dan pendaratan pada Jumat, 5 September 2014.

Kedua bandara itu adalah Bandara Haji Asan Sampit di Kabupaten Kotawaringin Timur dan Bandara Beringin Muara Teweh di Kabupaten Barito Utara. "Jarak pandang di landasan pacu kurang dari 1 kilometer dan membahayakan keselamatan penerbangan," kata Kepala Bandara Haji Asan Sampit, Edison M. Saragih, di Sampit.

Edison menjelaskan beberapa pesawat membatalkan pendaratan, di antaranya ATR milik maskapai Kalstar Aviation dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan, tujuan Sampit. "Jika tetap diselimuti kabut, bandara kami tutup sementara,” ujarnya.

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit, Yulida Warni, mengatakan, dalam tiga hari terakhir, hotspot atau titik panas di wilayah Kotawaringin Timur terpantau ada 41 titik. Wilayah selatan paling rawan kebakaran ada 31 titik, yaitu di Kecamatan Mentaya Hilir Utara, Mentaya Hilir Selatan, dan Kecamatan Teluk Sampit.

Kabut asap juga menyelimuti Bandara Beringin Muara Teweh. Jarak pandang vertikal di bandara itu hanya 500 meter. "Penerbangan dari Balikpapan, Kalimantan Timur, ke Muara Teweh pagi ini ditunda hingga siang," kata seorang petugas Bandara Beringin Muara Teweh, Sidik, kemarin. (Baca: Perhutani Tak Usut Pembakar Hutan Gunung Lawu)

Penerbangan rute Balikpapan-Muara Teweh yang tertunda itu adalah pesawat maskapai Susi Air yang biasanya tiba di Bandara Beringin Muara Teweh pada pukul 07.45 Wita.

Kabut asap ini menyebabkan warga Sampit harus menggunakan masker saat ke luar rumah. “Jangan dibilang ini embun. Ini jelas asap karena bau bekas rumput terbakar," kata Hariyati, warga Sampit. Asap terlihat amat pekat sekitar pukul 06.00 waktu setempat. (Baca: UU Kabut Asap Singapura Tak Langgar Kedaulatan RI)

KARANA W.W.


Berita terkait

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

7 November 2023

Malaysia Batalkan RUU Polusi Asap Lintas Batas, Pilih Diplomasi dengan Indonesia

Malaysia membatalkan rencana usulan rancangan undang-undang polusi asap lintas batas.

Baca Selengkapnya

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

9 Oktober 2023

Palangka Raya Perpanjang PJJ Dampak Kabut Asap, Bagaimana Nasib Siswa Ikuti ANBK?

Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), memperpanjang kebijakan pembelajaran jarak jauh (PJJ) akibat kabut asap.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

7 Oktober 2023

Greenpeace Nilai Penegakan Hukum Karhutla Lemah: Sudah Divonis, Belum Bayar Denda

Dia mengatakan, ketiga negara saling terkait dalam penanggulangan karhutla tak hanya karena lokasinya berdekatan.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

7 Oktober 2023

Greenpeace Bantah Klaim Menteri KLHK Tak Ada Asap Karhutla Lintas Batas ke Malaysia

Asap karhutla, kata dia, sampai ke negara tetangga ketika karhutla sedang mencapai puncaknya.

Baca Selengkapnya

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

2 Oktober 2023

Asap Tebal Kebakaran Hutan, Siswa PAUD hingga SMP di Jambi Belajar dari Rumah Mulai Hari Ini

Hal itu dilakukan lantaran kabut asap tebal akibat kebakaran hutan dan lahan masih menyelimuti daerah tersebut.

Baca Selengkapnya

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

28 September 2023

Dikepung Kabut Asap Kebakaran Hutan, Palangka Raya Pangkas Waktu Belajar di Sekolah

Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah (Kalteng), mengundurkan jam masuk sekolah bagi peserta didik karena dikepung asap.

Baca Selengkapnya

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

29 Agustus 2023

Karhutla Masih Landa Riau, Manggala Agni dan TNI Lanjutkan Pemadaman

Manggala Agni dan TNI masih melanjutkan pemadaman kebakaran lahan dan hutan atau karhutla di Desa Tarai Bangun, Kabupaten Kampar, Riau, yang meluas.

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

20 Agustus 2023

Kebakaran Hutan di Kalimantan Meningkat, Walhi Sebut Pemerintah Tak Serius Mengatasinya

Walhi menyebut kebakaran hutan di Kalimantan yang terus terulang karena pemerintah tidak serius mengurus Sumber Daya Alam (SDA).

Baca Selengkapnya

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

8 Juni 2023

Ribuan Penerbangan di Amerika Terganggu Asap Kebakaran Hutan Kanada

Menurut FlightAware, lebih dari 100 penerbangan telah ditunda di Bandara LaGuardia dan 55 telah ditunda di Bandara Newark.

Baca Selengkapnya

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

26 September 2021

Jaksa Dakwa Perusahaan Listrik karena Picu Kebakaran Hutan California

Jaksa mendakwa perusahaan listrik Pacific Gas & Electric karena gagal menebang pohon yang jatuh ke kabel listrik dan memicu kebakaran hutan California

Baca Selengkapnya