Mahasiswa Tuntut Jokowi Tuntaskan Kasus Munir  

Reporter

Jumat, 5 September 2014 11:33 WIB

Penggiat HAM menaburkan bunga membentuk angka 10 ketika mengikuti aksi Kamisan ke-364 untuk mengenang 10 tahun tewasnya aktivis HAM, Munir di depan Istana Negara Jakarta, 4 September 2014. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Malang - Puluhan mahasiswa dan pemuda berunjuk rasa memperingati satu dekade kematian pejuang hak asasi manusia, Munir Said Thalib, di kampus Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang, Jawa Timur, Jumat, 5 September 2014. Sambil mengenakan topeng avatar Munir, mereka menuntut agar dalang pembunuhan Munir segera diadili.

"Sudah sepuluh tahun tak ada perkembangan. Usut tuntas dalang pembunuh Munir," kata koordinator aksi, Syahrul Sajidin, Jumat. (Baca juga: Istri Munir: Jokowi Lakukan Kesalahan Pertama)

Mereka melakukan aksinya di depan kampus Universitas Brawijaya, Jalan Veteran Malang. Mereka juga menggelar aksi teatrikal yang menggambarkan kasus kematian Munir tak berujung. "Munir ada dan berlipat ganda," kata Syahrul.

Perjuangan HAM, katanya, akan terus bergelora. Meskipun pembunuhan Munir merupakan sebuah perang urat syaraf untuk melemahkan perjuangan penegakan HAM, upaya tersebut tak berhasil. Bahkan, pembunuhan Munir justru memperkuat dan meningkatkan kebersamaan aktivis HAM.

Peringatan kematian Munir, kata Syahrul, juga menjadi peringatan bahwa masih banyak pelanggaran HAM masa lalu yang sampai saat ini tak terungkap. Namun, sampai saat ini kasus ini tak selesai dan belum tercipta keadilan bagi para korban. Untuk itu, mereka menuntut Joko Widodo dan Jusuf Kalla sebagai presiden dan wakil presiden terpilih untuk serius menuntaskan kasus pelanggaran HAM.

"Usut dan adili kasus Munir dan HAM," kata Syahrul. Ia masih mempercayai aparat penegak hukum untuk menuntaskan perkara. Meski pelaku lapangan Pollycarpus terbukti bersalah dan dihukum, pelaku utamanya tak terungkap sampai sekarang. Apalagi Pollycarpus telah mendapatkan remisi.

Sebelumnya, Wakil Ketua Tim Transisi Joko Widodo-Jusuf Kalla, Andi Widjajanto, mengatakan Jokowi akan segera menerbitkan peraturan pemerintah pengganti undang-undang tentang hak asasi manusia. Tujuannya untuk membentuk pengadilan HAM ad hoc.

EKO WIDIANTO

Berita lain:
Ahok: Tak Suka Sama Saya, Mau Duel? Ayo!
Kecewa, PDIP Malas Sokong Risma Maju Lagi
Ahok: Banyak Pejabat DKI Munafik







Berita terkait

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

32 hari lalu

Harta Kekayaan Megawati, SBY, dan Jokowi Saat Akhir Menjabat Presiden RI, Siapa Paling Tajir?

Harta kekayaan Jokowi Rp 95,8 miliar selama menjabat. Bandingkan dengan harta kekayaan presiden sebelumnya, Megawati dan SBY. Ini paling tajir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

39 hari lalu

Istri Munir Pesimistis Komnas HAM Bisa Selidiki Kasus Kematian Suaminya

Suciwati mengatakan Komnas HAM hanya memeriksa 3 saksi dalam waktu satu tahun tiga bulan dalam penyelidikan kembali kematian Munir.

Baca Selengkapnya

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

40 hari lalu

Didesak Tetapkan Kasus Munir Jadi Pelanggaran HAM Berat, Komnas HAM: Tunggu Penyelidikan

Komite Aksi Solidaritas untuk Munir (Kasum) mendesak Komnas HAM menetapkan kasus pembunuhan Munir Said Thalib sebagai pelanggaran HAM berat

Baca Selengkapnya

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

46 hari lalu

Suciwati Tuntut Pengadilan HAM Ad Hoc Kematian Munir: Presiden Harus Buktikan Janji Menuntaskan

Istri aktivis HAM Munir, Suciwati desak ada pengadilan HAM ad hoc untuk kematian suaminya. Ia menuntut presiden buktikan janji untuk menuntaskannya.

Baca Selengkapnya

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

46 hari lalu

Suciwati Mengaku Sudah Lelah dengan Janji Pengusutan Pembunuhan Munir, Komnas HAM dan Kejagung Saling Lempar

Suciwati, istri dari Munir berharap pengungkapan kasus pembunuhan terhadap suaminya segera tuntas.

Baca Selengkapnya

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

47 hari lalu

Kasum Desak Komnas HAM Segera Tetapkan Kasus Kematian Munir Sebagai Pelanggaran Berat Hak Asasi Manusia

Komisi Aksi Solidaritas untuk Munir desak Komnas HAM segera tuntaskan kasus pembunuhan Munir Said Salib pada 7 September 2004.

Baca Selengkapnya

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

47 hari lalu

Diperiksa Komnas HAM soal Kematian Munir, Usman Hamid Berharap Dalang Pembunuhan Segera Diungkap

Menurut Usman Hamid, hasil penyelidikan tim pencari fakta sudah lengkap sehingga ia berharap Komnas HAM segera mengumumkan dalang pembunuhan Munir.

Baca Selengkapnya

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

51 hari lalu

Istri Munir Termasuk 50 Tokoh Kirim Surat ke Partai Politik Dukung Hak Angket Pemilu 2024, Suciwati Khawatirkan Ini

Istri Munir, Suciwati termasuk dari 50 tokoh yang kirimkan surat kepada ketua umum partai politik untuk ajukan hak angket DPR. Ini alasannya mendukung

Baca Selengkapnya

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

55 hari lalu

Profil Arief Sulistyanto, Eks Kabareskrim yang Pernah Usut Kasus Munir jadi Komisaris ASABRI

Profil Arief Sulistyanto yang diangkat Erick Thohir jadi Komisaris ASABRI.

Baca Selengkapnya

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

18 Februari 2024

Pendukung Bersorak Setiap Prabowo Sebut Nama Titiek Soeharto, Ini Profil Anak Keempat Presiden RI ke-2

Setiap kali Prabowo menyebut nama Titiek Soeharto, pendukungnya bersorak. Berikut profil pemilik nama Siti Hediato Hariyadi.

Baca Selengkapnya