Cukai Lampu Naik, Surakarta Malah Nunggak Listrik  

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Kamis, 4 September 2014 19:05 WIB

Ilustrasi PLN. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Surakarta - Pemerintah Kota Surakarta berencana menunggak pembayaran tagihan listrik dari PT PLN untuk penerangan jalan umum sepanjang tahun ini. Alasannya, anggarannya tidak cukup untuk membayar semua tagihan hingga 12 bulan karena adanya kenaikan tarif listrik. Padahal pendapatan Pemerintah Kota Surakarta dari pungutan pajak penerangan jalan umum mengalami surplus.

Kondisi surplus itu diakui oleh Sekretaris Kota Surakarta Budi Suharto. "Total pajak yang dipungut masih lebih besar dibanding tagihan yang harus dibayar," katanya, Kamis, 4 September 2014. Pajak itu dihimpun dari masyarakat saat membayar rekening listrik yang besarnya sembilan persen dari total tagihan. (Baca: Jokowi Setuju Kenaikan Listrik dan Pembatasan BBM)

Biasanya pemerintah Surakarta memperoleh pendapatan pajak penerangan jalan umum sekitar Rp 2,4 miliar per bulan. Sedangkan kewajiban yang harus dipenuhi oleh pemerintah kepada PLN hanya sekitar Rp 2 miliar per bulan. Dengan demikian, Surakarta masih memperoleh keuntungan Rp 400 juta tiap bulan. "Hingga sekarang struktur hitungannya kurang-lebih masih sama," kata Budi.

Meski mengalami surplus, Budi mengatakan, Surakarta kemungkinan besar tetap akan menunggak pembayaran tagihan listrik penerangan jalan umum. "Anggaran yang disediakan dalam APBD hanya Rp 30 miliar," katanya. Padahal, total tagihan pemakaian listrik selama setahun diperkirakan bakal menembus angka Rp 32 miliar.

Dia berdalih, keuntungan dari pajak penerangan jalan itu tidak bisa serta-merta digunakan untuk membayar semua tagihan. "Harus masuk ke kas daerah terlebih dahulu sebagai pendapatan," katanya. Dana itu baru dapat dikeluarkan lagi untuk membayar kewajiban melalui penentuan dalam APBD tahun depan. (Baca: Vila di Bali Bisa Jual Listrik ke PLN)

Budi mengatakan hingga kini masih ada perbedaan penghitungan jumlah titik lampu jalan antara Pemerintah Kota Surakarta dan PLN. Selama ini PLN menagih bayaran untuk 17 ribu titik lampu jalan. "Ada selisih 4.777 titik lampu dari hitungan kami yang telah melalui audit dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan," katanya.

Hingga kini PLN belum merevisi tagihan itu. "Padahal surat keberatan atas pembayaran 4.777 titik lampu itu sudah kami kirimkan hingga ke PLN pusat di Jakarta," katanya.

Juru bicara PLN Area Pelayanan dan Jaringan Surakarta, Suharmanto, menolak mengomentari rencana Pemerintah Kota Surakarta menunggak pembayaran tagihan listrik.

AHMAD RAFIQ




Berita terkait

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

1 hari lalu

Solo Menari 2024 Angkat Tema Animal Movement, Digelar di Taman Sriwedari, Solo Safari, dan Balai Kota Solo

Tema Animal Movements pada Solo Menari 2024 berelasi dengan Solo Safari dan Taman Sriwedari yang mewakili Kota Solo di masa kini dan masa lalu.

Baca Selengkapnya

Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

2 hari lalu

Gibran Undang Wapres Ma'ruf Amin Resmikan Objek Wisata di Solo Juni Mendatang

Dalam pertemuan dengan Ma'ruf Amin, Gibran menyampaikan meminta wapres meresmikan tempat wisata di Solo pada Juni mendatang.

Baca Selengkapnya

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

6 hari lalu

Harga Bawang Merah di Kota Solo Melonjak, Eceran Ada yang Tembus Rp 80 Ribu per Kilogram

Harga bawang merah untuk pembelian secara eceran bahkan mencapai Rp 80 ribu per kg.

Baca Selengkapnya

Periode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo

9 hari lalu

Periode Libur Lebaran: 5 Rekomendasi Makanan Khas Kota Solo

Kota Solo menjadi surga kuliner bagi pengunjung yang tengah berlibur di kota ini, termasuk libur Lebaran.

Baca Selengkapnya

7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau

32 hari lalu

7 Hotel Dekat dari Stasiun Solo Balapan yang Harganya Terjangkau

Jika Anda pergi ke Solo, ada beberapa pilihan hotel dekat dari Stasiun Solo Balapan yang harganya terjangkau dan fasilitas lengkap.

Baca Selengkapnya

Jumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5

42 hari lalu

Jumlah Kursi PDIP di DPRD Solo Anjlok 10, PSI Bertambah Jadi 5

Perolehan kursi PDIP di DPRD Solo pada Pileg kali ini turun jika dibandingkan dengan Pileg 2019, yaitu dari 30 kursi menjadi 20 kursi.

Baca Selengkapnya

12 Nama Bursa Calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024, Ada Kaesang hingga Mangkunegara X

49 hari lalu

12 Nama Bursa Calon Wali Kota Solo di Pilkada 2024, Ada Kaesang hingga Mangkunegara X

Riset Solo Raya Polling mendapati 12 nama masuk bursa calon Wali Kota Solo.

Baca Selengkapnya

Bukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis

53 hari lalu

Bukan Gunung atau Laut, Inilah Potensi Wisata Solo yang Bisa Datangkan Turis

Solo tidak punya gunung dan laut, tapi punya heritage, cerita-cerita yang ada di balik itu menjadi daya tarik wisatawan.

Baca Selengkapnya

Saksi PDIP dan NasDem Kota Solo Kompak Ogah Teken Berita Acara Rekapitulasi

54 hari lalu

Saksi PDIP dan NasDem Kota Solo Kompak Ogah Teken Berita Acara Rekapitulasi

Saksi PDIP dan NasDem kompak ogah meneken berita acara rekapitulasi suara Pemilu 2024 di Kota Solo, Jawa Tengah. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Rekapitulasi Suara Pemilu di Solo Diwarnai Interupsi, Saksi PDIP Enggan Teken Berita Acara

55 hari lalu

Rekapitulasi Suara Pemilu di Solo Diwarnai Interupsi, Saksi PDIP Enggan Teken Berita Acara

Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Pemilu 2024 yang diselenggarakan KPU Kota Solo, Sabtu malam, 2 Maret 2024, sempat diwarnai interupsi dari saksi PDIP.

Baca Selengkapnya