TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Narkotika Nasional Komisaris Jenderal Anang Iskandar mengatakan para pasien yang melarikan diri dari Balai Besar Rehabilitasi BNN Lido, Kabupaten Bogor, tidak tahan direhabilitasi.
Menurut Anang, rehabilitasi lebih berat dibandingkan hukuman penjara. "Namanya orang sakit, untuk sembuh itu berat. Makanya hukuman berat itu rehabilitasi," kata Anang seusai menghadiri pelantikan 16 perwira tinggi di Mabes Polri, Jakarta, Rabu, 3 September 2014.
Selasa malam, 2 September, sekitar pukul 19.30 WIB, sebanyak 35 pasien melarikan diri. Mereka kabur melalui gerbang utama yang dijaga dua petugas keamanan. Semuanya berasal dari asrama laki-laki.
Mereka kabur karena dihasut dua pasien lainnya. Namun ke-33 pasien sudah kembali ke balai rehabilitasi. Hanya saja, dua pasien yang diduga menjadi provokator, belum juga kembali. (Baca: Dua Pasien BNN yang Kabur Masih Berkeliaran)
Anang menyatakan pihaknya tidak mempermasalahkan jika nantinya pasien yang kabur kembali ke balai rehabilitasi. "Kalau ingin kembali silakan. Apalagi kalau keluarganya yang mengembalikan," ujar Anang. (Baca: BNN: 22 Persen Pelajar dan Mahasiswa Pakai Narkoba)
Kaburnya para pasien tidak masuk unsur pidana. Sebab, penanganan rehabilitasi dilakukan secara sukarela. "Kita itu dengan ikhlas ingin menyembuhkan. Tapi yang disembuhkan tidak mau," ujar Anang.
SINGGIH SOARES
Berita Terpopuler:
Makam Nabi Muhammad Akan Dipindahkan
MU Terkena Karma Manchester City
Pendiri Golkar Cap Agung Laksono Pengkhianat
Misteri Batu Berjalan di Lembah Kematian Terkuak
Berita terkait
Kurir Pabrik Ganja Sintetis Pinaca Mengaku Dijanjikan akan Dibayar Rp 80-Rp 100 Juta
16 jam lalu
GBH, kurir tempat produksi ganja sintetis di Sentul, Babakan Madang, Kabupaten Bogor, mengaku dijanjikan oleh pengendali imbalan Rp 80-100 juta.
Baca SelengkapnyaPolisi Ungkap Tempat Produksi Ganja Sintetis 'Pinaca' di Sentul, Bahan Baku Dibeli dari Cina Pakai Crypto
20 jam lalu
Polda Metro Jaya mengungkap laboratorium terselubung narkoba jenis cannabinoid/MDMB-4en-Pinaca atau ganja sintetis di Sentul, Bogor.
Baca SelengkapnyaBahaya Konsumsi Paracetamol Sembarangan, Perlu Perhatikan Dosis yang Tepat
1 hari lalu
Paracetamol tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena memiliki efek dan bahaya bagi kesehatan. Perhatikan dosis yang disarankan.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini
3 hari lalu
Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.
Baca SelengkapnyaPolisi Tangkap Rio Reifan 5 Kali karena Narkoba, Sederet Bahaya Konsumsi Sabu
3 hari lalu
Artis Rio Reifan kelima kali ditangkap polisi karena kasus narkoba. Apa itu sabu dan bahaya menggunakannya?
Baca SelengkapnyaPolres Metro Depok Tangkap 2 Kurir Narkoba Modus Tempel dan Bungkus Permen
3 hari lalu
Dari kedua kurir narkoba itu, polisi juga mengamankan 6 botol liquid ganja cair dan alat hisap.
Baca SelengkapnyaSelebritas Berkali-kali Kejeblos Kasus Narkoba, Terakhir Rio Reifan Ditangkap Kelima Kalinya
3 hari lalu
Polisi tangkap selebritas Rio Reifan kelima kalinya dalam kasus narkoba. Berikut beberapa artis lain yang berkali-kali terjerat barang haram itu.
Baca SelengkapnyaRapper Sik-K Serahkan Diri ke Polisi karena Konsumsi Narkoba Januari Lalu
3 hari lalu
Baru terungkap, rapper Korea Selatan berusia 30 tahun yang menyerahkan diri ke kantor polisi pada Januari lalu adalah Sik-K.
Baca SelengkapnyaPolisi Bakal Ulang Tes Urine Rio Reifan, Dalami Status Sebagai Pemakai atau Sekaligus Pengedar
4 hari lalu
Polisi mengatakan Rio Reifan baru keluar dari lapas setelah menjalani hukuman 3 tahun penjara pada Februari 2024.
Baca SelengkapnyaDesak Polisi Usut Anggota Polda Metro Jaya Pesta Narkoba Secara Terbuka, IPW: Terapkan Jargon Presisi
4 hari lalu
Menurut IPW, polisi pesta narkoba di Depok harus diberi sanksi lebih berat karena mereka tahu mengonsumsi narkoba itu dilarang.
Baca Selengkapnya