Rotasi Wilayah, SBY Tak Mungkin Jadi Sekjen PBB  

Reporter

Editor

Bobby Chandra

Rabu, 3 September 2014 06:38 WIB

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyajikan laporan panel post-2015 Millennium Development Goals (MDGs) kepada Sekjen PBB Ban Ki-Moon di markas PBB, New York (30/5) REUTERS/United Nations/Mark Garten

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Multilateral Kementerian Luar Negeri Hasan Kleib mengatakan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tidak bisa menjadi Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa lantaran terganjal rotasi wilayah. "Apalagi sekjen saat ini (Ban Ki Moon) baru habis jabatannya pada 2017," ujarnya kepada Tempo, Selasa, 2 Agustus 2014. (Baca: Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB)

Menurut Hasan, prosedur menjadi Sekjen PBB, yakni negara harus menawarkan kandidatnya ke Majelis Umum yang terdiri atas 195 negara. Kandidat itu harus mendapat rekomendasi dari anggota Dewan Keamanan yang terdiri atas anggota tetap dan tidak tetap dan berjumlah 15 negara. Dari rekomendasi DK itu, Majelis Umum PBB kembali menentukan kandidat terpilih.

Sebelumnya, Staf Khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Bidang Hubungan Internasional Teuku Faizasyah mengatakan Perserikatan Bangsa-Bangsa melirik Yudhoyono untuk memimpin badan dunia itu. Namun, kata Faizasyah, SBY memahami dirinya tak bisa menjadi Sekretaris Jenderal PBB karena ada kesepakatan rotasi kawasan.

Meski tidak mungkin menjadi Sekjen PBB, di mata internasional, ujar Hasan, beberapa forum internasional sudah mulai mengincar SBY untuk bisa bergabung di dalam struktur organisasi internasional. "Mereka ingin SBY bisa bergabung dan bekerja terhadap masyarakat internasional," kata dia. (Baca: SBY Ditawari Bekerja untuk PBB)

Hasan mengklaim SBY banyak memberikan konstribusi terhadap dunia internasional, seperti mengadakan United Climate Change Convention di Bali pada 2013. Itu, kata Hasan, merupakan segelintir prestasi yang sudah dicapai SBY di forum internasional. "Itu kontribusi terhadap masyarakat internasional."

TRI SUSANTO SETIAWAN

Berita terpopuler lainnya:


Curhat Jokowi: Dari Sinting, Ihram dan Prabowo
Manfaat Caci Maki Florence 'Ratu SPBU'
3 Skandal Asusila Gubernur Riau yang Bikin Heboh
Ini AKBP Idha, Perwira yang Ditangkap di Malaysia

Berita terkait

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

8 jam lalu

PBB Sahkan Resolusi Indonesia soal Penanganan Anak yang Terasosiasi Kelompok Teroris

PBB melalui UNODC mengesahkan resolusi yang diajukan Indonesia mengenai penanganan anak yang terasosiasi dengan kelompok teroris.

Baca Selengkapnya

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

11 jam lalu

OCHA Ingatkan Warga Sudan Terancam Kelaparan dan Wabah Penyakit

Dari total sumbangan dana USD2.7 miliar (Rp43 triliun) yang dibutuhkan, baru 12 persen yang diterima OCHA untuk mengatasi kelaparan di Sudan.

Baca Selengkapnya

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

14 jam lalu

Reaksi Istana hingga KSP Soal PDIP Tak Undang Jokowi dan Ma'ruf Amin ke Rakernas

Ali Ngabalin mengatakan Presiden Jokowi disibukkan dengan seabrek jadwal.

Baca Selengkapnya

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

1 hari lalu

PBB: Dermaga Bantuan Terapung Buatan AS di Gaza Kurang Layak

PBB menyebut dermaga terapung yang baru saja selesai dibangun di Gaza untuk pengiriman bantuan dinilai kurang layak dibandingkan jalur darat

Baca Selengkapnya

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

1 hari lalu

Daftar Negara yang Mendukung Palestina, Ada Indonesia

Mulai dari Indonesia hingga Afrika Selatan, berikut ini adalah negara yang mendukung Palestina melawan agresi Israel

Baca Selengkapnya

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

3 hari lalu

PBB Rilis Data Korban di Gaza, Apakah Berbeda dari Data Hamas?

Perubahan dalam cara PBB menghitung korban di Gaza telah disebut-sebut sebagai bukti adanya bias.

Baca Selengkapnya

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

4 hari lalu

PBB: Puluhan Ribu Jenazah di Gaza Belum Teridentifikasi

PBB mengatakan masih ada sekitar 10.000 jenazah di Gaza yang masih harus melalui proses identifikasi.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

4 hari lalu

Sri Mulyani Bertemu SBY, Jusuf Kalla dan Menteri Kabinet Indonesia Bersatu, Ini yang Dibahas

Sri Mulyani mengungkapkan pertemuannya dengan SBY membahas berbagai hal

Baca Selengkapnya

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

4 hari lalu

PBB Klarifikasi Data Kematian di Gaza: Lebih dari 35.000 Korban Jiwa, Tapi..

PBB menegaskan bahwa jumlah korban tewas di Jalur Gaza akibat serangan Israel masih lebih dari 35.000 warga Palestina.

Baca Selengkapnya

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

4 hari lalu

Gilad Erdan Dubes Israel Sobek Salinan Piagam PBB Usai Voting Status Palestina, Ini Profilnya

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan merobek salinan Piagam PBB, memprotes pemungutan suara resolusi yang mendukung keanggotaan penuh Palestina.

Baca Selengkapnya