TEMPO.CO, Surabaya - Gubernur Jawa Timur Soekarwo memberikan masukan kepada presiden terpilih dan wakil presiden, Joko Widodo dan Jusuf Kalla, agar segera melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan untuk menghadapi Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA) 2015. "Harus dilakukan langkah cepat terhadap usaha mikro kecil menengah (UMKM) agar sesuai dengan standarisasi ASEAN," kata Soekarwo di kantornya, Selasa, 2 September.
Jika penerapan dan pemberlakuan standardisasi tidak segera diterapkan, menurut Soekarwo, Indonesia hanya akan menjadi pasar. "Konkritnya harus ada semacam inkubator seperti tempatnya bayi. Yang belum memenuhi standarisasi diberi building. Misalnya UMKM bidang apa yang standarnya ASEAN, bahkan di atasnya," katanya.
Untuk Jawa Timur sendiri, kata Soekarwo, telah dilakukan pertemuan tiga kali untuk pembenahan 700.000 UMKM. Soekarwo berharap pemerintah pusat di dalam liberalisasi perdagangan memperhatikan industri di bawah. Karena itu UMKM harus dipelihara dengan baik. "Agar industri menengah ke bawah ini besar," kata dia.
Soekarwo juga mengatakan bahwa untuk melakukan hal tersebut salah satu caranya dengan memperbaiki kualitas barang. "Kalau kualitasnya sudah bagus, perwakilan dagang kita tinggal promosi saja. Ini yang menurut saya terpenting," ujarnya.
Selain itu juga, harus ada penguatan bibit dan pupuk bagi para petani agar tidak mengalami permasalahan dalam hal penanaman. "Material seperti itu harus kita olah. Jangan impor bahan baku," ujar dia.
Jokowi-JK akan dilantik pada 20 Oktober 2014. Meski demikian Jokowi-JK telah ikut disibukkan dengan rencana kenaikan harga BBM dan kelangkaan BBM di beberapa daerah.
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
27 Februari 2024
Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan
Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.