Prasasti Pasrujambe Raib, Pemerhati Sejarah Demo  

Reporter

Selasa, 2 September 2014 20:00 WIB

Sebuah prasasti peninggalan Kerajaan Majapahit yang berangka tahun 1182 M di Ranu Kumbolo, Gunung Semeru, Jawa Timur. TEMPO/Arie basuki

TEMPO.CO, Lumajang - Kelompok Masyarakat Peduli Peninggalan Kerajaan Majapahit di Kabupaten Lumajang menggelar aksi protes terkait dengan raibnya sejumlah Prasasti Pasrujambe dan benda-benda purbakala lainnya dari wilayah tersebut. Aksi protes digelar di Tugu Adipura dan berlanjut ke Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang, Selasa, 2 September 2014.

Protes diwarnai dengan aksi teatrikal yang dilakukan oleh Komunitas Break Dance Lumajang. Aksi teatrikal ini menceritakan bagaimana masyarakat atau penduduk pribumi melakukan perlawanan atas pencurian prasasti yang kemudian dibawa ke luar negeri oleh bangsa asing.

Koordinator aksi, Lutfiati, mengatakan Prasasti Pasrujambe adalah prasasti yang monumental karena ditemukan sebanyak 20 buah dalam satu tempat di Dusun Munggir, Kecamatan Pasrujambe, Kabupaten Lumajang. Prasasti berangka tahun 1459 Masehi ini menceritakan kehidupan kaum Brahmana di kaki Gunung Semeru yang merupakan tempat pendidikan pada masa itu.

Berdasarkan laporan penelitian Balai Arkeologi maupun Pusat Penelitian Arkeologi Nasional pada 1990-an, Prasasti Pasrujambe yang kini berada di tangan perorangan sebanyak enam buah, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan Senduro sembilan buah, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Lumajang empat buah.

Begitu pula pada 1990-an terdapat puluhan benda-benda bersejarah seperti piring dari Cina, guci, paidon (tempat meludah), dan benda-benda pusaka lainnya yang juga disimpan di tempat penyimpanan di Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. (Baca berita lainnya: Situs Biting Perlu Ditetapkan sebagai Cagar Budaya)

Namun dalam perkembangannya, Prasasti Pasrujambe maupun benda-benda bersejarah yang ada di Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang tidak jelas keberadaannya. "Tidak ada juga catatan atau nota keluarnya prasasti tersebut. Sehingga kami kehilangan jejaknya," ujarnya.

Aksi protes, kata dia, bertujuan mendesak Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang agar membentuk tim penyelidikan bersama masyarakat untuk mengusut keberadaan Prasasti Pasrujambe dan benda-benda bersejarah yang berada dalam tanggung jawabnya.

Pengunjuk rasa juga menuntut pemerintah untuk menjelaskan kepada publik atas ketidakjelasan Prasasti Pasrujambe beserta hilangnya benda-benda bersejarah lainnya. "Benda-benda bersejarah ini merupakan kekayaan bangsa. Peninggalan-peninggalan bersejarah merupakan dasar bagi karakter bangsa," kata Lutfiati.

Sedianya para pengunjuk rasa hendak menemui Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lumajang. Namun menurut sekretaris dinas, kepala dinas sedang rapat dan tidak bisa ditemui.

DAVID PRIYASIDHARTA

Terpopuler
Isi Pertemuan Jokowi dengan Hatta Rajasa
Mengapa SBY Mustahil Jadi Sekjen PBB
Apa Tanggapan Sultan Yogya Soal Florence?
Foto Bugil Jennifer Lawrence Asli
Soal Bocoran Kabinet, Ini Kata Jokowi
Kibarkan Bendera Putih, Tentara Ukraina Dibantai

Berita terkait

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

16 Februari 2024

Adhy Karyono Jadi Pj Gubernur Jawa Timur

Adhy menggantikan Khofifah Indar Parawansa yang berakhir masa jabatannya pada 13 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Melihat Candi Lumbung, Bangunan Bersejarah yang Pernah Tertimpa Erupsi Gunung Merapi

30 Juni 2023

Melihat Candi Lumbung, Bangunan Bersejarah yang Pernah Tertimpa Erupsi Gunung Merapi

Saat ditemukan pertama kali, kondisi Candi Lumbung Sengi tidak lagi utuh.

Baca Selengkapnya

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

15 Januari 2023

Museum Gua Harimau Ogan Komering Ulu, Museum Purbakala Terbesar di Sumatera

Museum itu disebut sebagai museum purbakala terbesar di Pulau Sumatera.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

2 Oktober 2022

Pemprov Jatim Santuni Korban Meninggal Tragedi Kanjuruhan Rp 10 Juta

Gubernur Jawa Timur Khofifah mengatakan pemerintah akan bertanggung jawab atas biaya perawatan dan pengobatan korban Tragedi Kanjuruhan.

Baca Selengkapnya

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

3 Mei 2022

Jawaban Pemprov Jawa Timur Soal Saldo Pemda Nganggur di Bank Paling Banyak

Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa dana Pemerintah Daerah Jawa Timur di perbankan memiliki saldo tertinggi per Maret 2022.

Baca Selengkapnya

Artefak Curian dari Afrika yang Dipajang di Museum Akan Dikembalikan

28 Oktober 2021

Artefak Curian dari Afrika yang Dipajang di Museum Akan Dikembalikan

Universitas Cambrige dan museum Quai Branly di Paris mengembalikan artefak curian dari Afrika Barat.

Baca Selengkapnya

900 Koleksi Museum Sultra Hilang Dicuri, Ada Keris dan Katana Kuno

6 Februari 2021

900 Koleksi Museum Sultra Hilang Dicuri, Ada Keris dan Katana Kuno

Kasus pencurian koleksi museum Sultra terjadi pada 26 Januari lalu. Pelaku diperkirakan lebih dari satu orang.

Baca Selengkapnya

Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun

19 Januari 2021

Arkeolog di Mesir Temukan Benda Purbakala Usia 3 Ribu Tahun

Arkeolog Mesir menemukan peti mati dan sejumlah artefak di kawasan pemakaman Saqqara yang usianya mungkin sudah 3 ribu tahun.

Baca Selengkapnya

Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

6 Oktober 2020

Air Danau Sentani Papua Surut, Lihatlah Benda Purbakala Zaman Megalitik

Benda purbakala di Danau Sentani peninggalan zaman megalitik ini berkaitan dengan kepercayaan pada roh nenek moyang masyarakat Papua.

Baca Selengkapnya

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Nadiem Hapus Ujian Nasional

28 November 2019

Top 3 Tekno Berita Hari Ini: Nadiem Hapus Ujian Nasional

Top 3 Tekno berita hari ini: Rencana Nadiem Makarim menghapus Ujian Nasional, adu canggih bomber siluman AS, Cina, Rusia, dan pemukiman abad ke-12.

Baca Selengkapnya