Pengamat MInta PDIP Intervensi Koalisi Merah Putih  

Reporter

Editor

Budi Riza

Sabtu, 30 Agustus 2014 05:45 WIB

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Megawati Soekarnoputri bersama pasangan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla, Ketua Bapilu Puan Maharani dan Ketua umumPartai Nasdem Surya Paloh menyaksikan pesan Ibunda Jokowi, Sujiatmi Notomihardjo melalui televisi terkait hasil hitung cepat Pemilihan Presiden, di Kebagusan, Jakarta Selatan, Rabu 9 Juli 2014. Menurut hasil hitung cepat (quick count) Pemilihan Umum Presiden 2014 dari sejumlah lembaga survei pasangan capres cawapres nomor urut 2 Joko Widodo-Jusuf Kalla meraih 52,88 persen suara mengungguli pasangan Capres Cawapres nomor urut 1 Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 47,40 persen suara. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Pakar psikologi politik, Hamdi Muluk, mengungkapkan intervensi musyawarah nasional terhadap partai Koalisi Merah Putih efektif untuk menggaet suara untuk memperbesar dukungan DPR pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla.

Pasalnya, munas adalah forum tertinggi untuk menentukan sikap partai.

"Seandainya munas suatu partai merekomendasikan untuk bergabung ke Jokowi-JK, itu menguntungkan sekali," ujar Hamdi sat dihubungi pada Jumat, 29 Agustus 2014.

Sebagaimana diberitakan, PPP kemungkinan besar akan menyelenggarakan muktamar sebulan sebelum pemerintahan baru terbentuk. Selain itu, Partai Golkar juga diperkirakan akan menyelenggarakan munas pada awal tahun depan. (Baca: Koalisi Merah Putih Tunggu Usulan Anggaran Jokowi)

Golkar dan PPP adalah partai yang tergabung dalam Koalisi Merah Putih. Selain mereka, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Amanat Nasional, Partai Demokrat, dan Partai Gerindra juga berada di dalamnya.

Intervensi munas, menurut Hamdi, bisa dilakukan dengan mengirim orang untuk melobi petinggi Dewan Pimpinan Daerah Partai. Nantinya pada saat munas, petinggi DPD yang berhasil dilobi akan bersuara. Suara petinggi DPD, kata Hamdi, cukup berpengaruh untuk pengambilan keputusan di ajang munas dan muktamar.

"Kalau munas dalam keadaan buntu, pasti akan ada voting. Kan, dari DPD nanti diarahkan ke keputusan hasil lobi. Bisa saja munas hanya seremonial karena orang partai sudah tahu arah kebijakan akan seperti apa," kata Hamdi.

Cara kedua, menurut Hamdi, adalah penawaran jabatan kepada partai Koalisi Merah Putih. Namun, cara ini dianggap Hamdi sudah mentok karena Jokowi-JK menolak politik transaksional. (Baca: Waketum PAN: Kami Tetap di Koalisi Merah Putih)

Hamdi menegaskan pentingnya PDIP memecah suara partai Koalisi Merah Putih. Pemecahan ini, menurut dia, berguna untuk menurunkan moral koalisi dalam mendelegitimasi pemerintahan Jokowi-JK.

Sebelumnya, pada hasil pengamatan Lembaga Survei Indonesia, pemerintahan Jokowi-Kalla terancam lumpuh karena mayoritas parlemen dikuasai Koalisi Merah Putih. Karena hal ini, LSI memprediksi janji Jokowi-Kalla tidak bisa dipenuhi secara maksimal. (Baca: Koalisi Merah Putih Tunggu Usulan Anggaran Jokowi)

Di DPR, koalisi partai yang mendukung pasangan Joko Widodo-Jusuf Kalla saat ini berjumlah 207 kursi. Sedangkan Koalisi Merah Putih, pendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa, mendapat mayoritas 292 kursi.

ROBBY IRFANY

Berita Terpopuler


Kenapa Prabowo Tolak Berpidato Seusai Putusan MK?
Hasil Pleno, Demokrat Tetap Koalisi Merah Putih
Fadli Zon dan Muzani Rebutan Kursi Wakil Ketua DPR
SBY-Jokowi Tidak Hanya Bahas BBM
Pelat Nomor Lamborghini Lulung Tak Terdaftar

Berita terkait

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

1 hari lalu

Kata 7 Pengamat Soal Koalisi Prabowo yang Bakal Gemuk

Berikut tanggapan para pengamat politik dan peneliti soal koalisi Prabowo ke depan yang hampir pasti bakal gemuk.

Baca Selengkapnya

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

18 hari lalu

Bamsoet Dorong Seluruh Partai Politik Rekonsiliasi dalam Koalisi Pemerintahan Prabowo

Bamsoet memberikan apresiasi atas pertemuan Ketua Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar -Mahfud, Arsjad Rasjid dengan Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Rosan Roeslani, saat open house di kediaman Rosan Roeslani.

Baca Selengkapnya

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

21 Juli 2023

Soal Waktu Penentuan Arah Koalisi, Golkar Tunggu Momentum Demi Kepentingan Terbaiknya

Erwin Aksa memastikan bahwa arah politik Golkar akan selalu berada di pemerintahan.

Baca Selengkapnya

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

15 Juli 2023

Kata Anas Urbaningrum dan Gede Pasek soal PKN yang Belum Tentukan Arah Koalisi

Anas Urbaningrum dan Gede Pasek sebut Partai Kebangkitan Nusantara atau PKN belum tentukan arah koalisi untuk Pemilu 2024

Baca Selengkapnya

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

5 Juni 2023

Airlangga Bilang KIB Belum Bubar Meski PAN Beri Sinyal Merapat ke PDIP

Airlangga menyebut dirinya bahkan baru bertemu dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan atau Zulhas pada Sabtu malam kemarin.

Baca Selengkapnya

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

5 Mei 2023

PKB Sebut Golkar Sepakat Gabung KIR, Begini Respons Airlangga

Airlangga menjelaskan, Golkar sedianya sudah membentuk tim teknis untuk koalisi inti.

Baca Selengkapnya

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

2 Mei 2023

Dua Jam Lebih Bertemu di Istana, Ini yang Dibahas Jokowi dan 6 Ketum Parpol Koalisi

Menurut Airlangga, pertemuan dengan Jokowi ini lebih banyak membahas kondisi perekonomian ke depan. Adakah bahas politik?

Baca Selengkapnya

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

2 Mei 2023

Politikus PKB Bilang Cak Imin dan Airlangga Bertemu Rabu Besok

Halalbihalal DPP PKB dan DPP Golkar itu digelar di Resto Plataran Senayan.

Baca Selengkapnya

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

30 April 2023

PAN Yakin Diajak Berkoalisi Partai Lain karena Merepresentasikan Muhammadiyah

Bukan hanya jemput bola, Eddy menyebut pihak lain juga berupaya menjangkau PAN untuk berkomunikasi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

26 April 2023

Jokowi Disebut Bakal Kumpulkan Lagi Ketua Umum Partai Koalisi

Sebelumnya pada 2 April 2023, Jokowi juga sudah bertemu dengan lima ketua umum partai koalisi. Tak mengundang Surya Paloh.

Baca Selengkapnya