TEMPO.CO, Sidoarjo - Berkas tersangka Kepala Bidang Pendidikan Formal dan Non-formal Dinas Pendidikan Sidoarjo, Iskandar Dirgayusa, yang sudah dinyatakan kelar di Kepolisian Sektor Taman, akhirnya dicabut oleh pihak pelapor yang masih berstatus istrinya. "Kemarin sudah dicabut tuntutannya oleh pelapor," kata Kepala Polsek Taman Ajun Komisaris Kusminto, Kamis, 28 Agustus 2014.
Menurut Kusminto, berkas kasus tersebut sudah selesai semuanya dengan memeriksa semua saksi, dan rencananya akan segera dilimpahkan kepada kejaksaan untuk mendapatkan penanganan hukum lebih lanjut. "Namun, karena sudah dicabut, kami otomatis menghentikan kasus ini," kata dia.
Kusminto enggan memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan pencabutan berkas kasus kekerasan dalam rumah tangga itu. Dia hanya menjelaskan bahwa dengan dicabutnya laporan tersebut, maka status hukum Iskandar yang sempat dinyatakan sebagai tersangka dinyatakan bebas hukum. "Jadi dia bebas," kata dia.
Sebelumnya, pada Jumat, 1 Agustus lalu, Iskandar telah menganiaya istrinya, Lilies Indriani, 50 tahun, warga Pondok Wage Indah, Kecamatan Taman, Sidoarjo. Pemicunya diduga karena Lilies minta cerai lantaran suaminya diketahui memiliki wanita simpanan.
Akibat penganiayaan itu, korban yang berprofesi sebagai guru seni budaya di SMP Negeri 1 Taman menderita gegar otak, patah tulang, dan harus mendapatkan perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah Dr Soetomo Surabaya. Iskandar pun telah ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan atau kekerasan dalam rumah tangga oleh Polsek Taman, namun tidak dilakukan penahanan.
Menurut sumber Tempo, Lilies Indriani seusai pulang dari rumah sakit tidak pernah kelihatan masuk sekolah seperti biasanya. Sejumlah koleganya mengatakan bahwa guru seni budaya itu pulang ke rumah orang tuanya di Bandung akibat trauma.
Polres Metro Tangerang Kota resmi menetapkan Kepala Otoritas Bandar Udara Wilayah X Merauke, Asep Kosasih, sebagai tersangka dugaan tindak pidana kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) kepada istrinya, Vanny Rosyane.
