Korban Lumpur Lapindo Usir Pekerja BPLS  

Reporter

Editor

Agoeng Wijaya

Rabu, 27 Agustus 2014 11:18 WIB

Warga melakukan aksi protes menuntut pelunasan ganti rugi saat peringatan 8 tahun semburan Lumpur Lapindo di tanggul desa Siring, Porong, Sidoarjo (29/5). Hingga 8 tahun usia semburan lumpur, masih banyak korban yang belum terlunasi ganti rugi tanah dan bangunannya. TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Sidoarjo - Puluhan warga korban lumpur Lapindo yang berada di dalam peta area terdampak kembali mengusir pekerja Badan Penanggulangan Lumpur Sidoarjo (BPLS). Puluhan warga itu tidak ingin ada aktivitas di kawasan lumpur Lapindo sebelum ada kejelasan tentang pembayaran sisa ganti rugi yang belum dilunasi oleh PT Lapindo Brantas.

"Pokoknya kami akan terus menjaga tanggul supaya tidak ada aktivitas dari BPLS," kata Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Renokenongo, Muhammad Subakrie, kepada Tempo pada Rabu, 27 Agustus 2014. (Baca: Ganti Rugi Korban Lumpur 30 Juni Lapindo Menyerah)

Puluhan warga itu menghadang alat berat yang digunakan oleh BPLS untuk mengeruk lumpur yang kian menebal. Namun, karena dicegah oleh warga, akhirnya pekerja BPLS menghentikan pengerukan itu. "Kami kecewa kepada BPLS karena masih melakukan aktivitas di kawasan lumpur, padahal sudah dilarang warga," kata Subakrie.

Larangan dari warga itu, kata Subakrie, sudah disampaikan kepada BPLS beberapa waktu lalu ketika warga memblokade semua akses jalan menuju kawasan lumpur Lapindo. Pada saat itu ratusan warga menutup jalan akses dan gudang penyimpanan alat berat sehingga kegiatan langsung terhenti. "Nah, sekarang ini mereka memulai aktivitas lagi, bagaimana kami enggak marah," ujarnya. (Baca: Ganti Rugi Tak Jelas, Korban Lapindo Mengamuk)

Menurut Subakrie, para korban lumpur Lapindo sudah bosan dengan janji-janji PT Lapindo Brantas yang hingga delapan tahun terakhir tak kunjung melunasi ganti rugi bagi korban lumpur yang ada di dalam peta area terdampak.

Sejak 2006, berkali-kali PT Minarak Lapindo Jaya berjanji akan segera melunasi ganti rugi itu dengan cara dicicil. Namun hingga 2014 masih ada sekitar 3.000 berkas milik korban Lapindo senilai Rp 800 miliar tak kunjung dilunasi oleh Minarak Lapindo.

Humas BPLS Dwinanto Hesti Prasetyo mengatakan aktivitas untuk memperkuat tanggul terpaksa dilakukan karena kondisinya sudah memprihatinkan. BPLS mengkhawatirkan tanggul jebol, terutama tanggul yang ada di kawasan Ketapang-Kedungbendo. Jika hal itu terjadi, lumpur akan mengalir ke jalan raya dan menggenangi rel kereta api. "Selama ini fokus kami bagaimana caranya agar jalan raya dan rel kereta api aman dari lumpur," kata dia.

Meski demikian Dwinanto mengaku tidak bisa berbuat banyak jika aktivitas penguatan tanggul dihentikan oleh warga yang menuntut haknya agar pembayaran ganti rugi lumpur segera dilunasi.

MOHAMMAD SYARRAFAH

Terpopuler:
Ahok Akui Terjepit Antara Jokowi dan Prabowo
Ini Sebab Ahok Suka Djarot Syaiful Hidayat
Ini 8 Anggota ISIS yang Mirip Pemenggal Jurnalis AS
Dua Partai Merah Putih Diprediksi Gabung Jokowi-JK
Indonesia Bentuk Timnas U-19 Baru, Mengapa?

Berita terkait

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

17 April 2023

Apa Kabar Kawasan Lumpur Lapindo di Sidoarjo Saat Ini?

Sudah 17 tahun berlalu, tetapi lumpur lapindo tidak kunjung menunjukkan tanda-tanda akan berhenti. Bagaimana kondisi saat ini?

Baca Selengkapnya

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

2 Februari 2023

Potensi Mineral Litium dari Lumpur Lapindo di Sidoarjo

Badan Geologi ukur kandungan litium, stronsium dan logam tanah jarang dalam sampel endapan lumpur Lapindo. Dari bencana menjadi berkah. Mungkinkah?

Baca Selengkapnya

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

14 Oktober 2022

DPR Desak Pemerintah Kejar Utang Lapindo, Kemenkeu Serahkan ke Kejaksaan Agung

DPR meminta pemerintah segera menuntaskan penagihan piutang negara atas dana talangan kasus lumpur Lapindo.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

24 Mei 2022

Rekomendasi Puluhan Destinasi Wisata Sidoarjo, Bukan Cuma Pulau Lumpur Lapindo

Kabupaten Sidoarjo salah satu wilayah di Jawa Timur memiliki beragam destinasi wisata. Berikut puluhan destinasi wisata Sidoarjo.

Baca Selengkapnya

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

1 Februari 2022

Ini Metode Ekstraksi Logam Tanah Jarang Lumpur Lapindo Menurut Pakar Kimia Unair

Proses pemisahan logam tanah jarang di lumpur Lapindo bisa menggunakan senyawa ionik inprinting polimer.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Apa Itu Logam Tanah Jarang?

Logam tanah jarang atau rare earth merupakan sebuah elemen yang terdiri dari 17 unsur logam.

Baca Selengkapnya

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

28 Januari 2022

Ditemukan di Lumpur Lapindo, Ini Beragam Manfaat Logam Tanah Jarang

Logam tanah jarang bermanfaat untuk penggunaan teknologi tinggi, seperti pembuatan pesawat antariksa, semikonduktor, dan lampu teknologi tinggi.

Baca Selengkapnya

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

22 Januari 2022

Logam Tanah Jarang di Tapanuli Utara Diselidiki Tahun Ini

Kandungan critical raw material dalam Lumpur Lapindo lebih berlimpah daripada logam tanah jarang. Temuan penelitian yang baru berakhir Desember lalu

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

21 Januari 2022

Terkini Bisnis: Kecelakaan Maut di Balikpapan hingga Perpanjangan PKPU Garuda

Berita terkini bisnis sepanjang siang ini dimulai dari Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia soal kecelakaan maut di Balikpapan hingga soal PKPU Garuda.

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

21 Januari 2022

Temuan Potensi Logam Tanah Jarang di Lumpur Lapindo, ESDM Ungkap Perkembangannya

Kementerian ESDM melakukan kajian yang lebih rinci dan sistematis mengenai potensi logam tanah jarang di lumpur Lapindo, Sidoarjo.

Baca Selengkapnya