Mahasiswa Kembali Datangi Istana Merdeka

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 15:03 WIB

TEMPO Interaktif, Jakarta:Ratusan mahasiswa dari berbagai universitas melakukan aksi unjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (10/1) siang. Mereka terdiri dari sekitar 100 mahasiswa Universitas Mercu Buana, sekitar 30 mahasiswa Universitas Bhayangkara, sekitar 20 mahasiswa dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Majelis Pemulihan Organisasi (MPO), sekitar 400 mahasiswa Universitas Trisakti, serta puluhan mahasiswa dari Universitas Jayabaya. Tidak seperti aksi yang berlangsung pada Kamis kemarin, aksi hari ini tidak terlalu besar. Jumlah polisi yang berjaga dengan mahasiswa masih seimbang. Pada lapis pertama, mahasiswa berhadapan langsung dengan dua SSK dari kesatuan Sabhara Polda Metro Jaya, dan lapis kedua yang dibatasi dengan pagar kawat berduri berhadapan dengan enam SSK Brimob Polda Metro Jaya. Tuntutan yang dilontarkan serupa dengan tuntutan aksi-aksi sebelumnya, yaitu penurunan harga, tarif dasar listrik, dan telepon, serta BBM. Selain itu, mereka juga masih menuntut mundurnya Megawati dan Hamzah Haz dari kursi presiden dan wakil presiden. Meski tidak sebanyak kemarin, ada kemungkinan jumlah massa masih akan terus bertambah berkaitan dengan rencana kedatangan rekan-rekan mereka yang lain dari kawasan Salemba. Diantara aksi yang menyerukan teriakan-teriakan reformasi dan turunnya harga, sebuah atraksi menarik dilakukan dua orang yang berasal dari HMI MPO. Kedua lelaki itu bertelanjang dada dengan tubuh penuh coretan dari jelaga hitam. Mereka menggunakan celana pendek yang ditutupi daun pisang kering seperti layaknya rumbai-rumbai. Mereka berteriak layaknya manusia purba yang belum mengenal bahasa. Keduanya membawa peralatan memasak seperti panci dan kayu-kayuan. Begitu berhenti di satu tempat mereka mulai mempraktekan cara manusia purba membuat api dengan menggesek-gesekkan tangan dengan memanfaatkan sinar matahari. Aksi itu dimaksudkan karena kenaikan harga BBM masyarakat kelas bawah kembali menggunakan cara purba untuk memasak. Kedua orang itu masing-masing lalu memegang gelas plastik, kemasan air mineral, yang dihubungkan dengan tali. Dengan alat itu mereka bercakap-cakap dengan suara hu hu hu yang ditangkupkan di telinga masing-masing. Atraksi itu menunjukkan masyarakat tidak mampu lagi membayar rekening telepon yang membengkak dan berkomunikasi dengan cara itu. Ketika melakukan atraksi-atraksi itu, keduanya kesulitan mengusahakan api sehingga terpaksa berbicara normal, meminta penonton memberikan korek api. Jari tangan mereka menunjuk ke arah Istana yang berdiri megah, kontras dengan perut mereka yang menahan lapar.(Istiqomatul Hayati-Tempo News Room)

Berita terkait

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

13 menit lalu

Pembukaan World Water Forum Ke-10 Digelar di KEK Kura-kura Bali

Pemerintah Bali bersama Panitia World Water Forum ke-10 dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menjalankan upacara Segara Kerthi.

Baca Selengkapnya

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

14 menit lalu

7 Tradisi Umat Buddha Rayakan Waisak, Mengenakan Pakaian Putih Hingga Mandi Sang Buddha

Pada Hari Raya Waisak, umat Buddha akan mengunjungi kuil-kuil lokal maupun kuil besar untuk melakukan doa. Umat Buddha juga umumnya melakukan perenungan akan diri dan kehidupan secara tenang.

Baca Selengkapnya

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

19 menit lalu

Kalahkan Tyson Fury, Oleksandr Usyk Menjadi Juara Sejati Tinju Dunia Kelas Berat

Petinju Ukraina Oleksandr Usyk menjadi juara sejati tinju dunia di kelas berat setelah mengalahkan Tyson Fury.

Baca Selengkapnya

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

19 menit lalu

Satgas Damai Cartenz Tuding KKB Membunuh Boki Ugipa, Ada Luka Tembakan di Jenazah Warga Sipil

Satgas Damai Cartenz menyimpulkan KKB membunuh Boki Ugipa setelah melihat ancaman ke keluarganya.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

21 menit lalu

Terpopuler: Ledakan Smelter PT KFI Ancam Keselamatan Warga, Pemerintah Klaim Pembebasan Lahan IKN Tidak Melanggar HAM

Terpopuler bisnis: Keselamatan warga sekitar terancam karena smelter PT KFI kerap meledak. Pemerintah klaim pembebasan lahan IKN tidak melanggar HAM.

Baca Selengkapnya

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

43 menit lalu

Top 3 Hukum: Detik-detik Ledakan Smelter PT KFI di Kutai Kartanegara, Ayah Pacar Vina Buka Suara soal Pembunuhan 8 Tahun Lalu

Sebelumnya ledakan serupa terjadi sekitar 18.40 waktu Indonesia tengah, Kamis, 16 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

49 menit lalu

Gibran Tak Setuju Larangan Study Tour Sekolah Pasca Kecelakaan Maut SMK Lingga Kencana

Menurut Gibran, yang diperlukan adalah uji kelayakan kendaraan yang digunakan, bukan melarang adanya study tour.

Baca Selengkapnya

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

50 menit lalu

BNPB: Data Terbaru Korban Meninggal Banjir Lahar Sumbar 61 Orang, Modifikasi Cuaca Diperpanjang

Pembaharuan data BNPB untuk orang yang dilaporkan hilang dalam kejadian galodo atau banjir lahar ini total sebanyak 14 orang.

Baca Selengkapnya

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

55 menit lalu

Klasemen Akhir Liga Jerman 2023/2024: Bayer Leverkusen Lengkapi Gelar Juara dengan Status Tak Terkalahkan

Bayer Leverkusen menutup Liga Jerman musim 2023/2024 sebagai juara yang tak terkalahkan.

Baca Selengkapnya

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

1 jam lalu

PPP Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak untuk Pilkada Jawa TImur

Duet Khofifah-Emil mendapat tiga rekomendasi dari partai untuk maju di Pilkada Jawa Timur 2024.

Baca Selengkapnya