Perhutani Tak Usut Pembakar Hutan Gunung Lawu  

Reporter

Senin, 18 Agustus 2014 20:13 WIB

Kebakaran hutan di Gunung Lawu terlihat dari Desa Jabong, Magetan, Jawa Timur, Selasa malam (29/9). Kebakaran yang terjadi sejak beberapa hari yang lalu, sampai sekarang (30/9) belum berhasil dipadamkan. Foto: ANTARA/Hasan Sakri Ghozali

TEMPO.CO, Madiun - Administratur Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu PT Perhutani, Nanang Sugiarto, mengatakan pihaknya tidak akan mengusut kebakaran hutan di sekitar pos pendakian 4 dan 5 Gunung Lawu pada Sabtu malam, 16 Agustus 2014. Perhutani menduga penyebab kebakaran adalah kecerobohan pendaki yang tidak mematikan api unggun.

“Kami kesulitan menemukan orang yang membakar karena malam itu banyak pengunjung ke sana. Sekarang mereka juga sudah pulang,” ujar Nanang, Senin, 18 Agustus 2014.

Menurut dia, kebakaran hutan di petak 73 Resor Pemangkuan Hutan Sarangan Badan Kesatuan Pemangkuan Hutan Lawu Selatan diduga karena pendaki meninggalkan kayu api unggun yang masih membara. Sisa pembakaran itu menjadi sumber api setelah dihempas angin kencang di lereng Gunung Lawu dengan ketinggian 3.015 di atas permukaan laut. “Api membesar dan merambat ke titik lain. Luas lahan yang terbakar sekitar 5 hektare,” ujar Nanang kepada Tempo.

Adapun jenis tanaman yang terbakar adalah perdu dan alang-alang. Karena itu, ujar dia, Perhutani tidak mengalami kerugian material. Sebab, tutur dia, tidak ada tanaman produktif seperti jati dan trembesit di lahan itu.

Meski demikian, Perum Perhutani tetap mengantisipasi kebakaran hutan di kemudian hari. Upaya yang dilakukan adalah dengan menyampaikan larangan menghidupkan api di dalam hutan kepada para pendaki. “Saat pendaki hendak naik dari pintu masuk, akan kami peringatkan secara lisan. Tulisan-tulisan tentang segala kegiatan yang dilarang di dalam hutan juga akan kami pasang,” kata Nanang.

Sosialisasi tersebut akan melibatkan seluruh elemen terkait, seperti Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Magetan, relawan, dan Lembaga Masyarakat Desa Hutan. Kepala BPBD Magetan Agung Lewis menuturkan penyampaian informasi tentang larangan menghidupkan api di dalam hutan akan mudah dilakukan. “Seperti halnya informasi tentang larangan membuang sampah di dalam hutan yang telah dilaksanakan oleh pendaki,” ujarnya.

NOFIKA DIAN NUGROHO


Berita Terpopuler
Cara Kristiani Tangkal ISIS di Media Sosial
Jokowi: Subsidi RAPBN 2015 Terlalu Besar
Mundur dari Pertamina, Karen Pindah ke Harvard
Mengapa Pidato Kemerdekaan Jokowi Peduli Veteran?

Berita terkait

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

10 hari lalu

Amerika Perkuat Infrastruktur Transportasinya dari Dampak Cuaca Ekstrem, Kucurkan Hibah 13 T

Hibah untuk lebih kuat bertahan dari cuaca ekstrem ini disebar untuk 80 proyek di AS. Nilainya setara separuh belanja APBN 2023 untuk proyek IKN.

Baca Selengkapnya

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

19 hari lalu

Pertama di Dunia, Yunani Berikan Liburan Gratis sebagai Kompensasi Kebakaran Hutan 2023

Sebanyak 25.000 turis dievakuasi saat kebakaran hutan di Pulau Rhodes, Yunani, pada 2023, mereka akan mendapat liburan gratis.

Baca Selengkapnya

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

44 hari lalu

BNPB Ingatkan Banyaknya Kasus Kebakaran Hutan dan Lahan di Sumatera

Dari data BNPB, kasus kebakaran hutan dan lahan mulai mendominasi di Pulau Sumatera sejak sepekan terakhir.

Baca Selengkapnya

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

47 hari lalu

Risiko Karhutla Meningkat Menjelang Pilkada 2024, Hotspot Bermunculan di Provinsi Rawan Api

Jumlah titik panas terus meningkat di sejumlah daerah. Karhutla tahun ini dinilai lebih berisiko tinggi seiring penyelenggaraan pilkada 2024.

Baca Selengkapnya

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

48 hari lalu

Penugasan Jokowi, BMKG Bentuk Kedeputian Baru Bernama Modifikasi Cuaca

Pelaksana tugas Deputi Modifikasi Cuaca BMKG pernah memimpin Balai Besar TMC di BPPT. Terjadi pergeseran SDM dari BRIN.

Baca Selengkapnya

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

48 hari lalu

Tentang Musim Kemarau yang Menjelang, BMKG: Mundur dan Lebih Basah di Banyak Wilayah

Menurut BMKG, El Nino akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli dan setelah triwulan ketiga berpotensi digantikan La Nina.

Baca Selengkapnya

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

49 hari lalu

Mendagri Tito Karnavian Minta Pemda Susun Regulasi Terkait Karhutla

Regulasi dinilai penting karena akan mempengaruhi perumusan program dan anggaran penanganan kebakaran.

Baca Selengkapnya

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

49 hari lalu

Para Menteri Sudah Rapat Kebakaran Hutan dan Lahan, Ancang-ancang Hujan Buatan

Saat banyak wilayah di Indonesia masih dilanda bencana banjir, pemerintah pusat telah menggelar rapat koordinasi khusus kebakaran hutan dan lahan.

Baca Selengkapnya

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

53 hari lalu

Suhu Udara Global: Bumi Baru Saja Melalui Februari yang Terpanas

Rekor bulan terpanas kesembilan berturut-turut sejak Juli lalu. Pertengahan tahun ini diprediksi La Nina akan hadir. Suhu udara langsung mendingin?

Baca Selengkapnya

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

3 Maret 2024

Kebakaran Hutan Kerap Terjadi di Sumatera dan Kalimantan, Ini Cara Antisipasi Karhutla

Kebakaran hutan kerap terjadi di beberapa daerah di Pulau Sumatera dan Kalimantan. Bagaimana cara mengantisipasinya?

Baca Selengkapnya