Aburizal Bakrie dan Agung Laksono (kiri). TEMPO/Imam Sukamto
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya Fadel Muhammad mengatakan Ketua Umum Aburizal Bakrie dan Ketua DPPD Agung Laksono telah menyepakati dua hal dalam pertemuan yang digelar pekan lalu.
"Kesepakatannya ialah Agung Laksono akan mengikuti keputusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar soal arah koalisi dan musyawarah nasional tetap terselenggara pada April 2015," katanya seusai upacara proklamasi di Nusantara Polo Club, Bogor, pada Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: M.S. Hidayat: Munas Terserah DPP Golkar)
Kesepakatan ini menjadi jawaban atas kemelut yang terjadi di internal Golkar dalam sepekan terakhir. Agung Laksono disebut berbeda pendapat dengan kebijakan DPP soal arah koalisi dan waktu penyelenggaraan munas. Dia memilih mendukung pasangan Joko Widodo dan Jusuf Kalla. Dia juga mendesak agar Musyawarah Nasional Golkar dipercepat menjadi akhir tahun ini.
Agung sendiri disebut-sebut sebagai salah satu kandidat kuat pengganti Ical--sapaan Aburizal Bakrie--yang menjabat Ketua Umum Partai Golkar periode 2009-2014.
Agung sempat terancam akan terkena sanksi dan dicopot dari kepengurusan karena sikapnya yang sangat kritis terhadap kebijakan internal Golkar. (Baca: Tri Karya Ultimatum Aburizal Soal Munas Golkar)
Dia dinilai terlampau kritis dalam mengomentari kebijakan Golkar yang memutuskan berkoalisi permanen bersama pasangan calon presiden dan wakil presiden dari poros Gerindra, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.