Koalisi Merah Putih Belum Pikirkan Rekonsiliasi  

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 17 Agustus 2014 12:44 WIB

Prabowo Subianto (kiri) didampingi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon (kanan) saat menunggu antrian untuk mencoblos di TPS 02, Desa Bojong Koneng, Hambalang, Bogor, Rabu (9/4). TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Rekonsiliasi kedua pasangan calon presiden-wakil presiden, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa dan Joko Widodo-Jusuf Kalla, sepertinya belum akan terwujud.

Pasalnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya Fadli Zon mengaku belum memikirkan langkah ini. "Kami masih fokus untuk menyelesaikan gugatan hasil pemilu presiden di Mahkamah Konstitusi," ujarnya seusai upacara proklamasi di Nusantara Polo Club, Jakarta, pada Ahad, 17 Agustus 2014. (Baca: Kubu Prabowo-Hatta Diminta Sambut Rekonsiliasi)

Menurut Fadli, adanya indikasi kecurangan dalam penyelenggaraan pemilu presiden ialah dasar bagi pihaknya belum memikirkan upaya rekonsiliasi. "Bila ada kecurangan, maka tidak ada rekonsiliasi, dan kami jelas menyampaikan permohonan gugatan hasil pemilu presiden ke Mahkamah Konstitusi."

Fadli juga mengelak bahwa rekonsiliasi merupakan hal penting. Sebab, ia merasa, jika ada rekonsiliasi, seolah-olah ada perseteruan yang tajam dan runcing kedua pasangan kandidat. "Seolah-olah ada perang, padahal persaingan dan kompetisi itu sifatnya wajar," tuturnya. (Baca: Demokrat Sambut Rekonsiliasi SBY - Megawati)

Menurut Fadli, upaya hukum yang ditempuh Koalisi Merah Putih dalam menggugat hasil pemilu presiden ialah untuk memperjuangkan nilai dalam pemilu. Nilai yang dimaksud Fadli ialah kejujuran, keadilan, dan demokrasi. "Prabowo-Hatta berulang kali menegaskan siap menang dan siap kalah. Namun, bila terjadi kecurangan, maka kami tidak akan diam."

Sebelumnya, Koalisi Merah Putih menggugat hasil pemilu presiden ke Mahkamah Konstitusi. Pasalnya, tim poros Partai Gerindra menengarai adanya kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif. (Baca: Prabowo Tolak Rekonsiliasi, Jokowi: Tidak Apa-apa)

Dalam hasil pemilu yang diumumkan Komisi Pemilihan Republik Indonesia, pasangan Prabowo-Hatta meraih 62.576.444 suara atau 46,85 persen suara sah nasional. Ini berselisih 8.421.389 suara dengan perolehan pasangan Jokowi-JK, yang meraup 70.997.833 suara atau 53,15 persen suara sah nasional.

RAYMUNDUS RIKANG R.W.







Terpopuler
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Tim Prabowo Gugat KPU Lagi, Kali Ini ke PN Jakpus
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY
Relawan Prabowo Tunjukkan Foto Jokowi dan Harjono
Massa Pro-Prabowo Ancam Bakar Kantor Metro TV

Berita terkait

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

8 Juni 2022

5 Dosa Politik Taufik pada Prabowo Subianto dan Partai Gerindra

Politikus senior M Taufik dipecat dari Gerindra karena dinilai telah membuat dosa politik dan pembangkangan pada partai dan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

8 Juni 2022

Gerindra Berkukuh Dorong Prabowo Nyapres Lagi di Pilpres 2024

Politisi Partai Gerindra menegaskan partainya tetap kukuh mendorong Ketua Umum Prabowo Subianto maju kembali sebagai calon presiden pada Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

8 Juni 2022

Riza Patria Akan Patuh Keputusan DPP Gerindra Soal Pemecatan Taufik

Pemecatan resmi Muhammad Taufik bakal ditentukan DPP Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

7 Juni 2022

Taufik Akan Pindah ke Partai Berideologi Nasionalis setelah Dipecat Gerindra

Politikus senior Gerindra Muhammad Taufik mengatakan jika harus bergeser, maka akan mencari partai yang nasionalis.

Baca Selengkapnya

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

7 Juni 2022

Gerindra Jakarta: Pemecatan M Taufik Baru Rekomendasi, Belum Diputuskan

Ahmad Riza Patria mengungkapkan, pemecatan M Taufik dari partai barurekomendasi dari Majelis Kehormatan Partai Gerindra.

Baca Selengkapnya

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

2 Juni 2022

Kontroversi Taufik, Akan Mundur dari Gerindra Demi Anies Baswedan Jadi Capres

Politikus senior Partai Gerindra DKI Jakarta Muhammad Taufik akan mundur dari partainya demi bisa mendukung Anies Baswedan.

Baca Selengkapnya

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

2 Juni 2022

Hadiri Pelantikan Penggantinya, Taufik Gerindra: Enggak Ada yang Istimewa

Mohamad Taufik dari Partai Gerindra menyatakan penggantiannya dari kursi Wakil Ketua DPRD DKI sebagai hal biasa.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

9 Oktober 2019

Prabowo Subianto Siapkan Sikap Politik terhadap Jokowi-Maruf

Sikap Prabowo Subianto akan disampaikan saat Rakernas Partai Gerindra 17 Oktober 2019.

Baca Selengkapnya