Jabatan Wakil Menteri Dianggap Tak Efektif  

Reporter

Sabtu, 16 Agustus 2014 13:35 WIB

Calon Presiden, Joko Widodo bersalaman dengan politikus senior Partai Golkar, Ginanjar Kartasasmita seusai melakukan pertemuan tertutup, di Kediaman Ginanjar, Jakarta, 16 Juni 2014. Ginanjar Kartasasmita menyatakan mendukung dan siap memenangkan pasangan Capres dan Cawapres Joko Widodo-Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Ahli hukum tata negara Bivitri Susanti menilai jabatan wakil menteri tak cukup efektif untuk menunjang kinerja pemerintahan. Bivitri menilai jabatan wakil menteri dijadikan celah bagi-bagi kekuasaan partai politik.

"Jadi, menterinya dari politikus, sedangkan wakil menteri berasal dari profesional," kata Bivitri dalam diskusi Perspektif Indonesia di Jakarta, Sabtu, 16 Agustus 2014. Oleh karena itu, Bivitri menilai jabatan wakil menteri sebenarnya tak terlalu dibutuhkan. (Baca: Jokowi Pertimbangkan Kabinet Ramping)

Bivitri juga menyoroti jumlah anggota kabinet. Kandidat doktor University of Washington ini membandingkan jumlah kabinet Indonesia dengan jumlah kabinet di negara lain. Di Amerika Serikat, misalnya, jumlah anggota kabinet terdiri atas 15 anggota, termasuk wakil presiden dan tujuh pejabat setingkat menteri. Di Jerman, kabinet hanya terdiri atas 15 menteri. "Tetapi keduanya merupakan negara federal," kata Bivitri.

Bivitri membandingkan kondisi tersebut dengan jumlah kabinet di negara berkembang seperti Afrika Selatan. Di negara ini, jumlah pembantu presiden mencapai 37 orang. Menurut Bivitri, semakin maju suatu negara, maka semakin kecil beban kabinet. "Tak ada rumus baku berapa jumlah menteri," kata dia. (Baca: Makin Percaya Daerah, Kabinet Makin Ramping)

Bekas Menteri Koordinator bidang Perekonomian Ginandjar Kartasasmita juga sepakat jabatan wakil menteri tak terlalu diperlukan. Namun, dia menegaskan ada kementerian yang beban kinerjanya berat sehingga menterinya butuh pembantu lagi.

Ginandjar mencontohkan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Keuangan. Menteri Luar Negeri dinilai memiliki beban berat karena kerap bepergian ke luar negeri. Sedangkan Menteri Keuangan menangani persoalan yang sangat luas. "Kecuali beberapa direktorat di Kementerian Keuangan dipecah," kata dia.

Ginandjar berpendapat wakil menteri lebih banyak menimbulkan masalah ketimbang menjadi solusi. Menurut dia, posisi wakil menteri saat ini mirip dengan menteri muda di era Orde Baru. Ketika itu, menteri muda merupakan bagian dari kaderisasi sebelum menduduki posisi menteri sesungguhnya.

WAYAN AGUS PURNOMO




Terpopuler:
Jokowi Mungkin Bikin 27 Kementerian
Jadi Ahli untuk Prabowo, Jokowi Telepon Yusril
Massa Prabowo Samakan KPU dengan PKI
2015, Gaji PNS, Polisi, dan TNI Naik 6 Persen
Marzuki Alie Pingsan di Sidang Pidato SBY

Berita terkait

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

27 Oktober 2019

Unggah Foto Bareng Susi Pudjiastuti, Jonan: We Will Do More

Mantan Menteri ESDM, Ignasius Jonan, mengunggah potret hitam-putih berisi kenang-kenangan bersama bekas koleganya, Susi Pudjiastuti.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

19 Oktober 2019

5 Fakta Unik Perpisahan Kabinet Kerja Jokowi Jilid I

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mennggelar acara silaturahmi bersama Wakil Presiden Jusuf Kalla dan menteri Kabinet Kerja Jokowi di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

18 Oktober 2019

Menteri M. Nasir Mengaku Sudah Siapkan Landasan untuk Ristekdikti

Nasir juga mendorong agar badan riset dan inovasi nasional segera dibentuk di pemerintahan Jokowi mendatang.

Baca Selengkapnya

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

18 Oktober 2019

Kabinet Kerja Bubar, Budi Karya Kemas Barang dari Rumah Dinas

Sejumlah menteri mulai mengemas barangnya dari rumah dinas, termasuk Budi Karya.

Baca Selengkapnya

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

18 Oktober 2019

Perpisahan Kabinet Kerja, Jokowi Sebut Setiap Hari Adalah Spesial

Jokowi menyatakan setiap hari adalah hari yang spesial dalam kabinet kerja jilid I.

Baca Selengkapnya

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

18 Oktober 2019

Hanif Dhakiri: Kabinet Kerja Solid Percepat Pembenahan Masalah

Hanif mengungkap tantangan sejumlah isu ketenagakerjaan mendatang yakni ekosistem ketenagakerjaan perlu ditransformasi menjadi lebih fleksibel.

Baca Selengkapnya

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

18 Oktober 2019

Presiden Jokowi: Setiap Momen Adalah Spesial, Spesial Pusing

Silaturahmi tersebut dimulai dengan Shalat Jumat bersama, foto bersama, dan dilanjutkan dengan makan siang bersama.

Baca Selengkapnya

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

18 Oktober 2019

Jokowi Akui Baru Kali Ini Bisa Bersantai Bersama Para Menterinya

Sejumlah menteri menampilkan kebolehannya dalam bernyanyi termasuk di antaranya Mendikbud Muhadjir Effendy yang menyanyikan lagu Stuck on You dan Yell

Baca Selengkapnya

Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

15 Oktober 2019

Akbar Tandjung Bocorkan Calon Kabinet Jokowi Jilid II

Akbar Tandjung mengatakan calon menteri dari partai hanya sedikit dalam komposisi Kabinet Jokowi Jilid II.

Baca Selengkapnya

Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

3 Oktober 2019

Jokowi Mengenang Arahannya Saat Sidang Kabinet Paripurna

Jokowi dalam sidang kabinet paripurna terakhirnya bersama Jusuf Kalla mengucapkan terimakasih kepada para menteri dan pimpinan lembaga.

Baca Selengkapnya