Nelayan Tegal Ancam Demo ke Jakarta Lagi

Reporter

Editor

Raihul Fadjri

Jumat, 15 Agustus 2014 22:55 WIB

Sejumlah nelayan mengangkut keranjang ikan di Pelabuhan Tegal, Jawa Tengah, (25/7). ANTARA/Oky Lukmansyah

TEMPO.CO, Tegal - Nelayan di Kota Tegal, Jawa Tengah, mengancam akan menggelar demonstrasi jika pemerintah tidak segera mencabut aturan pengurangan kuota solar bersubsidi bagi nelayan sebesar 20 persen. “Kami beri waktu sampai akhir Agustus untuk pemerintah mengkaji ulang surat edaran (SE) BPH Migas tentang pengurangan kuota solar nelayan itu,” kata Ketua Paguyuban Nelayan Kota Tegal (PNKT) Eko Susanto, Jumat, 15 Agustus 2014.

Dia menegaskan, jika aksi di Kota Tegal tidak direspons, PNKT akan berkoordinasi dengan semua nelayan di wilayah Pantai Utara (Pantura) Jawa untuk menggelar aksi yang lebih besar di Jakarta.

Ancaman itu bukan gertak sambal. Awal Februari lalu, ratusan nelayan dari Tegal dan dari daerah lain berdemo di depan Istana Merdeka. Saat itu, para nelayan menolak pencabutan subsidi solar bagi kapal nelayan berukuran 30 gross ton (GT).

Kamis lalu, PNKT telah mengirim surat ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Badan Pengaturan Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), dan Pertamina. Selain menolak SE BPH Migas tentang pengurangan kuota solar bersubsidi bagi nelayan, surat itu juga meminta pemerintah mengkaji ulang SE yang menyebabkan nelayan harus menganggur lama demi mengantre jatah solar.

Sejak pengurangan kuota solar bersubsidi bagi nelayan diberlakukan, Eko berujar, hanya 60 dari 600 kapal di Pelabuhan Perikanan Pantai Tegalsari (PPPT) Kota Tegal yang bisa melaut. Sedangkan 540 kapal sisanya masih menunggu giliran mendapat jatah solar. “Antre solar di SPBN (stasiun pengisian bahan bakar nelayan) Karya Mina sudah sangat panjang, sampai 200 kapal,” ujar Eko. Bahkan, sebelum aturan pengurangan kuota diberlakukan, dalam sepekan hanya enam kapal di PPPT Tegalsari yang mendapat jatah solar.

PNKT juga mempermasalahkan pernyataan Dinas ESDM Jawa Tengah ihwal larangan kapal di atas 30 GT menggunakan solar bersubsidi. “Dengan solar bersubsidi, modal sekali melaut mencapai Rp 280 juta. Kalau tidak menggunakan solar bersubsidi, bisa naik dua kali lipat,” kata Eko. Menurut Bendahara Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Tegal, Tasman, anak buah kapal (ABK) paling merasakan dampak pengurangan kuota solar bersubsidi. “Selama dua bulan melaut, mereka hanya dapat uang sekitar Rp 4-5 juta,” katanya.

Akibat pembatasan kuota solar bersubsidi, Tarman berujar, ABK menganggur selama sebulan menunggu kapalnya dapat solar. “Jadi penghasilan Rp 4 juta itu harus dihemat sampai bisa melaut lagi,” kata Tasman.

DINDA LEO LISTY

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi


Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Rumah Novela Dirusak karena Apa?

Berita terkait

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

24 Februari 2023

Antisipasi Efek Cuaca Ekstrem di Jawa Tengah, BRIN Gelar Operasi TMC

BRIN dan BMKG menggelar Operasi Teknologi Modifikasi Cuaca di Jawa Tengah untuk mengantisipasi efek Cuaca Ekstrem.

Baca Selengkapnya

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

2 November 2021

Ekspor Naik, Pemprov Jateng Catat Surplus Perdagangan

Data ekspor Jateng mengalami surplus yang paling tinggi selama 3 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

28 Oktober 2021

Pemuda Seluruh Indonesia Ikuti Peringatan Sumpah Pemuda di Semarang

Dengan kondisi turbulensi akibat pandemi, anak muda dituntut berkontribusi untuk membantu kebangkitan bangsa.

Baca Selengkapnya

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

26 Oktober 2021

Belajar Tangani Terorisme, Ganjar Nonton Film The Mentors

Sekolah juga harus jadi sasaran pemahaman, sebab dinilai menjadi tempat yang subur untuk berkembangnya terorisme.

Baca Selengkapnya

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

26 Oktober 2021

Pemprov Jateng Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik 2021

Keterbukaan informasi publik ini tak sekadar hak namun juga bisa dijadikan pedoman.

Baca Selengkapnya

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

22 Oktober 2021

Di Hari Santri, Ganjar dan ASN Jateng Berpakaian Ala Santri

Kepada para santri di seluruh Indonesia, Ganjar berharap santri makin adaptif dan selalu memberikan inspirasi.

Baca Selengkapnya

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

22 Oktober 2021

Anggota DPRD Jateng Sarungan di Hari Santri

Spirit perjuangan para ulama dan santri menjadi semangat pengingat untuk menghormati para guru dan kiai.

Baca Selengkapnya

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

14 Oktober 2021

Jateng Kembali Raih Penghargaan Anugerah Parahita Ekapraya

Jateng menjadi yang terbaik karena mendapatkan penghargaan kategori Mentor, penghargaan tertinggi dalam kategori Anugerah Parahita Ekapraya.

Baca Selengkapnya

Ganjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

8 Oktober 2021

Ganjar Bentuk Satgas Khusus Percepatan Penanggulangan Kemiskinan

Ketua Satgas Khusus Sekda Jateng, Sumarno, akan bekerja menyelesaikan kemiskinan ekstrem di Kabupaten Brebes, Banyumas, Pemalang, Banjarnegara dan Kebumen.

Baca Selengkapnya

Gubernur Ganjar Saksikan Pelantikan Pengurus PMI Jateng

8 Oktober 2021

Gubernur Ganjar Saksikan Pelantikan Pengurus PMI Jateng

Pengurus PMI Jateng bertekad bukan hanya menanggulangi donor darah, tapi harus bersinergi mendedikasikan kemanusiaan.

Baca Selengkapnya