Penambahan Jam Belajar di Kurikulum 2013 Keliru

Reporter

Editor

Zed abidien

Jumat, 15 Agustus 2014 22:10 WIB

Seorang siswa mengacungkan tangan saat guru berikan pertanyaan dengan mengunakan buku kurikulum baru yang difotocopy di sekolah SD 01 Menteng Jakarta, 14 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat pendidikan Jimmy Paat mengatakan penambahan jam pelajaran yang diterapkan dalam Kurikulum 2013 keliru. Menurut dia, hal tersebut tidak serta-merta akan membuat siswa mendapat pengetahuan lebih banyak.

"Itu prinsipnya tidak benar," katanya kepada Tempo, Jumat, 15 Agustus 2014. Dia mengungkapkan penambahan jam belajar tidak sesuai dengan prinsip mengajar. "Belajar itu bukan menimbun pengetahuan."

Menurut Jimmy, akan lebih baik jika siswa dibantu agar bisa menyerap pelajaran lebih baik. "Justru seharusnya bagaimana siswa bisa belajar sebaik-baiknya," ucapnya. Dia mempertanyakan guna penambahan jam pelajaran jika ujung-ujungnya ujian tetap dilakukan dengan sistem yang sama. "Buat apa kalau pas ujian masih tetap menghafal juga?"

Hal yang sama pun diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Forum Serikat Guru Indonesia Retno Listyarti. Menurut dia, penambahan jam pelajaran membuat daya serap siswa terhadap pelajaran berkurang. "Daya serap siswa berkurang kalau belajar kelamaan," ujarnya.

Dia membandingkan hal ini dengan kondisi di negara-negara yang pendidikannya maju. Di Singapura, para siswa hanya belajar selama 196 hari selama satu tahun. Di Finlandia, siswa hanya belajar selama 192 hari dalam setahun. Sedangkan di Indonesia, para siswa bisa menghabiskan 300 hari per tahun untuk belajar di sekolah.

"Satu tahun libur anak sekolah paling hanya 60 hari-an," katanya. Kelelahan pun menjadi faktor yang bisa mengganggu siswa dalam mengikuti kegiatan belajar-mengajar.

Karena itu, menurut Retno, Kurikulum 2013 punya banyak kekurangan. Terlebih jika memandang bahwa kurikulum ini menyamaratakan kompetensi secara nasional. "Padahal kondisi lokal di setiap sekolah berbeda," ujarnya.

NINIS CHAIRUNNISA

Topik terhangat:
ISIS | Pemerasan TKI | Sengketa Pilpres | Pembatasan BBM Subsidi


Berita terpopuler lainnya:
Ketua Gerindra Laporkan Metro TV, Detik, dan Tempo
Jokowi: Wajar Ada Beda Pendapat Soal Hendropriyono
Rumah Novela Dirusak karena Apa?

Berita terkait

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

33 hari lalu

Jawab Permendikbud yang Baru, Kepala Pusdiklat Kwarnas: Pembinaan Pramuka Tetap Kuat

Penilaian ini berbeda dari pernyataan sikap Sekretaris Jenderal Kwarnas Gerakan Pramuka periode 2018-2023, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar Utomo.

Baca Selengkapnya

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

35 hari lalu

Ketua Kwarda Ini Setuju Pramuka Tidak Wajib di Sekolah, Kenapa?

Ekstrakurikuler Wajib Pendidikan Kepramukaan pun dianggapnya rancu dengan Pendidikan Karakter Profil Pelajar Pancasila.

Baca Selengkapnya

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

35 hari lalu

Peraturan Baru Menteri Nadiem Soal Pramuka, Kemendikbudristek Tegaskan Ini

Penjelasan menyusul hangatnya perbincangan mengenai Pramuka beberapa hari belakangan menyusul terbitnya Peraturan Mendikbudristek Nomor 12 Tahun 2024.

Baca Selengkapnya

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

22 Agustus 2023

Apa Arti P5 dalam Kurikulum Merdeka? Ini Tujuan, Prinsip, dan Manfaatnya

Apa itu P5 dalam Kurikulum Merdeka?

Baca Selengkapnya

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

6 Agustus 2023

Membedah Struktur Kurikulum Merdeka Tingkat SMA Sederajat

Kurikulum Merdeka dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknoligi pada tahun 2022 sebagai pengganti kurikulum 2013.

Baca Selengkapnya

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

20 Juli 2023

Menengok Implementasi Kurikulum Merdeka di Madrasah dan Kendalanya

Implementasi Kurikulum Merdeka di madrasah memiliki sejumlah kendala di lapangan. Di antaranya adalah tidak semua guru mau move on.

Baca Selengkapnya

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

13 Juli 2023

Rincian Kurikulum Merdeka dan Tujuan Penerapannya

Kurikulum Merdeka merupakan konsep pembelajaran bertujuan mendalami dan mengembangkan minat serta bakat masing-masing siswa.

Baca Selengkapnya

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

12 Juli 2023

Menilik Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Terdapat beberapa perbedaan dari Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013

Baca Selengkapnya

Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

30 Agustus 2022

Jeroan RUU Sisdiknas: Perbedaan Sisdiknas dan Kurikulum di RUU Sisdiknas

RUU Sisdiknas yang diajukan oleh Kemendikbudristek memuat beberapa perbedaan tentang Kurikulum dan Sisdiknas. Simak penjelasannya

Baca Selengkapnya

PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

17 Juli 2022

PTM 100 Persen, Guru Diimbau Lakukan Asesmen Diagnostik Siswa

Hal itu perlu dilakukan guru karena selama masa pandemi peserta didik belajar berbeda-beda sehingga level kemampuannya beragam.

Baca Selengkapnya