Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abraham Samad membagikan hidangan pembuka puasa (takjil) kepada sejumlah penumpang didalam angkutan umum yang melintas di jalan HR Rasuna Sahid, Jakarta, 24 Juli 2014. TEMPO/Eko Siswono Toyudho
TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengatakan, memasuki usia 69 tahun, Indonesia harus memaknai kemerdekaan dalam konteks kekinian.
Menurut dia, perjalanan bangsa Indonesia sejak memerdekakan diri dari penjajahan Belanda dan Jepang pada 1945 hingga 2014 ini bukanlah waktu yang singkat. (Baca: Pidato SBY Hanya Disaksikan 15 Anggota DPRD)
"Seharusnya negara ini sudah mampu menyejahterakan rakyat," katanya di gedung KPK, Jakarta, Jumat, 25 Agustus 2014. Konteks kekinian itu, kata Abraham, bisa diartikan seluruh elemen masyarakat harus punya visi-misi untuk membebaskan diri dari berbagai macam penjajahan.
Salah satunya bebas dari penjajahan ekonomi. Menurut dia, dampak penjajahan ekonomi bisa dilihat dari semakin maraknya kejahatan-kejahatan korupsi. (Baca: SBY Banggakan Realisasi MP3EI )
Karena itu, dia mengimbau agar seluruh masyarakat Indonesia harus bersatu-padu dan bekerja sama untuk terus mendidik masyarakat dengan menanamkan budaya-budaya antikorupsi. "Seluruh elemen masyarakat harus terus bersatu memerangi korupsi. Itulah makna kemerdekaan," ujarnya.
Atas nama pimpinan KPK, Abraham mengucapkan selamat kepada Republik Indonesia atas hari ulang tahunnya yang ke-69. "Semoga Indonesia jadi sejahtera, disegani seluruh dunia," katanya.