Bawahan Airin Diseret dalam Kasus Alkes Tangsel  

Reporter

Editor

Budi Riza

Jumat, 15 Agustus 2014 19:38 WIB

Terdakwa kasus suap eks Ketua Mahkamah Konstitusi Akil Mochtar, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan berbincang dengan penasehatnya usai menjalani sidang pembacaan tanggapan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Pengadilan Tipikor, Jakarta (20/3). TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Mamak Jamaksari, tersangka kasus dugaan korupsi proyek pengadaan alat kesehatan di Pemerintah Kota Tangerang Selatan, mengaku tidak mengenal Chaeri Wardana alias Wawan. Wawan merupakan suami Wali Kota Tangerang Selatan Airin Rachmi Diany. Wawan juga ditetapkan sebagai tersangka kasus yang sama.

"Saya tak kenal Wawan. Yang kenal Wawan itu adalah atasan saya, Kepala Dinas Kesehatan Tangsel, namanya Dadang," kata Mamak di Komisi Pemberantasan Korupsi, Jumat, 15 Agustus 2014. Nama Dadang sempat diberitakan Tempo lantaran diduga melakukan upaya pengarahan para saksi kasus alat kesehatan ini. (Baca: Temui Akil, Atut Minta Ditemani Wawan)

Dadang menggagas beberapa pertemuan dengan orang-orang yang berkaitan dengan proyek tersebut ketika KPK mulai menyelidiki kasus tersebut. Pertemuan beberapa kali digelar untuk menjaga agar siapa pun yang dimintai keterangan oleh penyelidik KPK tak menyebut-nyebut nama selain yang sudah dicokok.

"Intinya, jangan sampai keceplosan nama-nama lain," kata sumber Tempo menirukan ucapan Dadang saat ditemui di daerah Serpong, Selasa, 3 Desember 2013. (Baca: Suami Airin Dihukum Terlalu Ringan, KPK Bakal Banding)

Sumber tersebut mengatakan satu pertemuan digagas Dadang untuk mengumpulkan panitia lelang, panitia rumah sakit, hingga jajaran Dinas Kesehatan Tangerang Selatan. Pertemuan itu digelar di Restoran Ni Hao, Alam Sutera. "Meja di luar ruangan dipilih supaya terkesan seperti jamuan makan biasa," kata sumber itu. Pertemuan tersebut digelar pada 6 November 2013.

Sumber yang turut mengikuti pertemuan itu bercerita, Kepala Dinas Kesehatan Tangerang Selatan Dadang mengundang juga Drg Yosi, Mamak Jamaksari, Ulfa, Suryana, Ilham, Agung, Dedi, Ririn, dan seorang pengacara bernama Sukatma. (Baca: Suap Pilkada Lebak, Wawan Hanya Divonis 5 Tahun)

Dadang dan Sukatma menekankan pentingnya bersikap pasif saat ditanya penyelidik KPK. "Pokoknya jangan memberikan dokumen kalau tak diminta. Juga jangan menyebut-nyebut nama orang, termasuk nama pimpinan," kata sumber itu. "Di Tangsel, pimpinan itu merujuk ke wali kota siang dan wali kota malam."

Sumber itu menyebutkan wali kota siang adalah sebutan untuk Airin Rachmi Diany, Wali Kota Tangerang Selatan. Sedangkan wali kota malam adalah sebutan untuk suami Airin, Chaeri Wardana alias Wawan, pengusaha sekaligus adik Gubernur Banten Atut Chosiyah Chasan.

Dua hari setelah pertemuan tersebut, beberapa orang dimintai keterangan oleh penyelidik KPK. Kemudian, 11 November 2013, KPK mengumumkan telah menyidik kasus alat kesehatan Tangerang Selatan dengan tiga tersangka: Wawan; Dadang Prijatna, pengusaha yang juga tangan kanan Wawan; dan Mamak Jamaksari, pejabat pembuat komitmen.

Seusai pengumuman penyidikan ini, Kepala Dinas Kesehatan Dadang semakin mengintensifkan pertemuan untuk mengarahkan orang-orang terkait. "Dadang mengatakan semuanya akan selamat, padahal kami sangat khawatir," kata sumber itu. "Beberapa orang, termasuk saya, sekarang sudah tak ingin datang ke pertemuan seperti itu lagi. Walaupun Dadang mengatakan kami akan dipertemukan dengan Ibu Wali Kota."

MUHAMAD RIZKI

Berita Terpopuler
Ahok Ingin Ping-ping Jokowi di Depan Istana
Detik-detik Kematian Robin Williams
Bercinta, Hal yang Paling Disukai Julia Perez
Dahlan Iskan: Ignasius Jonan Cocok Jadi Dirut PLN
Begini Kehidupan Keagamaan di Korea Utara

Berita terkait

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

3 jam lalu

Penggeledahan di Sekretariat Jenderal DPR RI, KPK: Kumpulkan Alat Bukti

Sebelum penggeledahan ini, KPK mencegah Sekjen DPR RI Indra Iskandar dan enam orang lainnya bepergian ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

3 jam lalu

Beredar SPDP Korupsi di Boyolali Jawa Tengah, Ini Klarifikasi KPK

Surat berlogo dan bersetempel KPK tentang penyidikan korupsi di Boyolali ini diketahui beredar sejumlah media online sejak awal 2024.

Baca Selengkapnya

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

4 jam lalu

KPK Bawa Koper Hitam dan Merah dalam Penggeledahan di Kantor Setjen DPR

Penyidik KPK yang tak mau menyebutkan namanya mengatakan penggeledahan di kompleks DPR hari ini dilaksanakan dua satgas

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

7 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR, Polisi Berjaga-jaga di Beranda

Terlihat belasan polisi bersenjata berjaga di beranda Kantor Setjen DPR yang sedang digeledah tim penyidik KPK.

Baca Selengkapnya

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

7 jam lalu

KPK Geledah Kantor Setjen DPR

Sebelumnya, KPK sedang menyidik dugaan korupsi rumah dinas DPR.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

11 jam lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

14 jam lalu

Nurul Ghufron Didesak Mundur, Alexander Marwata: Jangan Berasumsi atau Berandai Andai

"Apa alasannya (Nurul Ghufron) mundur? Mari menghormati proses yang sekarang berjalan," kata Alexander Marwata.

Baca Selengkapnya

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

20 jam lalu

KPK Terima 214 CPNS Baru di 19 Unit Kerja

KPK berharap ke depannya, paraCPNS baru ini dapat menjaga nama baik lembaga dalam menjalankan tugasnya.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

22 jam lalu

KPK Sita Rp 48,5 Miliar dari Berbagai Rekening Orang Kepercayaan Mantan Bupati Labuhanbatu

KPK melakukan operasi tangkap tangan pada Januari 2024 lalu terhadap Erik Adtrada Ritonga yang saat itu menjabat Bupati Labuhanbatu

Baca Selengkapnya

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

1 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya