Sejumlah petugas kesehatan menggunakan pakaian pelindung beserta masker saat menunggu pasien yang mengidap virus ebola di Rumah Sakit Pemerintah Kenema, Sierra Leone (9/8). World Health Organization (WHO) menyatakan Ebola sebagai darurat kesehatan internasional. AP/ Michael Duff
TEMPO.CO, Bangkalan - Sejumlah jemaah calon haji di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, merasa waswas atas pemberitaan virus ebola yang telah menyebar sampai Arab Saudi. Mereka tidak mau hanya diberi penyuluhan tentang cara mencegah dan mengenali gejala ebola.
"Kami mau disuntik, imunisasi, atau apalah agar tidak tertular virus ebola," kata Syukron Makmun, salah satu jemaah calon haji, Selasa, 12 Agustus 2014. (Baca: Ini Cara Tangkal Penyebaran Ebola pada Jemaah Haji)
Kepala Seksi Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Bangkalan Abdul Hamid meminta para jemaah calon haji yang berangkat tahun ini untuk tidak khawatir terhadap virus ebola. Kabar bahwa penyebaran virus yang disebut-sebut lebih mematikan ketimbang virus HIV/AIDS ini telah masuk ke Arab Saudi masih belum jelas.
Tiga negara di Benua Afrika tersebut telah ditetapkan sebagai negara endemis ebola. Menurut Hamid, pihaknya akan meminta Dinas Kesehatan Bangkalan untuk memberikan penyuluhan dan tindakan medis yang diperlukan agar jemaah haji terhindar dari ebola.
Kepala Dinas Kesehatan Bangkalan Yusro mengatakan, selain penyuluhan, pemerintah daerah juga berencana memberikan imunisasi dan obat-obatan kepada jemaah haji sebelum berangkat ke Tanah Suci. "Sistem kekebalan tubuh jemaah harus diperkuat agar bisa menangkal masuknya virus berbahaya," katanya.
Namun, kata dia, pemberian imunisasi tersebut menunggu petunjuk teknis dari Kementerian Kesehatan. "Sampai sekarang belum ada petunjuk dari Kementerian terkait ebola," katanya. (Baca: WHO: Vaksin Ebola Baru Akan Siap Tahun Depan)