Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (kiri) didampingi Menko Kesra Agung Laksono. ANTARA/Andika Wahyu
TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Sekretaris Jenderal Tantowi Yahya memaparkan alasan Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie mencopot Agung Laksono dari jabatan wakil ketua umum. Menurut dia, Agung laksono juga secara gamblang langsung mengakui kesalahannya kepada Aburizal.
Keputusan Agung untuk berpihak pada Jokowi-JK dinilai berseberangan dengan arah kebijakan politik Partai Golkar. Partai berlambang pohon beringin ini hingga hari ini masih aktif dalam koalisi Merah Putih yang mengusung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Bahkan Aburizal sudah membubuhkan tanda tangan dalam deklarasi permanen dengan Partai Gerindra.
Alasan lain pencopotan, menurut dia, Agung secara masif dan gamblangnya menyebarkan opini untuk mempercepat pelaksanaan Musyawarah Nasional Golkar pada Oktober 2014. Hal ini dinilai berseberangan karena DPP Golkar berkukuh dalam Munas Pekanbaru untuk merekomendasikan pelaksanaan munas pada awal 2015.
"Sangat wajar dan lazim terjadi pergantian atau reshuffle," katanya.
Tantowi juga menyatakan Aburizal sudah berkomunikasi dan bertemu dengan delapan pengurus yang dicopot. Pertemuan diklaim berlangsung pada Jumat, 8 Agustus. Akan tetapi, keputusan resmi melalui surat keputusan belum dikirimkan kepada setiap pengurus tersebut.
"Tinggal ditandatangani oleh Ketua Umum," kata Tantowi.
Selain Agung, Rapat Terbatas DPP Golkar Jumat lalu turut memecat sejumlah nama yang dinilai mendorong pencopotan Aburizal sebagai ketua umum. Nama-nama lainnya adalah Wakil Sekretaris Jenderal Leo Nababan, Waketum Bidang Hubungan Antarlembaga Djasri Marin, Ketua Bidang Kepemudaan Yoris Raweyai, Andi Sinulingga, dan Sabil Rahman.