Pasca-Pilpres Masyarakat Lebih Optimis

Reporter

Editor

Budi Riza

Minggu, 10 Agustus 2014 17:03 WIB

Gambar Kombinasi calon presiden Indonesia Prabowo Subianto di Jakarta, 20 Mei 2014 (kiri) dan Joko "Jokowi" Widodo di Jakarta, 16 Maret 2014. REUTERS/Stringer (kiri) dan Beawiharta

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Riset Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Djayadi Hanan mengatakan setelah pilres rakyat memiliki kecenderungan lebih optimis. Menurut dia secara umum perjalanan bangsa sudah menuju ke arah yang benar. Rakyat juga menilai kehidupan politik, penegakan hukum, keamanan, serta kondisi ekonomi akan lebih baik.

"Ini menjadi modal sosial bagi pemerintahan berikutnya," kata Djayadi Hanan saat memaparkan hasil siginya di Hotel Sari Pan Pacific, Ahad, 10 Agustus 2014. (Baca: Prabowo Disebut Terasing dari Pemilihnya)

Ada 34 persen responden yang menyatakan kondisi politik baik, sebanyak 19 persen menilai buruk, sedangkan 30,9 persen menganggap sedang-sedang saja. Untuk penegakan hukum, 38 responden menyatakan kondisinya baik, 26,8 menyatakan buruk, dan 26,6 menilai sedang.

Mayoritas masyarakat juga puas dengan kondisi keamanan, yakni 61 persen. Hanya 9,7 persen responden yang menilai keamanan buruk, dan 23,6 persen menyatakan sedang saja. (Baca: Mayoritas Masyarakat Puas Pilpres 2014)

Kondisi ekonomi sekarang dibandingkan tahun lalu juga dianggap semakin membaik. Ada 36,9 persen responden menilai kondisi ekonomi lebih baik, 15,7 persen responden menilai lebih buruk, dan 38,6 persen menyatakan tak ada perubahan.

"Ini menunjukkan pemilih cenderung optimis dengan berbagai kondisi makro," kata dia. Kondisi ini, kata dia, terjadi setelah KPU mengumumkan calon presiden terpilih Jokowi sebagai pemenang pilpres. Kini, kata dia, kita tinggal melihat, apakah presiden berikutnya bisa memanfaatkan momentum ini untuk membuat pemerintahannya lebih memiliki legitimasi dan stabil. "Stabilitas dan legitimasi ini penting untuk mewujudkan janji seusai pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono berakhir."

Peneliti senior Centre for Strategic and International Studies, J. Kristiadi, sepakat dengan hasil sigi SMRC. Menurut dia, survei SMRC sudah sesuai dengan kaidah. Hasil survei SMRC adalah masyarakat puas dengan penyelenggaraan pemilihan presiden yang dinilai bebas dan jujur. Masyarakat juga optimis akan masa mendatang.

Kristiadi juga mengatakan survei ini berguna menjaga kewarasan publik lantaran banyaknya politik verbal tanpa bukti yang gaduh akan propaganda. "Politik menjadi tak waras kalau pemilik modal mengkonstruksi realitas yang tak asli." (Baca: Adnan Buyung: Penambahan Materi Baru Tidak Adil)

Proses sigi SMRC ini berlangsung dari 21 hingga 26 Juli 2014 di 33 provinsi. Ada 1.200 responden dari riset ini yang dipilih secara acak dengan teknik multistage random sampling. Namun, saat wawancara hanya ada 1.041 responden yang bisa dianalisis. Margin of error riset ini sebesar 3,1 persen dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

MUHAMMAD MUHYIDDIN

Terpopuler
Kabar Pembakaran Rumah Saksi Prabowo Tak Terbukti
Pria Saudi Tak Boleh Nikahi Wanita dari Negara Ini
Tim Jokowi Siapkan 80 Halaman Pembelaan
Enam Wilayah Indonesia Waspada Penyebaran ISIS
Massa Prabowo Bentrok dengan Polisi di KPU Jatim

Berita terkait

Kinerja Jokowi Terus Menurun, Relawan LGP Minta Reshuffle Disegerakan

27 April 2022

Kinerja Jokowi Terus Menurun, Relawan LGP Minta Reshuffle Disegerakan

LGP mendukung agar Jokowi segera melakukan reshuffle kabinet..

Baca Selengkapnya

SMRC Prediksi Pilpres 2024 Digelar 2 Putaran, Ini Alasannya

22 April 2022

SMRC Prediksi Pilpres 2024 Digelar 2 Putaran, Ini Alasannya

SMRC memprediksi Pilpres 2024 akan digelar dua putaran karena persaingan calon yang ketat.

Baca Selengkapnya

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

27 Desember 2021

Survei Capres Muhaimin Iskandar Rendah, PKB: Masih Ada Peluang

Dalam survei tersebut Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hanya dipilih 0,1 persen responden.

Baca Selengkapnya

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

22 Desember 2021

DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024

Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.

Baca Selengkapnya

Survei SMRC: 55 Persen Responden Menilai Korupsi Semakin Banyak

29 Desember 2020

Survei SMRC: 55 Persen Responden Menilai Korupsi Semakin Banyak

Survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) mencatat mayoritas warga menilai korupsi makin banyak terjadi.

Baca Selengkapnya

SMRC: 52 Persen Responden Anggap Pusat Gerak Cepat Soal Covid-19

17 April 2020

SMRC: 52 Persen Responden Anggap Pusat Gerak Cepat Soal Covid-19

Mayoritas warga Jawa tengah (73 persen), Jawa Timur (68 persen), dan DKI (62 persen) menilai pemerintah provinsi bergerak cepat menghadapi Covid-19.

Baca Selengkapnya

SMRC: Publik Puas Kinerja Ekonomi Jokowi

8 Oktober 2018

SMRC: Publik Puas Kinerja Ekonomi Jokowi

SMRC lewat surveinya menemukan kepuasan masyarakat di bidang ekonomi, politik, dan hukum pada masa pemerintahan Joko Widodo atau Jokowi - Jusuf Kalla.

Baca Selengkapnya

Survei Peluang Jokowi Menang Menguat, Timses: Tak Boleh Lengah

7 Oktober 2018

Survei Peluang Jokowi Menang Menguat, Timses: Tak Boleh Lengah

SMRC hari ini mengumumkan hasil siginya, yakni tingkat keterpilihan Jokowi - Ma'ruf Amin 60,4 persen dan Prabowo - Sandiaga 29,8 persen.

Baca Selengkapnya

SMRC: Pemilih Tetap Prabowo Tak Lari karena Kasus Ratna Sarumpaet

7 Oktober 2018

SMRC: Pemilih Tetap Prabowo Tak Lari karena Kasus Ratna Sarumpaet

Menurut Direktur SMRC Djayadi Hanan, pemilih tetap Prabowo relatif tak terpengaruh dengan kasus Ratna Sarumpaet.

Baca Selengkapnya

Survei SMRC: Peluang Jokowi Memenangi Pilpres 2019 Menguat

7 Oktober 2018

Survei SMRC: Peluang Jokowi Memenangi Pilpres 2019 Menguat

Hasil survei teranyar SMRC mencatat elektabilitas Jokowi mengalami peningkatan dari Mei sampai September 2018.

Baca Selengkapnya