Bupati Bogor Minta KPK Usut Cahyadi Kumala  

Reporter

Sabtu, 9 Agustus 2014 07:12 WIB

Cahyadi Kumala Kwee alias Swee Teng. TEMPO/Eko Siswono Toyudho

TEMPO.CO, Jakarta - Bupati Bogor Rachmat Yasin melalui pengacaranya, Sugeng Teguh Santoso, meminta Komisi Pemberantasan Korupsi untuk mengusut Cahyadi Kumala Kwee alias Swee Teng. Pengusutan itu diperlukan karena Fransiscus Xaverius Yohan Yap dinilai bukan merupakan pemilik dana untuk menyuap Rachmat dalam kasus suap perizinan lahan seluas 2.754 hektare di Kabupaten Bogor.

"Sangat logis kalau pemilik dana itu diusut," kata Sugeng, Jumat, 8 Agustus 2014. Menurut Sugeng, pemilik dana itu merupakan juragan PT Sentul City sekaligus Komisaris Utama PT Bukit Jonggol Asri (PT BJA). "Dua direktur dari perusahaan itu sudah dicegah KPK untuk ke luar negeri," katanya.

Dua direktur yang dimaksud Sugeng adalah Cahyadi dan Haryadi Kumala. Keduanya sudah dicegah oleh KPK sejak 8 Mei 2014. Cahyadi merupakan Komisaris Utama PT BJA dan Presiden Direktur PT Sentul City Tbk. Sedangkan Haryadi merupakan Komisaris PT BJA. (Baca: Diperiksa KPK 15 Jam, Cahyadi Kumala Lemas)

Di dalam surat dakwaan Yohan Yap pun, nama Cahyadi sudah disebut sebagai pemberi uang suap Rp 5 miliar untuk Rachmat. Awalnya, uang itu dalam bentuk cek. Namun, karena kesulitan untuk mencairkannya, uang suap itu diberikan dalam beberapa tahap.

Sugeng tak mengelak bahwa kliennya sudah pernah berbicara dengan Cahyadi. Namun dia mengatakan pertemuan itu tidak dalam kerangka janji pemberian uang. "Pertemuan itu soal rencana pengembangan Sentul City," katanya.

Selain itu, Sugeng mengatakan kliennya mengakui telah menerima uang Rp 3 miliar dari PT BJA. Uang itu pun disebut telah dikembalikan oleh kliennya kepada KPK. Sugeng juga menyebutkan bahwa inisiatif pemberian uang tersebut berasal dari PT BJA. "Pengusaha-lah, kalau dari pemerintah, kan, enggak ada kepentingan untuk mereka," ujarnya.

HUSSEIN ABRI YUSUF





Terpopuler:
Begini Celah Penipuan dalam Arisan MMM

Bursa Ketua Umum Golkar, Ini Petanya

Pria Ini Mengaku Presiden ISIS Regional Indonesia

Roro Jonggrang Masih Jadi Topik Hangat Twitter

Kenapa Solo Disebut Basis Gerakan ISIS?

Berita terkait

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

54 menit lalu

Nurul Ghufron Sebut Nama Pimpinan KPK Lainnya Dalam Kasus Mutasi Pegawai Kementan

Nurul Ghufron menyebut peran pimpinan KPK lainnya dalam kasus dugaan pelanggaran kode etik yang menjerat dirinya.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

12 jam lalu

Usai Tak Hadiri Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Gugatan ke PTUN Bentuk Pembelaan

Wakil KPK Nurul Ghufron menilai dirinya menggugat Dewas KPK ke PTUN Jakarta bukan bentuk perlawanan, melainkan pembelaan diri.

Baca Selengkapnya

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

12 jam lalu

Ini Alasan Nurul Ghufron Bantu Mutasi ASN Kementan ke Malang Jawa Timur

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menjelaskan perihal laporan dugaan pelanggaran etik yang ditujukan kepadanya soal mutasi ASN di Kementan.

Baca Selengkapnya

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

15 jam lalu

Tak Hadir Sidang Etik Dewas KPK, Nurul Ghufron Bilang Sengaja Minta Penundaan

Nurul Ghufron mengatakan tak hadir dalam sidang etik Dewas KPK karena sengaja meminta penundaan sidang.

Baca Selengkapnya

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

15 jam lalu

KPK Sita Kantor NasDem di Sumatera Utara dalam Kasus Korupsi Bupati Labuhanbatu

KPK menyita kantor Partai NasDem di Labuhanbatu, Sumatera Utara, dalam perkara korupsi yang menjerat Bupati Erik Atrada Ritonga.

Baca Selengkapnya

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

16 jam lalu

KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR

KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.

Baca Selengkapnya

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

19 jam lalu

Fakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.

Baca Selengkapnya

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

21 jam lalu

Profil Hendry Lie, Bos Sriwijaya Air yang Ditetapkan Tersangka Kasus Timah

PT Sriwijaya Air didirikan oleh Chandra Lie, Hendry Lie, Johannes Bunjamin, dan Andy Halim pada 28 April 2003.

Baca Selengkapnya

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

22 jam lalu

Dewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir

Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

1 hari lalu

Kantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar

Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.

Baca Selengkapnya