Cuaca Buruk, Tangkapan Nelayan Malang Anjlok  

Sabtu, 9 Agustus 2014 05:03 WIB

Kapal nelayan yang bersandar di kampung nelayan Cilincing, Jakarta Utara, 5 Agustus 2014. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO , Malang - Cuaca buruk yang berlangsung dalam beberapa hari terakhir memaksa sejumlah nelayan di pesisir selatan Kabupaten Malang membatasi area pencarian ikan. Sebagian besar nelayan bahkan terpaksa berhenti melaut.

Tinggi gelombang laut yang mencapai 5 meter dengan kecepatan angin hingga 30 knot membuat tangkapan ikan merosot sampai 70 persen. Tangkapan ikan yang sedikit membuat harga ikan mahal. Inilah yang dirasakan sekitar 2.650 nelayan di Dusun Sendangbiru, Tambakrejo, dan Tambaksari, Desa Tambakrejo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan.

Penasihat Kelompok Nelayan Rukun Jaya di Sendangbiru, Sudarsono, mengatakan seluruh nelayan kemarin menerima surat edaran dari Stasiun Meteorologi Maritim Perak, Surabaya, yang berisi peringatan kepada nelayan agar mewaspadai peluang gelombang tinggi hingga 5 meter di sejumlah perairan Indonesia. Surat edaran itu berlaku 5-6 Agustus 2014. "Sekitar 40 persen dari kami tetap melaut dengan esktra-hati-hati dan 60 persen lagi memilih berhenti sampai cuaca kembali normal," katanya, Jumat, 8 Agustus 2014.

Sudarsono sendiri memilih berhenti melaut karena, selain berbahaya, hasil tangkapan juga sedikit. Dengan kondisi gelombang tinggi dan kecepatan angin 30 knot, posisi ikan semakin ke tengah laut. "Itu sebabnya nelayan harus berlayar sejauh 370-463 kilometer dari garis pantai, meski hasilnya tidak seberapa," ujarnya yang juga Kepala Desa Tambakrejo.

Adapun Ketua Kelompok Nelayan Rukun Umar Hasan menuturkan tangkapan yang merosot membuat nelayan sangat sulit memenuhi permintaan ikan yang tinggi dari Pasuruan, Surabaya, Probolinggo, dan daerah lain di Jawa Timur. Tangkapan ikan hanya mencukupi kebutuhan penduduk Kota Malang.

Umar mencontohkan, rata-rata nelayan kini hanya mampu menangkap cakalang seberat 200 kilogram per hari. Saat cuaca normal, jumlah tangkapan cakalang 1,5 ton per hari. Tongkol kecil yang ditangkap kini paling banyak 200 kilogram, merosot jauh dari tangkapan pada masa normal sebanyak 5-10 ton per hari. Jumlah tangkapan tenggiri paling anjlok, dari 100 kilogram menjadi sekitar 5 kilogram. Hanya tangkapan dan harga ikan tuna yang relatif stabil.

Selain nelayan di Desa Tambakrejo, nelayan-nelayan di Ngliyep, Kecamatan Donomulyo; Balekambang, Kecamatan Bantur; Bajulmati dan Wonorogo, Kecamatan Gedangan; Lenggoksono dan Sipelot, Kecamatan Tirtoyudo; serta Dusun Licin, Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, juga dilaporkan mulai berhenti melaut.

ABDI PURMONO





Baca juga:
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
5 Gugatan Prabowo yang Dipertanyakan Hakim MK
Orang Kaya Baru Indonesia Tersebar di Pedalaman
Merasa Kecewa, Pendukung Prabowo Pindah Dukungan






Berita terkait

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

3 hari lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

6 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

7 hari lalu

KJRI Kuching Minta Malaysia Bebaskan 8 Nelayan Natuna yang Ditangkap

KJRI mengatakan, APPM mengatakan 3 kapal nelayan Natuna ditangkap karena melaut di dalam perairan Malaysia sejauh 13 batu dari batas perairan.

Baca Selengkapnya

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

9 hari lalu

Tiga Kapal Nelayan Tradisional Indonesia Kembali Ditangkap Otoritas Malaysia

Tiga kapal nelayan Indonesia asal Natuna ditangkap oleh penjaga laut otoritas Malaysia. Dituding memasuki perairan Malaysia secara ilegal.

Baca Selengkapnya

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

10 hari lalu

Pantau Pemanfaatan Kuota BBL, KKP Manfaatkan Sistem Canggih

Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap, menyiapkan sistem informasi pemantauan elektronik yang memuat hulu-hilir pengelolaan pemanfaatan BBL.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

14 hari lalu

Asal-usul Tradisi Lomban Setiap Bulan Syawal di Jepara

Tradisi Lomban setiap bulan Syawal di jepara telah berlangsung sejak ratusan tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

15 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Sabu dari Malaysia, Pelaku yang Menyamar Nelayan Diupah Rp 10 Juta per Kg

Bareskrim Polri menangkap lima tersangka tindak pidana narkotika saat hendak menyeludupkan 19 kg sabu dari Malaysia melalui Aceh Timur.

Baca Selengkapnya

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

20 hari lalu

Walhi dan Pokja Pesisir Kaltim: Teluk Balikpapan Rusak akibat Pembangunan IKN

Walhi dan Pokja Pesisir Kalimantan Timur sebut kerusakan Teluk Balikpapan salah satunya karena efek pembangunan IKN.

Baca Selengkapnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

23 hari lalu

Kementerian Kelautan dan Perikanan Buka Pendaftaran Taruna 2024, Simak Jalur dan Syaratnya

Kementerian Kelautan dan Perikanan buka pendaftaran peserta didik 2024. Cek di sini caranya.

Baca Selengkapnya

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

25 hari lalu

Sejumlah Permasalahan Perikanan Jadi Sorotan dalam Hari Nelayan Nasional

Koalisi Rakyat untuk Keadilan Perikanan (Kiara) mengungkap sejumlah permasalahan nelayan masih membutuhkan perhatian serius dari pemerintah.

Baca Selengkapnya