TEMPO.CO, Jayapura - Penembakan kembali terjadi di Kabupaten Lanny Jaya, Papua. Kali ini Tentara Pembebasan Nasional Organisasi Papua Merdeka menyerang rombongan Brimob Polri yang menggunakan tiga mobil saat melintas dari arah Tiom ke Distrik Indawa, Senin, 4 Agustus 2014, sekitar pukul 07.00 WIT.
Seorang anggota Brimob atas nama Brigadir Subahri terluka dalam insiden itu. "Kami yang tembak. Saya minta aparat ditarik dari Papua, Papua mau merdeka," kata Panglima Tentara Pembebasan Nasional OPM Wilayah Lanny Jaya Purom Okiman Wenda, Selasa, 5 Agustus 2014.
Ia mengatakan, walaupun TNI dan polisi menyiagakan ratusan personel untuk mengejarnya, itu tidak akan berhasil. Medan baku tembak TNI/polisi dan kelompok bersenjata yang sulit membuat pasukan Purom lebih aman dari kejaran. "Kalau mau mati, silakan datang. Kami bukan tembak orang yang cari makan. Kami hanya tembak aparat," ujarnya. (Baca: OPM Akui Tewaskan Dua Polisi)
Penyerangan terhadap rombongan anggota Brimob bertujuan mengganggu aktivitas petugas keamanan. "Mereka kejar kami, kami juga kejar mereka. Kami hanya punya panah, mereka punya senjata. Kita lihat siapa yang menang," tutur Purom. (Baca: OPM Klaim Kuasai Pegunungan Tengah Papua )
Penembakan kemarin terjadi di sekitar Kampung Jiwili dan Kampung Wiremgambur, Distrik Tiom, Lanny Jaya. Rombongan Brimob yang hendak menjemput Sekretaris Daerah Lanny Jaya Christian Sohilait ditembaki pasukan Purom dari perbukitan.
"Betul, dari kejadian ini, dapat diartikan sekali lagi bahwa kelompok kriminal bersenjata pimpinan Purom Wenda memiliki motif mengganggu kegiatan pembangunan masyarakat," kata Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Sulistiyo Pudjo.
Menurut dia, Brigadir Subahri terluka di bagian mata kiri karena terkena kelongsong peluru rekannya saat baku tembak dengan kelompok bersenjata. Korban langsung dilarikan ke Rumah Sakit Tiom. "Saat menembak balas, lontaran kelongsong mengenai mata anggota," ujarnya.
Pudjo menuturkan anggota Brimob menjemput Sekda Lanny Jaya untuk selanjutnya mengantar para guru melakukan kegiatan penyegaran ilmu dan pelatihan. "Kegiatan para guru itu sangat penting untuk meningkatkan kualitas anak-anak di Lany Jaya," katanya.
Kepolisian dan TNI, ujar Pudjo, meminta dukungan masyarakat untuk tidak bergabung dengan gerakan bersenjata. "Jangan sekali-kali mengikuti ajakan dari Purom Wenda dan Enden Wanimbo. Laporkan terus informasi mengenai keberadaan kelompok tersebut."
JERRY OMONA
Berita Terpopuler Lainnya
Dirjen Pemasyarakatan Benarkan Foto Baiat Ba'asyir di LP
Foto Dirut PT KAI Tidur di Kereta Bukan Pencitraan
Progres 98 Bikin Rusuh di KPK
Berita terkait
Pakar Sebut Inisiatif Panglima TNI Ubah Istilah KKB Jadi OPM Tidak Memilki Arti
13 hari lalu
Perubahan istilah KKB menjadi OPM justru berpotensi meningkatkan eskalasi konflik di Papua
Baca SelengkapnyaTNI Kejar Pelaku Pembunuhan Danramil Aradide Papua yang Tewas Ditembak OPM
13 hari lalu
TNI masih melakukan pengejaran terhadap pelaku pembunuhan Letda Inf Oktovianus Sogalrey.
Baca SelengkapnyaAnggota Komisi I Sebut Istilah OPM Lebih Realistis tapi Berdampak Politis
14 hari lalu
Penyebutan nama OPM bisa berdampak negatif lantaran kurang menguntungkan bagi Indonesia di luar negeri.
Baca SelengkapnyaSetelah Kebakaran SD Inpres, Polisi Sebut Ada Percobaan Pembakaran SD Negeri di Yahukimo
14 Maret 2023
Arief Kristanto mengatakan ada percobaan pembakaran terhadap SD Negeri Dekai, Jalan Seredala, Distrik Dekai, Kabupaten Yahukimo, Papua.
Baca SelengkapnyaSusi Pudjiastuti Soal Insiden Susi Air: Pilot Disandera OPM hingga Penerbangan Tertunda
1 Maret 2023
Susi Pudjiastuti buka suara soal insiden pembakaran pesawat Susi Air di Papua, mulai dari pilot yang disandera OPM hingga penerbang yang tertunda.
Baca SelengkapnyaSusi Air Akan Beberkan Perkembangan Terakhir Pencarian Pilotnya yang Disandera KKB di Papua
1 Maret 2023
Maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti, PT ASI Pudjiastuti Aviation (Susi Air), akan menggelar jumpa pers hari ini. Apa yang akan diumumkan?
Baca SelengkapnyaPesawat Susi Air Dibajak dan Dibakar, Penerbangan di Zona Merah Sebaiknya Dilakukan Militer?
11 Februari 2023
Pengamat transportasi mengatakan penerbangan di zona merah sebaiknya dilakukan militer agar mencegak pembajakan yang terjadi pada pesawat Susi Air.
Baca SelengkapnyaPrajurit TNI Korban Serangan TPNPB - OPM di Nduga Bertambah 1 Orang
27 Maret 2022
Prajurit TNI korban serangan TPNPB-OPM di Nduga, Papua, pada Sabtu kemarin menjadi 2 orang.
Baca SelengkapnyaTPNPB-OPM Akui Serang Bandara Kiwi yang Tewaskan 1 Anggota TNI
21 September 2021
Baku tembak antara TPNPB-OPM dengan TNI kali ini menewaskan satu anggota TNI.
Baca SelengkapnyaTNI Jamin Keamanan Warga di Papua Usai TPNPB-OPM Serukan Perang
21 September 2021
Pangdam Cenderawasih mengatakan seruan TPNPB-OPM tentang perang dan penyerangan ke warga non Papua tak banyak berpengaruh ke masyarakat.
Baca Selengkapnya