Jalaluddin: Pemerintah Harus Cegah ISIS  

Reporter

Editor

Budi Riza

Selasa, 5 Agustus 2014 06:45 WIB

Video ajakan bergabung dengan ISIS Indonesia. youtube.com

TEMPO.CO , Jakarta - Penasihat OASE Ketua Dewan Syura IJABI-Syiah, Jalaluddin Rakhmat, meminta pemerintah segera mengantisipasi perkembangan Negara Islam Irak dan Suriah di Indonesia. "Kami menginginkan pemerintah untuk melakukan tindakan preventif dan representatif," katanya. Pernyataan ini disampaikan Jalaluddin saat menghadiri kegiatan "Umat Beragama dan Kepercayaan Menolak ISIS Demi Keutuhan NKRI" pada Senin, 4 Agustus 2014, di Taman Ismail Marzuki.

"Kami sangat menyayangkan sikap pemerintah jika membiarkan keberadaan ISIS di Indonesia. Termasuk pihak yang ikut menyebarluaskan ISIS," katanya. (Baca: Jalaluddin: Kami Menolak Keberadaan ISIS Indonesia)

Sebelumnya terdapat sekitar 600 orang di Universitas Islam Negeri Jakarta yang telah dibaiat untuk mendukung ISIS. Begitu pun di Solo, juga terdapat pendukung yang sudah dibaiat. "Sedangkan di Malang tidak jadi dilakukan pembaiatan karena adanya penolakan dari masyarakat," kata Jalaluddin. (Baca: Pemerintah Cegah Kelahiran ISIS Indonesia)

Hal senada juga disampaikan Pendeta Phil Erari, Ketua Persatuan Gereja Indonesia. "Kami meminta tindakan tegas dari pemerintah, khususnya kepolisian, untuk mengamankan Indonesia dari pengaruh ISIS. Warga Papua yang mengibarkan bendera Papua ditangkap. Harusnya juga begitu bagi pihak yang mengibarkan bendera ISIS," kata Ketua Majelis Nasional Bhineka Tunggal Ika ini.

Kegiatan penolakan keberadaan ISIS ini juga dihadiri oleh Bhikhu Garbha Virya dari Vihara Mahavira Graha Pusat; Pendeta Syaeful Hamzah dari Gereja Bethel Indonesia; Syaiful Bachri, Ketua DPW ABI Jakarta; dan Maulana Zafrullah Pontoh dari Jamaah Ahmadiyah Indonesia. Selain itu, hadir pula Presidium DPP Badan Kerja Sama Organisasi-organisasi Kepercayaan terhadap Tuhan YME Suprih Suhartomo; Mokhtar Pakpahan, tokoh buruh Indonesia; dan Pendeta Dr Palty Panjaitan dari HKBP Philadelphia. Mereka yang menghadiri kegiatan ini menandatangani deklarasi penolakan keberadaan ISIS Indonesia, kecuali Mokhtar Pakpahan yang tampak lebih dahulu meninggalkan kegiatan ini.

Selain itu, terdapat nama-nama yang ikut menolak ISIS tapi tidak hadir dalam kegiatan ini. Di antaranya Astono Chandra dari Parisada Hindu Dharma Indonesia; Christina, perwakilan Menkopolhukam RI; Romo Benny Susestyo dari Konferensi Wali Gereja atau Stara Institute; Romo Daniel dari Gereja Orthodox Syria; Sheila Soraya dari Majelis Rohani Bahai; Suryanandar sebagai Ketua TAO Indonesia; dan Zuhayri Misrawi dari Intelektual Muda Nahdlatul Ulama. Kegiatan ini sebelumnya diawali dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya secara bersama-sama.

MONIKA PUSPASARI




















Advertising
Advertising








Terpopuler
ISIS Hancurkan Makam Nabi Yunus, Ini Alasannya
Sekjen PBB Frustrasi Hadapi Israel-Hamas
Pendukung ISIS Menyebar di Negara ASEAN















Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

8 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

28 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

28 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

37 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

38 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

40 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

40 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

40 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

40 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

41 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya