TEMPO.CO, Lumajang - Aparat Kepolisian Resor Lumajang, Jawa Timur, menangkap empat pencuri enam unit mesin pencuci pasir besi milik PT Modern Mining Indonesia di Desa Gondoruso, Kecamatan Pasirian, Senin, 4 Agustus 2014. Enam unit mesin yang berupa lima motor listrik dan satu unit generator genset itu bernilai Rp 170 juta.
Empat pencuri semuanya merupakan warga Kecamatan Pasirian. Mereka Kusnadi, 32 tahun; Herudi (37); Sumanto (34); dan Andik Cahyo Purwanto (29).
Kepala Kepolisian Resor Lumajang Ajun Komisaris Besar Singgamata mengatakan pencurian tersebut terjadi pada 26 Juli 2014 lalu sekitar pukul 18.00 WIB. Peristiwa itu kemudian dilaporkan korban, Naning Susianah, warga Jalan Juanda, Kelurahan Rogotrunan, Kecamatan Lumajang.
Modus pencurian dilakukan dengan cara merusak pintu depan gudang dan masuk ke dalam ruang laboratorium untuk mengambil enam unit mesin tersebut. Setelah mengambil barang, kawanan maling itu kemudian keluar melalui jalan mereka masuk ke gudang.
Penangkapan terhadap empat tersangka ini dilakukan tak lama berselang setelah anggota Kepolisian Sektor Pasirian mengamankan satu unit dump truck warna biru kuning. Saat itu truk bernomor polisi AG 8872 UP tersebut sedang menurunkan barang curian tersebut.
Empat tersangka diringkus di sebuah gudang milik Nabil, yang merupakan pengepul besi tua, di Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian. Polisi langsung mengamankan enam unit mesin serta tali tampar warna biru sepanjang 13 meter di Polsek Pasirian. "Masih terus kami kembangkan untuk 480 penadahnya," kata Singgamata. (Baca juga: Kepergok Ambil Barang, Pencuri Ditebas dengan Celurit)
Di kawasan pantai Kabupaten Lumajang, termasuk di Kecamatan Pasirian, terdapat aktivitas penambangan pasir besi. Di sepanjang pesisir tersebut juga banyak terdapat mesin-mesin separator, misalnya di Pantai Bambang, Desa Bago, Kecamatan Pasirian. Mesin-mesin tersebut berhenti beroperasi menyusul adanya larangan penambangan dari Pemerintah Kabupaten Lumajang.
