Video ajakan bergabung dengan milisi ISIS Indonesia. Youtube.com
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian Boy Rafli Amar mengatakan belum bisa mempublikasikan identitas aktor di balik video ajakan bergabung dengan Negara Islam Irak dan Suriah atau Islamic State of Iraq and Syiria (ISIS).
Musababnya, kata Boy, kepolisian masih melakukan penyelidikan dan memantau dengan acuan identitas mereka. "Kami sudah ada identitasnya, tapi maaf bukan untuk dipublikasikan," kata Boy, saat dihubungi, Sabtu, 2 Agustus 2014. (Baca: Beredar Foto Ba'asyir Dibaiat Dukung ISIS)
Boy mengatakan berdasarkan penelusuran identitas yang didapat, aktor di balik video itu merupakan gabungan dari berbagai kelompok gerakan Islam. Namun dia enggan menyebutkan dari kelompok mana. "Yang pasti memang banyak sekali kelompok-kelompok yang tergabung," ujarnya.
Boy mengimbau kepada seluruh organisasi masyarakat atau gerakan Islam di Indonesia lainnya agar tidak terpancing dengan beredarnya video tersebut. "Segala macam ormas tidak boleh bertentangan dengan konstitusi dan Pancasila. Silahkan aktivitas seperti apa tapi jangan bertentangan," ujarnya. (Baca: Pemerintah Copot Kewarganegaraan Pendukung ISIS)
Dia juga mengklaim sudah berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk memblokir video di situs YouTube. Gunanya adalah untuk pencegahan penyebaran.
Sebelumnya, sekelompok warga Indonesia muncul dalam sebuah video perekrutan yang dirilis kelompok ISIS yang mendesak agar umat Islam di Indonesia bergabung dengan perjuangan kelompok tersebut. (Baca: Pendukung ISIS Menyebar dari Jawa Sampai Sulawesi)
Dukungan itu pun disambut oleh sebagian warga Indonesia yang setuju terhadap pendirian kekhilafahan di Irak dan Syria. Ratusan orang di Solo berbaiat mendukung ISIS beberapa waktu lalu. Dukungan serupa juga muncul di kota-kota lain di Indonesia. REZA ADITYA