ISIS, Gejala Baru di Indonesia

Reporter

Jumat, 1 Agustus 2014 21:45 WIB

Video ajakan bergabung dengan milisi ISIS Indonesia. Youtube.com

TEMPO.CO, Jakarta --Dosen kajian Islam Asia Tenggara Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Sudarnoto Abdul Hakim, menyatakan saat ini fenomena Islamic State of Iraq and Sham (ISIS) memperoleh momentum yang tepat di Indonesia.


"Secara ideologis, isu mendirikan negara Islam atau khalifah di Indonesia itu sudah lama. Mereka yang mendukung berdirinya negara Islam sudah sudah ada sejarahnya sejak dulu," kata Sudarnoto saat dihubungi Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014.

Meski demikian, Sudarnoto menyatakan peta jaringan ISIS di Indonesia termasuk sebagai gejala baru. Keberadaan ISIS, lantas tawarannya untuk melakukan ba'iat (pembacaan sumpah) terhadap kepemimpinan Islam, mengundang dukungan dari kelompok Islam garis keras. (Baca juga : ISIS Bisa Berkembang Pesat di Indonesia)

"Karena mereka (kelompok Islam garis keras) memiliki tujuan untuk mendirikan negara Islam. Sejak dari Kartosuwiryo, DI/TII itu sampai hari ini jadi cita-cita untuk mendirikan khalifah Idonesia," kata Sudarnoto. (Baca juga : Menteri Agama: Muslim Indonesia Jangan Ikut ISIS)

Menurut Sudarnoto, keberadaan kelompok Islam yang ingin mendirikan negara Islam tipenya bermacam-macam. ISIS, menurut Sudarnoto, termasuk kelompok yang ingin menegakkan negara Islam dengan berperang. "Mereka memang memiliki doktrin jihad qital (perang) dan doktrin mengkafirkan orang di luar mereka," ujar Sudarnoto.

Video yang berisi ajakan dari sekelompok warga Indonesia untuk bergabung ke ISIS beredar di situs YouTube pada 22 Juli 2014. Video berdurasi delapan menit itu berjudul "Join the Ranks". Dalam video terdapat seorang pria yang menyebut dirinya bernama Abu Muhammad al-Indonesi. Ia meminta warga Indonesia mendukung perjuangan ISIS menjadi khalifah dunia.


AISHA SHAIDRA




Berita Terpopuler:
Jokowi Diingatkan Soal Jatah Menteri buat Partai
Pemakan Semut, Tampak Lemah tapi Mematikan
Kenapa ISIS Berpotensi Membahayakan Indonesia
Syafi'i Maarif: Dukung ISIS Itu Sinting
Dua Sebab ISIS Berpotensi Berkembang di Indonesia

Berita terkait

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

5 hari lalu

Prabowo Terima Telepon Menteri Pertahanan AS, Berikut Profil Lloyd Austin

Presiden terpilih Prabowo Subianto menerima telepon dari Menhan AS. Berikut jenjang karier dan profil Lloyd Austin.

Baca Selengkapnya

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

24 hari lalu

Tajikistan Bantah Tudingan Rusia bahwa Ukraina Merekrut Warganya sebagai Tentara Bayaran

Tajikistan membantah tuduhan Rusia bahwa kedubes Ukraina di ibu kotanya merekrut warga untuk berperang melawan Rusia

Baca Selengkapnya

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

25 hari lalu

Iran Tangkap Anggota ISIS, Diduga Rencanakan Bom Bunuh Diri Menjelang Idul Fitri

Polisi Iran telah menangkap beberapa anggota ISIS yang diduga merencanakan aksi bunuh diri menjelang Idul fitri.

Baca Selengkapnya

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

34 hari lalu

Rusia Klaim Punya Bukti Nasionalis Ukraina Terhubung dengan Serangan Moskow

Rusia mengatakan menemukan bukti bahwa pelaku yang membunuh lebih dari 140 orang di gedung konser dekat Moskow terkait dengan "nasionalis Ukraina."

Baca Selengkapnya

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

35 hari lalu

Rusia Mengaku Tak Percaya ISIS Lakukan Penembakan Moskow

Rusia menaruh kecurigaan bahwa Ukraina, bersama Amerika Serikat dan Inggris, terlibat dalam penembakan di Moskow.

Baca Selengkapnya

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

36 hari lalu

2 Pelaku Penembakan Moskow Bebas Lewat Turki-Rusia, Pejabat Turki: Tak Ada Surat Penangkapan

Warga negara Tajikistan, Rachabalizoda Saidakrami dan Shamsidin Fariduni dapat melakukan perjalanan dengan bebas antara Rusia dan Turki

Baca Selengkapnya

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

36 hari lalu

Putin Akui Belum Ada Bukti Keterlibatan Ukraina dalam Serangan Teroris Moskow

Presiden Rusia Vladimir Putin mengakui bahwa sejauh ini belum ada tanda-tanda keterlibatan Ukraina dalam penembakan di gedung konser Moskow

Baca Selengkapnya

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

37 hari lalu

Serangan Moskow Terjadi, Apakah Pengganti KGB telah Kehilangan Tajinya?

Serangan Moskow menimbulkan pertanyaan tentang ketajaman FSB, pengganti KGB, badan intelijen yang kerap dianggap momok bagi Barat.

Baca Selengkapnya

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

37 hari lalu

Macron Sebut Intelijen Prancis Konfirmasi ISIS di Balik Serangan Konser Rusia

Prancis bergabung dengan AS dengan mengatakan bahwa intelijennya mengindikasikan bahwa ISIS bertanggung jawab atas serangan di konser Rusia

Baca Selengkapnya

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

37 hari lalu

Rusia Pertanyakan Klaim ISIS sebagai Dalang Serangan: Ini Upaya AS Lindungi Ukraina!

Rusia menantang pernyataan Amerika Serikat bahwa ISIS menjadi dalang penembakan di sebuah gedung konser di luar Moskow yang menewaskan 137 orang

Baca Selengkapnya