Puluhan tentara Irak tengkurap di jalanan saat akan dieksekusi oleh militan Negara Islam Irak dan Suriah. Militan ISIS menembaki 200 tentara Irak yang yang telah menyerahkan diri di Provinsi Salaheddin pada 14 Juni 2014. dailymail.co.uk
TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Badan Penanggulangan Terorisme Ansyaad Mbai menyatakan lembaganya sudah mengetahui adanya teror ancaman dari pengikut Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) yang beredar melalui pesan pendek.
"Namanya juga isu, belum diketahui kebenarannya," kata Ansyaad ketika dihubungi Tempo, Jumat, 1 Agustus 2014. Menurut Ansyaad, ada yang sedang memanfaatkan situasi saat ini. "Mereka bermain di air keruh."
Yang pasti, kata Ansyaad, mereka yang menebar ancaman teror memiliki maksud jahat. Namun, Ansyaad yakin, aparat keamanan tidak akan tinggal diam. "Aparat pasti sudah siap antisipasi," ujarnya. (Baca: Video WNI Ajak Masuk ISIS Beredar di YouTube)
Dalam pesan pendek yang diterima Tempo disebutkan, serangan akan dilakukan pada Sabtu, 2 Agustus 2014, sehari setelah Abu Bakar Ba'asyir berbaiat kepada ISIS. Simpatisan ISIS disebutkan masuk ke Jakarta lewat arus balik Lebaran dengan kereta dan bus. (Baca: BNPT Berkoordinasi dengan Mesir Pantau ISIS)
Penyerangan akan dilakukan selama sepuluh hari berturut-turut dengan menggunakan bom mobil, bom bunuh diri, dan serangan massa bersepeda motor. Target serangan kelompok militan ini diduga adalah mall, bank, dan aparat kepolisian.
Sebelumnya, sekompok warga Indonesia muncul dalam sebuah video perekrutan yang dirilis ISIS. Mereka mengajak umat muslim di Indonesia untuk bergabung dalam gerakan mendirikan negara bersistem syariat Islam.