TEMPO.CO, Jakarta: Jumat malam, 25 Juli 2014. Saya menerima kabar dari seorang jurnalis tentang rencana inspeksi mendadak Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Beberapa wartawan yang siap-siap mudik terpaksa menunda keberangkatannya. Untungnya saya tidak mudik.
Benar saja, suasana di lobi press room sudah berkumpul lebih dari 20 jurnalis. Sesaat kemudian, Bagian Humas KPK mengumpulkan kami dan meminta jurnalis langsung naik ke mobil yang sudah dipersiapkan di depan lobi gedung KPK. Saya menghitung ada 10 mobil disiapkan. (Baca: Kabareskim: Pemerasan TKI di Bandara Sistematis)
Mobil beriringan ke arah Grogol dan memasuki tol menuju Bandara Soekarno-Hatta. Kami masih bertanya-tanya inspeksi apa yang akan dilakukan oleh KPK dan apa kasusnya. Tidak satu pun dari pihak KPK yang memberitahukan kepada jurnalis.
Barulah setibanya di bandara kami diberitahu oleh staf KPK bahwa sidak dilakukan untuk kasus pemerasan terhadap tenaga kerja Indonesia (TKI) yang mudik menjelang Lebaran. "Ini berkaitan dengan kasus pemerasan TKI," kata staf KPK menolak disebut identitasnya di Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta.
Ini pertama kali KPK melakukan sidak mendadak untuk mengungkap pemerasan yang sudah bertahun-tahun dialami para TKI setiap mudik ke Tanah Air. (Baca: Kisah Mutmainah, Korban Pemerasan di Soekarno-Hatta)
Di satu ruangan tak jauh dari toilet di lantai dua Terminal 2D, terlihat wajah Ketua KPK Abraham Samad, Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Pradja, dan Zulkarnain. Belakangan jurnalis melihat Kabareskrim Mabes Polri Suhardi Alius dan Direktur Utama Angkasa Pura II Tri Sunoko, serta Mas Achmad Santosa dan Yunus Hussein dari Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).
Dari depan jurnalis bermunculan beberapa orang pria berjalan ke arah ruangan tempat para pejabat. Pertama jumlahnya empat orang. Kemudian menyusul beberapa orang. Sekitar lima menit sesudahnya, barulah Abraham dan tim sidak lainnya menggelar konferensi pers. "Ada 15 orang diamankan yang memeras TKI," kata Abraham. (Baca: KPK: Portir dan Cleaning Service Ikut Peras TKI)
Beberapa menit kemudian, Bambang mengkoreksi jumlah yang diamankan bertambah menjadi 18 orang. "Ada 18 orang, ada oknum TNI Angkatan Darat dan Kepolisian," ujar Bambang.
Selama sidak, tidak terjadi operasi tangkap tangan. Sempat terdengar teriakan "kamu jangan bohong" dari dalam ruangan. Selama adegan sidak berlangsung, jurnalis hanya disuguhi tontonan sejumlah pria dibawa ke ruangan tempat para pejabat berkumpul. Tidak ada menjelaskan, bagaimana proses 18 orang itu ditemukan dan kemudian diamankan, dan siapa korban dari TKI tidak dijelaskan. Justru seorang turis asing yang saat itu sedang dikerjai oleh aparat bandara untuk dimintai uang taksi dengan harga selangit.
Bahkan akses jurnalis yang berusaha mencari tahu tentang identitas ke-18 orang dan akan dibawa ke mana, tidak diberikan. Sabtu dinihari, sidak berakhir dan jurnalis kembali ke gedung KPK sambil membawa sejumlah pertanyaan atas kejanggalan sidak yang baru pertama digelar KPK untuk kasus pemerasan terhadap TKI.
HUSSEIN ABRI YUSUF
Baca juga:
Jamaah An-Nadzir di Plumpang Lebaran Besok
Tim Prabowo Akhirnya Lengkapi Berkas di MK
H-2 Jalur Tengah Macet Total, Bogor-Subang 7 Jam
Hujan Deras, Jakarta Dikepung Banjir
Berita terkait
KPK Temukan Dokumen dan Bukti Elektronik soal Proyek Pengadaan Rumah Dinas saat Geledah Kantor Setjen DPR
27 menit lalu
KPK menemukan beberapa dokumen yang berhubungan dengan proyek dugaan korupsi pengadaan perlengkapan rumah dinas DPR dalam penggeledahan.
Baca SelengkapnyaFakta-Fakta Sidang SYL: Duit Kementerian Dipakai Buat Sunatan, Bangun Kafe, hingga Cicil Alphard
2 jam lalu
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo alias SYL acapkali menggunakan uang Kementan untuk keperluan pribadi.
Baca SelengkapnyaDewas KPK Tunda Sidang Etik Dua Pekan karena Nurul Ghufron Tak Hadir
6 jam lalu
Dewas KPK menunda sidang etik dengan terlapor Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron pada Kamis, 2 Mei 2024.
Baca SelengkapnyaKantornya Digeledah KPK, Ini Kasus yang Menyeret Sekjen DPR Indra Iskandar
8 jam lalu
Penyidik KPK menggeledah kantor Sekretariat Jenderal DPR atas kasus dugaan korupsi oleh Sekjen DPR, Indra Iskandar. Ini profil dan kasusnya.
Baca SelengkapnyaSidang Perdana Praperadilan Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Melawan KPK Akan Digelar Hari Ini
14 jam lalu
Gugatan praperadilan Bupati Sidoarjo itu akan dilaksanakan di ruang sidang 3 Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pukul 09.00.
Baca SelengkapnyaKPK Sebut Dana BOS Paling Banyak Disalahgunakan dengan Modus Penggelembungan Biaya
19 jam lalu
Modus penyalahgunaan dana BOS terbanyak adalah penggelembungan biaya penggunaan dana, yang mencapai 31 persen.
Baca SelengkapnyaKPK Geledah Gedung Setjen DPR, Simak 5 Poin tentang Kasus Ini
1 hari lalu
KPK melanjutkan penyelidikan kasus dugaan korupsi pengadaan sarana kelengkapan rumah jabatan anggota DPR RI tahun anggaran 2020
Baca SelengkapnyaKPK Belum Putuskan Berapa Lama Penghentian Aktivitas di Dua Rutan Miliknya
1 hari lalu
Dua rutan KPK, Rutan Pomdam Jaya Guntur dan Rutan Puspomal, dihentikan aktivitasnya buntut 66 pegawai dipecat karena pungli
Baca SelengkapnyaKonflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho, KPK Klaim Tak Pengaruhi Penindakan Korupsi
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak mengatakan penyidikan dan penyelidikan kasus korupsi tetap berjalan di tengah konflik Nurul Ghufron dan Albertina Ho
Baca SelengkapnyaKPK Bantah Ada Intervensi Mabes Polri dalam Penanganan Perkara Eddy Hiariej
1 hari lalu
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menegaskan tidak ada intervensi dari Mabes Polri dalam kasus eks Wamenkumham Eddy Hiariej
Baca Selengkapnya