Sejumlah anggota Kepolisian Brimob memasang tenda di halaman Gedung Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Pusat, Selasa 8 Juli 2014. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Sumenep- Kepolisian Daerah Jawa Timur memberlakukan status siaga 1 pemilu presiden. Status ini dianggap perlu agar pelaksanaan pemilu, khususnya di wilayah Jawa Timur, benar-benar aman tanpa gangguan. "Mulai Senin, 7 Juli 2014, pukul 12 malam, status siaga 1," kata Kepala Polda Jatim Inspektur Jenderal Unggung Cahyono, Selasa, 8 Juli 2014. (Baca: Pemilu Presiden, TNI Siaga 1)
Dengan siaga 1, kata dia, seluruh personel kepolisian di setiap kabupaten harus meningkatkan kewaspadaan. Segala hal yang berpotensi mencederai pelaksanaan pemilu harus dicegah lebih dini. "Kami tidak mau kecolongan, kami tidak mau meremehkan," ujarnya.
Unggung memastikan telah mengerahkan kekuatan penuh untuk menjaga pelaksanaan pilpres dengan menggeser sekitar 28 ribu anggota pasukan ke berbagai daerah di Jatim. Termasuk sepuluh zona rawan pemilu di Jatim, yaitu kawasan tapal kuda dan Pulau Madura. "Hari ini pasukan sudah disebar ke seluruh TPS," katanya.
Unggung Cahyono memanfaatkan hari tenang terakhir sebelum pilpres dengan mengecek persiapan pengamanan pemilu di empat kabupaten di Madura. Hal ini dilakukan karena, menurut catatan Polda Jatim, Madura termasuk daerah paling rawan terjadi pelanggaran pemilu. "Pengamanan pilpres di Madura sudah siap, termasuk wilayah kepulauan Sumenep," ujarnya. (Baca juga: Begini Ketua KPPS Jombang Ketahuan Bagi-bagi Uang)
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.