Juru bicara tim pemenangan nasional Jokowi-JK, Hasto Kristiyanto, menganggap posisi SBY dalam pertemuan itu sebagai keluarga Hatta, bukan sebagai presiden. "Kami melihatnya positif saja," kata Hasto kepada Tempo di Cikini, Jakarta, Sabtu, 5 Juli 2014. "Itu sebagai keluarga, diterimanya di Cikeas." (Baca di sini: JK: Jika SBY Dukung Prabowo, Negara dalam Dilema)
Hasto tak menganggap SBY bersikap tak netral lantaran terkesan mendukung salah satu pasangan calon presiden dan wakil presiden. "Harus dibedakan, dong. Kami hormati posisi beliau yang juga punya hubungan pribadi dengan Hatta," ucap dia. (Baca juga: SBY ke Prabowo: Tak Boleh Simpan Amarah)
Ihwal dukungan Partai Demokrat, partai pimpinan SBY, untuk Prabowo-Hatta, Hasto mengatakan dukungan itu justru semakin menambah beban bagi gerbong koalisi pasangan itu. Sebabnya, menurut dia, pemilu presiden kali ini ibarat pertempuran dua kapal besar.
"Yang satu, kapal besar dengan begitu banyak tokoh, tetapi sarat dengan persoalan korupsi," kata Hasto. "Yang satunya, kapal harapan rakyat, yang meski kecil tetapi dia berani menunjukkan haluan negara yang lebih baik."
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
22 Desember 2021
DPR Dorong KPU dan Bawaslu Antisipasi Potensi Masalah Pemilu 2024
Komisi II DPR meminta KPU dan Bawaslu Provinsi Jawa Barat mengantisipasi kesulitan pemilih menggunakan hak pilih, lantaran diprediksi akan banyak surat suara.