Politikus Ini Masih Sakit Hati kepada Demokrat  

Reporter

Senin, 30 Juni 2014 06:32 WIB

Wakil Ketua Komisi IX Nova Riyanti Yusuf (Noriyu). Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Mantan Wakil Ketua Komisi IX DPR RI dari Fraksi Partai Demokrat Nova Riyanti Yusuf mengaku masih menyimpan kekecewaan mendalam terhadap keputusan partai. "Saya masih sakit hati karena sikap ketua fraksi sampai detik ini," ujar Nova, dalam pesan pendek kepada Tempo, Ahad, 29 Juni 2014.

Ia menilai pencopotan terhadap dirinya tidak tepat karena tidak akan menyelesaikan masalah yang sebenarnya. Ketua fraksi, kata Nova, seharusnya rajin melobi, bukan memecat tanpa ada kejelasan. Ia mengaku tidak tahu-menahu alasan pencopotan dirinya dari pimpinan komisi yang membidangi kesehatan. Pemecatan itu diduga karena tidak mengikuti arus Demokrat yang mendukung pencalonan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.

Kekecewaan lain yang diungkapkan adalah ia kecewa tidak dapat memperjuangkan RUU yang sudah dibahas sejak lama. "Saya kecewa tidak dapat mengawal RUU yang saya rawat dari benih seperti RUU Kesehatan Jiwa," ujar Nova. Terkait dengan pelemparan air keras terhadap kendaraan pribadinya, Nova menolak memberikan pernyataan apakah insiden ini ada kaitannya dengan pemecatan tersebut. Mengingat Nova memberikan pernyataan yang cukup keras di Twitternya yang mengatakan, "Demokrat membunuh saya."

Selama masa jabatannya, Nova dipercaya menangani sejumlah legislasi perundang-undangan. Ia pernah menjadi Ketua Panja RUU Keperawatan, Wakil Ketua Panja Jamkesmas, Ketua Panja Vaksin Flu Burung, Ketua Panja RUU Kesehatan Jiwa, Wakil Pansus RUU Perlindungan Pekerja Indonesia di Luar Negeri. Ia menilai tindakan partai tidak sebanding dengan perjuangan yang ia lakukan selama ini.

Pada 27 Juni lalu, Nova menerima serangan teror di kediamannya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan. Mobil Fortuner hitam miliknya disiram dengan zat kimia berbahaya sehingga kap mobil mengelupas. Ia mengaku tindakan teror itu bukan yang pertama, "Ada yang lain, tapi saya tidak mau buka. Saya lelah," ujar Nova.

Ia mengaku mulai diintimidasi sejak Desember 2013. "Banyak hal yang sudah saya niatkan dengan baik tapi kerap berbalik dan dipersepsikan menjadi negatif sehingga muncul berbagai intimidasi. Kejadian kemarin sudah terlalu dekat dan harus diwaspadai," ujarnya.




DINI PRAMITA




Berita lainnya:
Membelot, Bupati Sutedjo Diminta Keluar dari PDIP
Ganjar Mediasi Penolak dan Pendukung Pabrik Semen
Ribuan Mahasiswa Pindah TPS di Semarang









Advertising
Advertising

Berita terkait

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

10 Agustus 2023

Kalah dari AHY, Ini Jejak Pendidikan dan Karier Moeldoko Alumnus FISIP UI

rekam jejak karier dan pendidikan Moeldoko yang selalu kalah melawan kubu AHY soal pengajuan gugatan kepengurusan Partai Demokrat

Baca Selengkapnya

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

13 April 2023

Anwar Hafid Raih Gelar Doktor, Tawarkan Integrasi Nilai Religius dan Kearifan Lokal

Agama tidak hanya hadir sebagai ritualitas pada individu, akan tetapi memiliki dampak yang jauh lebih luas

Baca Selengkapnya

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

7 Oktober 2021

Jelang Pilpres 2024, Beberapa Parpol Ini Potensial Jadi Rumah Ridwan Kamil

Moncernya karier dan tingginya popularitas Ridwan membuat sejumlah partai mendekatinya. Berikut jejak kedekatan Ridwan Kamil dan sejumlah parpol

Baca Selengkapnya

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

19 Maret 2018

Mengurai Kasus Dokumen Palsu JR Saragih

Kasus dokumen palsu yang menjerat bakal calon Gubernur Sumatera Utara Jopinus Ramli Saragih atau JR Saragih terus bergulir.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

12 Maret 2018

Partai Demokrat Siapkan AHY sebagai Pemimpin Baru Setahun Lalu

Pada acara puncak Rapimnas Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhono atau AHY mengajak generasi muda bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

12 Maret 2018

AHY Berpidato, Demokrat: Kami Tawarkan AHY sebagai Pemimpin Baru

Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan optimistis pidato politik AHY mampu mendorong elektabilitasnya sebagai pemimpin.

Baca Selengkapnya

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

12 Maret 2018

Pengamat: Demokrat Akan Diuntungkan Jika Bergabung dengan Jokowi

Partai Demokrat menyatakan akan mengusung capres dan cawapres dalam pilpres 2019.

Baca Selengkapnya

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

12 Maret 2018

Kala AHY Sampaikan Pidato Politik Tanpa Baca Naskah

Dalam pidato politiknya, AHY menyatakan kesiapannya menjadi pemimpin muda Partai Demokrat.

Baca Selengkapnya

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

11 Maret 2018

AHY: Partai Demokrat Tidak Bisa Jalan Sendiri, Perlu Berkoalisi

AHY menutup Rapimnas Partai Demokrat dengan pidato politik. Namun AHY tidak gamblang menyebut calon presiden dan wakil presiden yang akan diusung.

Baca Selengkapnya

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

11 Maret 2018

SBY Geram Kadernya Mangkir di Rapimnas Demokrat

Ketua umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY sempat geram saat diskusi di Rapimnas. SBY geram karena ada yang tak hadir.

Baca Selengkapnya