Empat SPBU Di Banten Ditutup

Reporter

Editor

Kamis, 31 Maret 2005 12:15 WIB

TEMPO Interaktif, Serang: Tim Terpadu Pengendalian Dampak Kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) Provinsi Banten menjatuhkan sanksi kepada empat stasiun pengisian bahan bakar minyak (SPBU) di wilayah ini. Empat SPBU ini ditutup selama satu bulan karena terbukti melanggar, mengurangi takaran bahan bakar minyak. Sebelumnya Desember lalu, tiga SPBU lainnya juga diberikan sanksi. Keempat SPBU itu tersebar di Serang, Cilegon dan Kota Tangerang. Hal itu dukatakan Kepala Dinas Perdangan, Industri dan Koperasi (Disperindakop) Banten, Sartono kepada pers di Serang, Kamis (31/3).Dia mengatakan, jiga selama penutupan selama satu bulan, SPBU tersebut masih melakukan kesalahan yang sama, pihaknya akan memberikan sanksi yang lebih berat yaitu penutupan total. "Tidak hanya itu, kami juga sudah merekomneasikan keempat SPBU itu kepada petugas berwajib untuk diproses sesaui hukum," kata Ketua Tim Terpadu Pengedalian BBM ini.Kata dia, Sesuai UU No 2/1981 tentang Metrologi Legal, mengurangi takaran dapat diancam hukuman penjara satu tahun. "Sedangkan langkah penyegelan kami lakukan agar tidak merugikan konsumen," kata Sartono.Sartono menambahkan, pascakenaikan harga bahan bakar minyak, pihaknya mendapat sejumlah laporan dari masyarakat tentang penyimpangan alat ukur SPBU. Karena itu, dalam waktu dekat, pihaknya akan melakukan operasi penertiban terhadap 112 SPBU di wilayah Banten.Tapi, kata dia, rencana inspeksi mendadak (sidak) kepada sejumlah SPBU, bocor, sehingga beberapa SPBU yang diduga menyimpang dengan mempercepat takaran (putaran counter literan), tiba-tiba memperbaiki tera mesin BBM-nya. Akibatnya, setelah menemukan tujuh SPBU yang jelas-jelas melanggar pihaknya memutuskan menghentikan sidak tersebut.Sebelumnya, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) mendesak agar pemerintah provinsi Banten menertibkan SPBU yang diduga menyimpang dengan mempercepat takaran. "Banyak keluhan dari masyarakat mengenai penyimpangan takaran SPBU. Agar masyarakat tidak dirugikan, lembaga terkait segera memeriksa SPBU," kata Yayat Suhartono Ketua Komisi Ekonomi DPRD Banten kepada wartawan di kantornya, kemarin.Menurut Yayat, setiap SPBU ditoleransi mempunyai kesalahan sebesar 100 mililiter dalam setiap 10 liter yang dikeluarkan. Namun, di lapangan terdapat penyimpangan sebesar 200 mililiter hingga 300 mililiter dalam setiap 10 liter. "Seharusnya, SPBU diperiksa kelayakannya setiap pekan, sehingga konsumen tidak dirugikan oleh penyimpangan itu," katanya lagi. Faidil Akbar

Berita terkait

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

10 hari lalu

10 Negara dengan Harga BBM Paling Murah, Indonesia Termasuk?

Berikut ini daftar negara dengan harga BBM paling murah di dunia, ada yang hanya dijual Rp467 per liter. Apa Indonesia termasuk?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

16 hari lalu

Harga BBM Terdampak Perang Iran - Israel? Ini Kata Pertamina, DPR dan Pengamat

Pecahnya konflik Iran - Israel dikhawatirkan berdampak pada harga BBM karena terancam naiknya harga minyak mentah dunia.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

34 hari lalu

Terkini Bisnis: Dua Bulan Pertamina Tahan Kenaikan Harga BBM, Terungkap Pertamax Palsu di Empat SPBU Pertamina

Nicke Widyawati mengatakan Pertamina tidak hanya mengejar keuntungan. Sudah dua bulan perusahaan menahan kenaikan harga BBM.

Baca Selengkapnya

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

34 hari lalu

Dua Bulan Tahan Harga BBM, Bos Pertamina: Bukan Cuma Cari Untung

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan mengatakan Pertamina menahan harga BBM dengan mempertimbbangkan kondisi daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

57 hari lalu

BBM dan Listrik Tak Naik Sampai Juni 2024, Ekonom: Sudah Tepat, Banyak Faktor Perlu Dipertimbangkan

Harga BBM dan listrik dipastikan tidak naik hingga Juni 2024. Ekonom menyebut langah tepat karena kenaikan minyak dunia baru dua persen.

Baca Selengkapnya

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

57 hari lalu

Harga BBM Dipastikan Tak Naik hingga Juni 2024, Ini Pernyataan Jokowi, Airlangga, Erick Thohir, hingga Pertamina

Pemerintah memastikan harga BBM bersubsidi ataupun nonsubsidi tak naik hingga Juni 2024. Apa sebabnya dan bagaimana konsekuensinya?

Baca Selengkapnya

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

1 Maret 2024

Pertamina Tahan Harga BBM Nonsubsidi, Pemerintah Bantah Intervensi

PT Pertamina (Persero) kembali menahan harga BBM (bahan bakar minyak) nonsubsidi bulan ini. Pemerintah membantah adanya intervensi ke BUMN tersebut.

Baca Selengkapnya

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

5 Februari 2024

Airlangga Sebut Tidak Ada Kenaikan BBM Subsidi dalam Waktu Dekat

Anggaran subsidi BBM tertentu untuk tahun 2024 disepakati sebesar Rp 25,82 triliun dalam APBN.

Baca Selengkapnya

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

5 Februari 2024

2 Faktor yang Buat Harga BBM Pertamina Tak Naik di Februari 2024

Pengamat ekonomi energi Yayan Satyakti menilai ada dua faktor yang membuat harga BBM Pertamina bertahan di Februari 2024. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

3 Februari 2024

Harga BBM Non Subsidi Pertamina Tetap Meski Kompetitor Naik, Erick Thohir: Untuk Jaga Daya Beli Masyarakat

Harga BBM nonsubsidi Pertamina tidak naik, meski minyak mentah dunia dan kurs per Februari 2024 naik. Erick Thohir menyebut untuk jaga daya beli.

Baca Selengkapnya