Dewan Pers Minta Media Kritisi Lembaga Riset

Reporter

Rabu, 25 Juni 2014 12:48 WIB

Prediksi Pilpres Indonesia 2014 (kiri) dan Prediksi kemenangan Barack Obama pada Pilpres Amerika Serikat 2008. ireport.cnn.com/gallup.com

TEMPO.CO, Jakarta - Anggota Dewan Pers, Stanley Adi Prasetyo, meminta media massa lebih selektif menggunakan data dari berbagai lembaga riset. Data yang bersumber dari lembaga tersebut wajib disikapi secara kritis agar tidak mengalami distorsi pemberitaan. “Menjadi kewajiban media untuk melakukan verifikasi dan meralat jika ada kesalahan,” kata Stanley kepada Tempo, Rabu, 25 Juni 2014.

Menurut Stanley, sikap kritis perlu dikedepankan untuk menguji kredibilitas sebuah penelitian. Sebab, kesimpulan sebuah penelitian bisa berbeda, tergantung pada metode yang digunakan, bentuk pertanyaan, model pemilihan sampling, bahkan sumber pendanaannya. “Kalau perlu bisa dibandingkan juga dengan hasil penelitian yang lain. Jangan asal mengikuti gendang yang mereka buat,” ujarnya.

Kasus terbaru dialami stasiun televisi TV One. Malam tadi, televisi milik pengusaha nasional yang juga Ketua Umum Partai Golongan Karya, Aburizal Bakri, itu menayangkan riset tentang keunggulan jumlah pemilih calon presiden Prabowo-Hatta Rajasa. Berita yang bersumber dari situs CNN itu belakangan diketahui berita palsu yang menduplikasi penelitian lembaga riset asal Amerika Serikat, Gallup Poll. (Baca: Survei Gallup Palsu Menangkan Prabowo-Hatta)

Berita berjudul “Indonesians Predict Prabowo Will Be Next Indonesia President” itu awalnya dimuat dalam laman jurnalisme warga, iReport. Laman ini bukanlah berita resmi CNN, melainkan blog bagi pengguna situs tersebut. Yang cukup menggelikan, salah satu kesimpulan riset itu juga menyebut-nyebut nama Obama yang diyakini akan memenangi hasil pemilihan umum.

Belakangan diketahui informasi itu adalah riset fiktif yang menjiplak hasil penelitian Gallup Poll tentang tingkat keterpilihan Obama sebagai Presiden Amerika Serikat. Penelitian berjudul “Americans Predict Obama Will Be Next U.S. President” itu dibuat pada 16 Juni 2008. Situs berita CNN akhirnya menghapus laman tersebut lantaran dianggap melanggar pedoman dan syarat penggunaan iReport Community.

TV One pun meralat pemberitaan tersebut. Mereka mengaku salah lantaran berita itu tayang tanpa meminta konfirmasi dari sumber berita. Stanley berharap kejadian itu tak lagi terulang. Maka, prinsip kehatian-hatian harus dikedepankan. “Apalagi menjelang pemilihan umum. Banyak lembaga abal-abal yang kesimpulan risetnya bisa dibuat sesuai dengan pesanan penyandang dana,” tuturnya.

RIKY FERDIANTO






Berita lainnya:
Goenawan Mohamad: Media Tak Harus Netral
Pendukung Jokowi dan Prabowo Bentrok di Yogya
Anggun Kecam Dhani karena Pakai Seragam Mirip Nazi





















Advertising
Advertising











Berita terkait

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

3 hari lalu

Dewan Pers Minta Kampus Taati Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Sengketa jurnalistik pers mahasiswa kini ditangani oleh Dewan Pers. Kampus diminta taati kerja sama penguatan dan perlindungan pers mahasiswa.

Baca Selengkapnya

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

4 hari lalu

Perkuat Kredibilitas Media Digital, AMSI dan RSF Luncurkan Journalism Trust Initiative

AMSI dan RSF meluncurkan program sertifikasi media bertajuk Journalism Trust Initiative di Indonesia untuk memperkuat kredibilitas media digital.

Baca Selengkapnya

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

18 hari lalu

Bahaya Sampah Plastik Hasil Mudik

Isu penanganan sampah kembali mencuat di tengah perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah. Sebagian di antaranya berupa sampah plastik.

Baca Selengkapnya

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

20 hari lalu

Kronologi Penganiayaan Jurnalis Sukandi Ali oleh Prajurit TNI AL di Halmahera Selatan

Baru-baru ini terjadi penganiayaan jurnalis Sukandi Ali oleh 3 prajurit TNI AL di Halmahera Selatan, Maluku Utara. Begini kejadiannya.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

25 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

28 hari lalu

3 Anggota TNI AL di Halmahera Selatan Lakukan Penganiayaan Jurnalis, Begini Kecaman dari Dewan Pers, AJI, dan KontraS

Penganiayaan jurnalis oleh 3 anggota TNI AL terjadi di Halmahera Selatan. Ini respons Dewan Pers, AJI, dan KontraS. Apa yang ditulis Sukadi?

Baca Selengkapnya

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

28 hari lalu

Dewan Pers dan Kemendikbudristek Teken Perjanjian Penguatan dan Perlindungan Pers Mahasiswa

Dengan perjanjian kerja sama ini, semua sengketa pemberitaan pers mahasiswa akan ditangani seperti layaknya pers umum, yaitu melalui Dewan Pers.

Baca Selengkapnya

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

29 hari lalu

Tempo Sebut Bahlil Sebarkan Misinformasi Putusan Dewan Pers

Dewan Pers menilai substansi liputan Tempo tentang permainan pencabutan Izin Usaha pertambangan (IUP) tak melanggar etik.

Baca Selengkapnya

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

29 hari lalu

Dewan Pers Ungkap Kronologi Penganiayaan Jurnalis oleh TNI AL: Dipukul hingga Dicambuk Selang

Dewan Pers mengungkap motif penganiayaan oleh 3 anggota TNI AL itu. Korban dipaksa menandatangani 2 surat jika penganiayaan ingin dihentikan.

Baca Selengkapnya

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

30 hari lalu

Jurnalis Dianiaya 3 Anggota TNI AL, Dewan Pers Desak Tiga Hal

"Dewan Pers akan memantau betul peristiwa ini, memastikan proses hukumnya berjalan, dan memastikan korban dalam perlindungan," ujar Arif Zulkifli.

Baca Selengkapnya