Seorang Pekerja Seks Komersial (PSK) berada di sebuah wisma di kawasan lokalisasi Gang Dolly, Surabaya (19/6). Lokalisasi Dolly dan Jarak, tetap beroperasi dan memberikan layanan esek esek di lokalisasi terbesar di Asia Tenggara ini. TEMPO/Fully Syafi
TEMPO.CO, Sidoarjo -- Bupati Sidoarjo Syaiful Illah mengatakan ada sekitar 14 warga Sidoarjo eks Dolly yang sudah kembali pulang ke desanya masing-masing. Mereka pulang setelah menerima uang saku dari pemerintah sebagai kompensasi penutupan lokalisasi Gang Dolly. Dolly resmi ditutup pada 19 Juni 2014.
Menurut Syaiful, 14 orang itu berasal dari berbagai daerah di Sidoarjo. Namun, untuk nama dan alamat yang bersangkutan, dia enggan untuk merincinya. Alasannya, supaya 14 warganya itu bisa diterima lagi di kalangan masyarakat dan bergaul layaknya orang biasa. "Yang jelas ada," kata dia.
Syaiful juga mengatakan tidak ada perlakuan khusus atau pelayanan khusus dari pemerintah Sidoarjo pada ke-14 warga tersebut karena mereka sudah dibekali beberapa kemampuan sebelum kembali ke daerah mereka masing-masing.
"Kami tidak menyediakan lapangan pekerjaan kepada mereka supaya mereka bisa memanfaatkan uang sakunya untuk usaha sendiri," kata Syaiful.
Selain itu, Syaiful menjelaskan bahwa Kabupaten Sidoarjo memang sudah melakukan berbagai upaya sejak sebelum penutupan gang Dolly hingga pelaksanaannya.
Salah upaya yang dilakukan adalah memerintahkan kepada semua camat se-Sidoarjo untuk terus mendata dan mencegah perpindahan eks Dolly ke daerahnya. "Termasuk menutup beberapa tempat yang terindikasi ada prostitusinya."
Adapun salah satu tempat yang terindikasi ada tempat prostitusi adalah pasar sapi Kecamatan Krian Sidoarjo. Pasar ini akan segera ditutup untuk mencegah adanya jaringan esek-esek itu.
"Sidoarjo harus bebas prostitusi," ujarnya.
Usaha penutupan berbagai tempat itu akan ditopang dengan berbagai kegiatan yang akan dilakukan oleh semua pihak, terutama satuan pamong praja yang akan mengadakan razia sewaktu-waktu.
"Jadi, semua aparat pemerintahan Sidoarjo kami kerahkan, termasuk dinas kesehatan dalam mencegah HIV/AID," katanya.
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas
23 Februari 2017
Lokalisasi Karang Joang Dibongkar, PSK Masih Beraktivitas
Pemerintah Kota Balikpapan mendapat laporan bahwa PSK di lokalisasi prostitusi Karang Joang kembali beraktivitas meski puluhan bangunan dirobohkan dua pekan lalu.
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur
17 Februari 2017
Balikpapan Tolak Tuntutan PSK Lokalisasi yang Digusur
Pemerintah Kota Balikpapan menolak tuntutan pekerja seks komersial di lokalisasi prostitusi Karang Joang yang mengharapkan dana pemulangan ke daerah masing-masing.