Risma: Butuh Komitmen Bersama Tangani Lokalisasi

Reporter

Editor

Dwi Arjanto

Kamis, 19 Juni 2014 21:46 WIB

Para pekerja seks komersial dan warga berada di jalan menuju kawsan prostitusi Dolly saat melakukan blokade di Surabaya (18/6). Ulet Ifansasti/Getty Images

TEMPO.CO, Surabaya - Kekhawatiran pemerintah daerah lain menjadi tempat penampungan pekerja seks komersial asal Dolly-Jarak disadari Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini. Namun Risma terus berkoordinasi dengan pemerintah daerah tempat para pekerja seks komersial berasal.

Dia memang pernah mendapat laporan adanya PSK Dolly yang berpindah ke daerah lain. "Tapi, setelah kami cek, ternyata enggak ada yang sama dengan data," kata Risma.

Pemerintah Kota Surabaya melalui Dinas Sosial selalu mendata para pekerja seks komersial dan muncikari yang berada di area lokalisasi. Dari data itulah Pemerintah Kota mengembalikan para PSK ke daerah asal mereka. Sekaligus melakukan kroscek apakah benar PSK yang eksodus itu berasal dari lokalisasi di Surabaya.

"Kalau daerah bisa cegah, sebenarnya enggak perlu takut," kata Risma.

Demikian pula jika ada warga Surabaya yang menjadi PSK di daerah lain. Risma berjanji akan langsung menjemput warga tersebut. "Kalau memang warga Surabaya itu jadi tanggung jawab saya," ujarnya.

Seperti beberapa waktu lalu, Risma menerima informasi adanya PSK asal Surabaya di Papua. Ia pun langsung meminta Dinas Sosial dan Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Surabaya untuk pergi ke Papua dan menjemput PSK yang dimaksud. "Ternyata bukan dari Surabaya. Dia dari daerah lain dan berangkat dari Surabaya," katanya.

Risma juga bercerita, tiga bulan sebelum ada penutupan sistematis, pihaknya membuat strategi pendataan melalui pemeriksaan kesehatan. Waktu itu ditemukan ada 164 PSK terinfeksi HIV. Menjelang tutup, pemeriksaan kembali dilakukan. Jumlahnya menjadi 218 orang yang terkena infeksi HIV. Para PSK yang ingin pulang ke daerah asal harus tetap dikontrol secara ketat oleh pemerintah setempat. Dinas kesehatan juga saling berkoordinasi untuk memberikan pengobatan berkelanjutan.

Mantan Kepala Dinas Pertamanan dan Kebersihan Kota Surabaya ini mengakui harus ada komitmen dari semua pihak. Tidak hanya Pemerintah Kota Surabaya, tapi juga pemerintah daerah lainnya dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Menurut Risma, sejak awal pihaknya memang memprioritaskan penutupan lokalisasi karena berada di kawasan permukiman. Ia belum bisa menjamin sepenuhnya bahwa bisnis prostitusi akan hilang dari Surabaya. Meski begitu, Risma berupaya untuk mengurangi peredaran bisnis pemuas syahwat itu dengan melakukan razia.

"Memang sulit, tapi bukan berarti tidak bisa," ujarnya.

AGITA SUKMA LISTYANTI






Berita terpopuler:
Per 1 Juli 2014, Tigerair Mandala Tak Beroperasi
Nelayan Ini Ciptakan Alat Konversi BBM ke Gas
Tol Ciledug-Ulujami Bakal Jadi Idola Truk
Malaysia Berminat Bangun Jalan Tol Sumatera

Berita terkait

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

4 hari lalu

Masuk Bursa Cagub Jakarta, Risma: Saya Takut dan Tak Punya Uang

PDIP sebelumnya mengusulkan Menteri Sosial Tri Rismaharini hingga Menpan RB Abdullah Azwar Anas sebagai cagub Jakarta.

Baca Selengkapnya

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

5 hari lalu

Bantu Desain Ulang Kemasan, Upaya Kemensos Keluarkan Pelaku UMKM dari Kemiskinan

Sebanyak 11 ribu orang telah keluar dari kemiskinan. Di bulan ini, ada sekitar 4.000 orang keluar dari kemiskinan

Baca Selengkapnya

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

11 hari lalu

Termasuk Nama Potensial di Pilkada Jakarta, Mengapa Anies Baswedan Belum Terpikir Maju?

Calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan enggan menanggapi pertanyaan wartawan apakah akan maju lagi pada Pemilikan Kepala Daerah DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

11 hari lalu

Pengamat Klaim 3 Tokoh Ini Punya Modal Popularitas untuk Maju Pilkada Jakarta

Pengamat Politik Karyono menyebut ada tiga tokoh yang memiliki modal popularitas untuk maju Pilkada Jakarta. Siapa saja?

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

12 hari lalu

Pengamat Sebut Tri Rismaharini Menjanjikan untuk Maju Pilkada Jakarta

Menurut sejumlah pengamat politik, Menteri Sosial Tri Rismaharini memiliki nama besar di Jakarta.

Baca Selengkapnya

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

15 hari lalu

Risma Dikabarkan Maju di Pilkada Jakarta, Begini Respons PDIP

Ketua DPP PDIP Djarot Saiful merespons kabar jika Tri Rismaharini atau Risma maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

15 hari lalu

PDIP Masih Menjaring Nama untuk Pilkada Jakarta 2024: Banyak Tokoh Potensial

Untuk Pilkada Jakarta 2024, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful mengatakan partainya saat ini masih menjaring nama.

Baca Selengkapnya

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

17 hari lalu

Mensos Risma dan Dubes Mohamad Oemar Berlebaran di KBRI Paris

Lebaran di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Paris tahun ini dihadiri sedikitnya 150 orang Diaspora dan Warga Bangsa yang kuliah maupun bekerja dan tinggal di sekitaran Perancis.

Baca Selengkapnya

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

17 hari lalu

Faisal Basri Blak-blakan Kritik 3 Menteri Jokowi di Sidang Sengketa Pilpres: Mereka Hanya Baca Pidato Kenegaraan

Faisal Basri menanggapi kesaksian empat menteri Presiden Jokowi dalam sidang sengketa Pilpres 2024. Tiga di antaranya disebut hanya membaca pidato.

Baca Selengkapnya

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

18 hari lalu

Mensos Jelaskan Program Pena kepada Direktur OECD

Direktur OECD membuka peluang program Pena dapat menjadi contoh untuk negara anggota lainnya.

Baca Selengkapnya