Dolly Ditutup, Sarkem Diimbau Tak Tambah Penghuni  

Reporter

Kamis, 19 Juni 2014 14:58 WIB

Sejumlah bangku dipasang di tengah jalan akses Gang Dolly, Surabaya, Rabu (18/6). TEMPO/Fully Syafi

TEMPO.CO, Yogyakarta - Penutupan Dolly di Surabaya mulai Rabu, 18 Juni 2014, membuat warga di lokalisasi prostitusi lainnya mewaspadai perpindahan pekerja dari Dolly. Satu di antaranya warga di lokalisasi prostitusi Pasar Kembang (Sarkem) yang terletak di Kelurahan Sosromenduran, Kecamatan Gedong Tengen, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Penutupan Dolly dianggap berpotensi memicu bertambahnya populasi pekerja seks komersial (PSK) di lokalisasi yang berada di jantung kota wisata tersebut. "Kami sudah mewanti-wanti para pengelola losmen Sarkem tak menambah lagi anak asuh (PSK) baru jika ada pindahan dari Dolly," ujar tokoh kampung Sarkem yang juga pengurus Rukun Warga 3 Kelurahan Sosromenduran, Sardjono, kepada Tempo, Kamis, 19 Juni 2014. (Baca juga: Dolly Ditutup, Risma:Yang Melanggar Ditindak)

Untuk menguatkan imbauan soal larangan penambahan pekerja seks, jajaran pengurus kampung, pengelola losmen, dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan setempat pada Kamis sore ini menggelar pertemuan membahas soal itu.

Menurut Sardjono, penambahan pekerja seks baru akan memicu masalah baru. Sardjono mengatakan migrasi pekerja seks dari Dolly bakal membuat kepadatan di kawasan Sarkem bertambah lantaran banyak losmen yang terjual untuk perluasan hotel. Selain itu, sejak 2006, warga setempat berupaya menekan agar populasi pekerja seks Sarkem terus berkurang dengan alih profesi lainnya yang lebih layak dan manusiawi melalui berbagai keterampilan.

Usaha itu pun berhasil. Dalam kurun waktu hampir sewindu ini, jumlah warga Sarkem yang awalnya pernah mencapai hampir 400 warga bisa berkurang hampir separuhnya. "Sekarang hanya sekitar 200-an," katanya. Dari jumlah itu kebanyakan didominasi pendatang asal Jepara, Jawa Tengah, serta Jawa Barat. Para pekerja seks itu ditampung oleh sekitar 40 pengelola losmen.

Seorang pengelola penginapan di Sarkem, Sarmi, menuturkan pihaknya belum mengetahui persis soal adanya tanda-tanda masuknya penghuni Gang Dolly, Surabaya, di Sarkem. Namun, menanggapi imbauan ihwal tak adanya penambahan pekerja baru dari pengurus kampung, pihaknya bersedia menerima. "Tidak masalah kalau memang itu yang diminta. Kami akan menurut karena pengurus kampung yang punya wilayah," katanya.

PRIBADI WICAKSONO

Berita lain:
Empat Saksi Penting Hambalang Meninggal, Kenapa?
KPK: Jangan Ada Lagi Menteri Seperti Suryadharma
FPI Ancam Sweeping Dolly-Jarak







Berita terkait

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

49 hari lalu

Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu

Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.

Baca Selengkapnya

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

49 hari lalu

Pasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur

Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.

Baca Selengkapnya

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

13 Oktober 2023

KPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak

Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti

Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

4 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban

Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.

Baca Selengkapnya

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

1 Oktober 2023

Kasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi

Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.

Baca Selengkapnya

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

30 September 2023

Polisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha

Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini

Baca Selengkapnya

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

27 September 2023

Icha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya

Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam

Baca Selengkapnya

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

20 September 2023

Penertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri

Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.

Baca Selengkapnya

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

20 September 2023

Terima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat

Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.

Baca Selengkapnya