Dosen Bengkulu Bikin Pakan Ayam dari Lumpur Sawit  

Reporter

Selasa, 17 Juni 2014 13:29 WIB

Salah satu peternakan ayam milik Andi Muhaamad Ricki Rosali

TEMPO.CO, Bengkulu - Dosen Universitas Bengkulu, Yosi Fenita, berhasil menciptakan pakan ternak dari lumpur buah kelapa sawit, yang mampu meningkatkan produksi telur ayam petelur.

"Kombinasi antara lumpur sawit, limbah minyak ikan, dan daun katuk ini tetap dinamakan pakan lumpur sawit karena komposisi lumpur sawit yang dominan," kata dosen Fakultas Peternakan Unib tersebut, Selasa, 17 Juni 2014. (Baca juga: Mahasiswa ITB Bikin Robot Ikan)

Pakan lumpur sawit dengan komposisi jagung 40 persen, lumpur sawit 20 persen, sisanya konsentrat petelur dan dedak padi. Yosi mengatakan pakan lumpur sawit merupakan hasil penelitiannya selama lima tahun.

Ia telah melakukan penelitian terhadap unggas dengan hasil unggas yang diberi pakan lumpur sawit produktivitasnya mencapai 90 persen, sedangkan yang diberi pakan biasa produktivitas hanya berkisar 60 persen.

"Hasil uji laboratorium memperlihatkan ada peningkatan kualitas kandungan telur, seperti meningkatnya kadar asam amino, beta karoten, omega 3, dan omega 9, serta menurunnya kadar lemak dan kolesterol telur, warna kuning telur (yolk) menjadi lebih kemerahan," Yosi menjelaskan.

Selanjutnya ia mengatakan pakan lumpur sawit tidak hanya meningkatkan hasil produksi tapi juga unggas-unggas terlihat lebih sehat dan berwarna lebih cerah.

Pakan lumpur sawit, sebelum digunakan harus melalui proses fermentasi dengan jenis katang Neurospora sp. Jenis katang ini telah terbukti dapat menghasilkan kadar beta karoten yang penting untuk perkembangan unggas.

Limbah hasil pengolahan ikan lemura (ikan sarden) yang berbentuk minyak ikan juga tidak langsung dicampurkan ke pakan unggas, namun harus melalui proses yang dinamakan ecapsulasi (pengkapsulan). Minyak ikan lemura yang yang kaya omega 3 dan 9 itu diolah hingga berbentuk padatan yang awet dan tahan bertahun-tahun.

Yosi mengatakan kelebihan Pakan Lumpur Sawit tidak hanya meningkatkan hasil produktivitas, tapi juga dapat meningkatkan efisiensi penggunaan pakan. Karena dengan menambahkan 20 persen lumpur sawit ke pakan biasa akan bisa menghemat biaya pakan hingga Rp 900 per kg.

"Produk penelitian kami sudah dipakai kurang-lebih selama dua tahun oleh masyarakat Desa Srikaton, Kabupaten Bengkulu Tengah," kata Yosi. (Baca juga: Mahasiswi Unpad Teliti Jamur Pengurai Styrofoam)

PHESI ESTER JULIKAWATI

Berita Lain

Solo Deklarasikan Gerakan Gemar Makan Gulai
Ditilang, Pelajar Ini Pamer Atribut Polisi Palsu
Avanza Indonesia Rambah 44 Negara

Berita terkait

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

28 Agustus 2019

JK: Inovasi Itu Bermakna Kalau Bisa Dikomersialkan

JK mengatakan Indonesia masih memiliki banyak sektor yang berpotensi untuk terus dikembangkan.

Baca Selengkapnya

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

28 Desember 2017

Kaleidoskop 2017 Sains: Penemuan Baru dan Produk Digital Terhebat

Penemuan baru sains tahun ini, dari katak yang menyala di kegelapan hingga pembuktian teori Einstein.

Baca Selengkapnya

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

28 September 2017

Jokowi Ajak Bisnis Startup Indonesia Buat Inovasi Lokal

Jokowi menghadiri acara yang digelar oleh Bubu.com sebagai wujud kepedulian terhadap bisnis startup digital di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

19 September 2017

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Penemuan Patung Kepala Dongkrak Potensi Wisata Umbul Tirtomulyo di Klaten

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

15 Agustus 2017

Mahasiswa UI Bikin Pengganti Minyak Ikan dari Limbah Ampas Tahu

Lima mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Depok, mengembangkan Aspergyomega, suplemen pengganti minyak ikan, dari limbah ampas tahu dan onggok.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

26 Juni 2017

Mahasiswa Temukan Alakantuk, Alat Untuk Mengurangi Kecelakaan

Tiga mahasiswa jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Brawijaya, Malang, menemukan alat untuk meminimalisasi kecelakaan di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

19 Juni 2017

Mahasiswa Unair Bikin Alat Penurun Kadar Logam Berat pada Kerang

Lima mahasiswa Universitas Airlangga di Surabaya menemukan inovasi untuk menurunkan kandungan logam berat pada kerang agar aman dikonsumsi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

6 Juni 2017

Mahasiswa UNAIR Temu Pembasmi Bakteri Toilet dari Daun Sirih

Mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya membuat pembasmi bakteri toilet dari ekstrak daun sirih.

Baca Selengkapnya

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

29 Maret 2017

Bantu Wilayah Gempa, Unsyiah Ciptakan Pengolah Air Tenaga Surya  

Alat pengolah air tenaga surya buatan Unsyiah ini mengandalkan tiga penyaring.

Baca Selengkapnya

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

7 Maret 2017

Potensi Luar Biasa Lampu LED yang Layak Anda Ketahui

Revolusi kota cerdas memperluas penggunaan lampu jalan LED. Kalangan bisnis dapat memanfaatkannya .

Baca Selengkapnya